Gita Pamit

7 2 0
                                    

Pukul 5 sore

"Ehh Key! Liat tas merah gue gak?" Gita sangat resah dan gelisah mencari tas merah
"Gede gaban?" tanya Key dengan rebahan santuy
"Segede papan reklame pernah liat lu? Gur gak bercanda key, yang biasa gue bawa tiap kali latihan itu lo" Gita sambil menuju ke dapur siapa tau ada di dapur
"Bukannya ada dibahu lo tuh, makanya jangan soudzon dulu jadi orang nyet" ucap Key sambil duduk menatap Gita dengan ekspresi menjulurkan lidahnya

:*"Key terkadang jahil sihh sama Gita makanya dari itu Gita selalu waspada pada Key"

"Bilang dong ahh, aku berangkat dulu ya semua. Ingat! Malam ini, malam bersejarah bagi kehidupan aku di dunia seni peran. Dan kalian harus nonton sebagai bukti dari langkah kesuksesanku" Gita sambil bergaya layaknya aktris yang tengah berakting di depan pintu kosan.
"Semoga Gita di lancarkan dalam dalam perannya malam ini ya Allah" doa Yumi kepada kelancaran Gita untuk malam ini
"AAMIIN YA ALLAH" semua penghuni kos mengaminkan secara serentak
"Ingat datang yaa, tiket udah di bagi satu - satu kalo gak ada tiket kalian gak bisa masuk ingat itu" ucap Gita mengingatkan semua penghuni kosan
"Saiye iye sabatul batul berangkat dah sana" ucap Adira
"Aktris I datang" ucap Gita sambil berlari dan sambil mengepalkan tangan ke langit dan berlari.

Malam harinya.....

"Hanny kita kembaran yo bajunya, kamu pakai baju ungu yang kita beli kemarin itu yaa pliss" ucap Alifa memohon kepada Hanny agar memakai baju yang sama

Tapi

"Gak ah bajunya kelihatan gemuk di badan aku, kamu aja yang pakai baju itu" tolak Hanny
"Yahhh" sambil pasang wajah yang cemberut, lanjut Alfia memilih baju yang cocok untuk dirinya untuk dipakai malam ini.

:* suka gitu sihh kalo Alifa harus terlihat menawan intinya hehehheheee

Tiba - tiba Yumi berteriak tanpa memberi tahu terlebih dahulu

"AAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Yumi dengan suara cemprengnya
"Kenapa sihh kaya abis liat setan aja" ucap Ares sambil mengenakan tas selempangnya
"Tiket aku gak ada di dalam tas" ucap Yumi sambil diiringi tangisan
"Innalillahi" ucap Alya
"Astagfirullah dimana sih taruh nya" ucap Hanny
"Jangan ngadi - ngadi Yumm, udah cakep tuh Alifa dandan gak jadi berangkat ngambek lagi tuh nanti" kata Adira
"Gimana ini, masa gak jadi berangkat" ucap Yumi sambil menangis tapi kali ini nangis nya tambah keceng sampai tante Linda yang tengah make up terganggu kerena tangisan Yumi.

:* yaaa mulai lagi penyakit lupanya Yumi biasa lahh, bukan penyakit lupa sih tapi emang kaya gitu orangnya sering lupa.

"Cari aja dulu, dibawah kolong ranjang mu kali" ucap Key sambil menujuk kolong tempat tidur Yumi

Yumi mencari tapi tiket tersebut tidak ada disana

"Tenang dulu, mungkin di dalam tas atau kamu sembunyikan di buku" saran Alya

Tetapi hasilnya nihil, tidak ada disana tiket tersebut

"Itu tiket kecil paling - paling gedenya kaya gini (Membandingkan kertas yang dibagi menjadi empat bagian) sore tadi Yumi membuang kertas kan ke dalam tempat sampah itu" ucap Adira sambil menunjuk tempat sampah di dekatnya yang telah kosong
"Benar juga, tapi tempat sampahnya udah kosong siapa yang buang?" ucap Alya
"Hari ini jadwal gue buang sampah" ucap Key

Tanpa berpikir panjang Yumi keluar dan mengobrak abrik sampah yang telah di bungkus Key dengan rapi sore tadi, tetap saja tidak ada tiket itu disana Yumi pasrah dengan dan ikhlas tidak bisa nonton pertunjukan Gita pada malam itu.

"Kalian pergi aja, biar aku jaga kosan. Kasihan Gita udah nunggu kalian ini kan pertunjukan pertama Gita yang di tunggunya" ucap Yumi sambil tersenyum menyeka air matanya

kost Mamilen 96Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang