Di siang itu tengah lagi musim panas, terdamparlah penghuni kos di lantai karena hawa panas yang membara.
"Weii nyalain dong kipas angin! Panas banget" kata Ares sambil mengipaskan buku tulisnya
"Lu pikun ha?! Kipas angin baru aja rusak 3 jam yang lalu!" kata Key sambil berusaha tenang
"Mengeluarkan... asap hitam.... dari belakang kipas angin. And duyyyy!!!! mati deh" ucap Gita sambil memperaktikan bagaimana kipas angin tersebut meledak.
"Yaudahhhh apa gitu? Yang meringankan hawa panas ini" kata Ares sambil mengehentakan kakinya
"Kita ini lagi simulasi" ucap Hannya dengan santuynyaLalu Ares bangun sambil melihat Hanny
"Simulasi apaan?" tanya Ares
"Simulasi padang masyar" jawabnya sambil melihat Ares juga
"Masyaallah Allahuakbar! Jangan bandingan panasnya didunia dan di padang masyar, panasnya di dunia aja sudah begini apa lagi di padang masyar. Semoga kita termasuk orang - orang yang kelak di padang masyar mendapat syafaat dari nabi Muhammad SAW." kata Yumi dengan panjang lebarnya
"AAMIIN" ucap semuaTiba - tiba ada yang mencetuskan ide
"Beli es koki ngapa! Ngadep juga diri gitu" kata Adira
"Bener juga itu! Ayo siapa yang beli?" kata Ares
Semua terdiam seribu bahasa"Yaudah kalo gak ada yang mau beli, kita main tatapan aja siapa yang kalah itu yang beliin koki deal?" kata Gita
"DEAL!!!" kata semuannyaSekian lama akhirnya Alifa lah yang kalah, yang berarti Alifa harus keluar untuk membeli es koki. Lalu Alifa berangkat dengan jaket merahnya sambil menutupi kepalanya dari panas matahari.
Setelah 1 jam berlalu Alifa akhirnya kembali sambil membawa es koki dan selebaran.
"Apaan tuh selebaran?" tanya Adira sambil memakan es koki
"Ada pasar malam dong di taman kota" jawab Alifa
"Wajib kesana dong kita" kata Hanny
"Gas kita berangkat malam ini!" ucap Ares
"GASSSS!!!!!" ucap semuanya secara serentak.Malam harinya.......
"Ayoo kita berangkat" kata Yumi
"Tunggu dong! ngunci pintu" kata Gita sambil menyusul mereka semua yang telah jalan berapa langkahHanya berjalan keluar sudah terlihat keramaian pasar malam, disana banyak stand makanan, permainan, dan hiburan yang lain mereka sangat menikmatinya sampai - sampai mereka terpisah satu sama lain.
Gita dan Alya kebingungan mencari mereka semua, Gita memutuskan untuk naik bianglala.
"Apa? Naik bianglala? Kamu gila ya kiya? aku takut ketinggian!" kata Alya ketika Gita sudah membeli tiket bianglala
"Upss sorry, udah beli 2 jadi kamu harus naik" kata Gita sambil memengangi kerah baju Alya yang berusaha kabur.Ketika bianglala mulai di nyalakan Alya mulai panik, namun Gita suruh Alya menutup mata sampai keluar dari bianglala lalu Alya menuruti suruhan Gita.
Di lain tempat Adira dan Ares bertemu dengan seorang laki - laki sebaya dengan mereka, namanya Edo dan Rama. Kebetulan hoby Edo dan Adira sama yaitu main game tak ayal mereka cepat akrab, sedangkan Ares dan Rama mungkin perlu pendekatan lagi mereka berdua juga tukeran nomor telpon.
Waktu tepat di tengah, bianglala pun stop Gita tersenyum bagaikan tokoh antagonis yang telah menyusun rencana yang berhasil. Lalu Gita mulai melihat kebawah dan melihat mereka semua dan berteriak heboh sampai - sampai keranjang bianglala yang mereka naiki bergoyang.
"WOIII KAMI DISINI!!!!" teriaknya di atas bianglala
"Kiya kenapa keranjangnya goyang?" tanya Alya sambil berpengangan dengan sela - sela keranjang bianglala dan masih menutup mata
"Aku sudah menemukan mereka, mereka menunggu kita dibawah" jawab Gita sambil menikmati pemandangan langit
"Syukur deh ini kita dimana?" tanya Alya lagi dengan posisi yang sama
Dengan usilnya Gita berkata
"Kenapa kamu tidak membuka mata, tenang aja bianglala ini tidak terlalu tinggi" ucap Gita sambil tersenyumLalu Alya membuka matanya perlahan dan melihat mereka berada di atas.
"AAAAAA ASTAGFIRULLAH YA ALLAH, GITA AZKIYA TURUN SEKARANG" teriaknya duduk di lantai bianglala sambil memengang tangan Gita
Sepanjang turun menuju bawah Alya tidak henti - hentinya berdoa agar mereka segera turun.Setelah turun kaki Alya gemetar hingga tidak bisa berjalan, dengan terpaksa Alya di gendong pulang oleh pemilik wahana bianglala sampai kosan. Sesampai dikosan Alya langsung pusing dan mual.
"Ya elah kaya mabok laut aja" kata Adira sambil duduk disebelah Alya
Lalu Gita datang dari dapur membawakan teh hangat lalu berbicara.
"Ya udah diminum dulu, salah aku juga sih. Kemudian tadi siang Alya hanya makan es koki ditambah angin malam yang masuk ketubuhnya dan ditambah rasa takutnya dengan bianglala, ini namanya masuk angin. Maaf ya Alya" kata Gita penuh penyesalan
"Oke aku maafin kok" kata Alya sambil memeluk GitaDitengah pelukan itu tiba - tiba Gita berbisik kepada Alya.
"Nanti kita naik bianglala lagi ya" bisiknya di telinga AlyaSontak Alya melepas pelukan tersebut dan melempar bantal ke wajah Gita, Gita hanya membalasnya dengan tertawa seperti Nanno.
Bagaimana ceritanya seru gak? Apakah kalian fobia terhadap ketinggian, kalo iya berati sama dengan Alya tuhhh
Selamat Hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin.
Maafin Asa kalo ada salah yaa :))))
Maaf juga minggu kemarin ga update nihh :(((
Tapi Asa usahin untuk terus update tiap minggunya sampai jumpa di minggu depan
Salam manis dari Asa
KAMU SEDANG MEMBACA
kost Mamilen 96
Teen FictionTempat dimana penghuni kost yang jahilnya minta ampun, kata - kata kasar bertebaran, kalo di tanggih uang bayar kost - kostsan alasannya ini lah itu lah ughh tante kost pusingg.......