11.

21.1K 86 15
                                    

Kejadian kami bukan berarti mencerminkan kami saat ini

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Selama beberapa bulan kita enjoy apa yang kita lakukan, walaupun tiap bulan sesekali Syifa merasa terus ingin tidak melakukan nya, tapi ku terus saja meminta nya.

Ya kita hampir setiap pagi mau sekolah mandi bareng, sebulan 3x vidcall col masing masing, kalo ke tempat wisata buat grepe sudah jarang karena sekolah di semester 2 padat

Ya sebulan sekali atau sebulan 2x saja ku pegang meki dia, itu di motor sambil jalan. Karena hanya sebentar dan kadang sekali tak basah, mungkin tak begitu sange, jadi ku beli minyak telon, saat ku pegang meki nya, sambil ku oleskan minyak telon agar licin

Hingga di bulan Mei Syifa PKL di salah satu hotel bintang tiga. Karena Syifa sudah biasa antar jemput, jadi sepulang PKL pun ku usahakan jemput dia, jarak nya dari rumah ku cukup jauh

"Mas tar jemput ga"

"Ga tau dik, jauh bgt sama tempat kamu PKL sama rumah ku"

"Tolong jemput ya, capek bgt aku mas ga kuat"

Ya Syifa fisik nya memang sangat lemah

"Ya tar ku jemput"

Sesampainya di rumah Syifa langsung tidur, esoknya

"Mas tar jemput ya jam 3 sore"

"Dik aku tuh ke selatan tar trus ke Utara lagi, capek bgt aku klo tiap hari jemput"

"Ku ga kuat mas, please ku lemes bgt ini"

"Iya deh"

Ya setelah 2 Minggu PKL, keadaan Syifa semakin lemas, ya ga kuat kalo terus di paksakan, hingga Syifa meminta berhenti PKL, menginginkan PKL di sekolah, tetapi sekolah di tolak, hingga berdebat antar pihak terjadi, masalah timbul,
Bahkan Syifa kabur dari rumah sebagai penolakan PKL , pergi ke rumah teman nya, hingga suatu hari ku di minta ketemu mama nya Syifa

"Kamu xxxxx ya" ucap mama nya

Iya saat itu pertama kali ketemu dengan mama nya, perasaan nya gimana, ya kaget lah Cok. Selama Syifa pergi nginap di rumah teman nya, hp nya di sita, mungkin mama nya sudah baca percakapan kami,

"Iya saya xxxxx"

"Saya tau dari teman teman anak saya, klo kamu orang yang paling dekat dengan Syifa, saya juga sudah banyak tau dari guru agama, sama guru guru SMK, tapi kok saja baca percakapan kami dengan anak saya berbanding terbalik ya"

Ku saat itu berusaha tetap tenang, dan berusaha untuk menatap lawan bicara yaitu mama nya, gila sih agak deg deg syur, sesekali nunduk karena takut

"Iya Bu maaf saya mengajak Syifa hal hal yang buruk"

"Iya kamu seharusnya mencontohkan dong yang baik kepada adek kelas mu, seharusnya melindungi bukan nya seperti ini, saya bisa saja menuntut kasus ini, tapi saya ga mau Syifa makin depresi, saya tau anak saya seperti nya sudah jatuh cinta sama kamu, makanya dia berani berbuat seperti ini dengan mu, kamu cinta ga sama anak saya"

"Iya Bu cinta monyet anak remaja seperti pada umumnya"

"Iya saya tau, saya juga pernah cinta monyet pas SMA, tapi tidak seperti kamu yang sudah kelewatan, sekarang kamu kegiatan nya ? Kerja ? Kuliah ?"

"Saya kuliah Bu, ambil jurusan ilmu gizi"

"Saya pikir dan seluruh ucapan guru guru SMK kamu pinter, tapi cuma kamu malah berbuat hal hal yang belum sepantasnya dilakukan seusia kamu"

"Maaf Bu"

"Saya tanya ke kamu lagi, kamu masih sayang sama Syifa"

"Iya Bu sayang"

"Kalo sayang, demi masa depan Syifa , tolong kamu menjauh dengan Syifa, jangan rusak masa depan nya"

"Baik bu"

"kamu sudah pernah berhubungan badan dengan nya ?"

"Alhamdulillah belum Bu"

"Ya minta kamu jujur xxxxx"

"Iya Bu saya jujur demi Allah belum pernah berhubungan badan"

"Tapi kenapa percakapan kamu dengan anak saja seperti suami istri"

"Iya Bu maaf, tapi Alhamdulillah saya belum pernah berhubungan badan"

"Iya sudah saya percaya, mama minta bantuan kamu buat ngebujuk Syifa PKL lagi, karena saya malu dengan pihak sekolah karena berhenti PKL"

"Tapi Syifa minta PKL di sekolah aja, sudah ga kuat PKL di hotel"

"Iya kamu usahain dulu gimana caranya, karena Syifa saya yakin hanya nurut ke kamu aja, ajak dia pulang lagi"

"Iya saya usahakan"

"Dan setelah itu kamu jangan dekat dekat dengan anak saya lagi, kmu bisa"

"Saya usahakan"

Sebenarnya panjang percakapan kami, tapi inti nya sih gth

Gila sih . Syifa itu keluarga terpandang, bapak nya itu kepala jaksa agung di salah satu kota di Jabodetabek

.
.
.
.

Ku jawab Beberapa pertanyaan dulu
. . . .

Q. Kamu cowo apa cewe?

A. Ya gw cowo bre

. . . .
Q. Sekarang masih dengan Syifa?

A. Udah ga. Komunikasi aja jarang, udah tobat kita bre "tar ada ending nya knp bisa tobat, ikutin terus aja"

. . . . .
Q. Ini cerita pengalaman asli ?

A. Asli, ada badak nya ini

. . . . .
Q. Gimana rasanya bikin cerita aib sendiri ?

A. Ya sedih sih, pas nulis ini cerita ada sedih nya sampe berlinang air mata, ada sange nya sambil ngebayangin kan, ya semakin banyak orang yang baca lebih ke sedih sih terus terang

. . . . .
Q. Gila berani juga lu dulu

A. Ya dah kaya setan njrt

. . . .
Q. Gimana cara pegang sambil di motor

A. Tangan kanan pegang gas sambil jalan, tangan kiri kebelakang, tapi tangan kiri masuk ke jaket, jadi klo liat oleh pengendara lain. Ini orang tangan kiri nya ga ada, langsung nongol di belakang bawah, yang belakang sambil peluk agar ga curiga dari kendaraan lain
.
...

Dah segitu aja yang nanya, kalo mau nanya lagi bisa coment atau percakapan pribadi

Seperti apakah kehidupan ku dengan Syifa setelah ini, klo bisa tebak keren sih

"Hadiah nya lah kalo bisa nebak"

"-_-"

Gw blm kerja masih kuliah

Rohis mesum [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang