Seram

12 2 0
                                    


Waktu malam hujan yang deras.....

"Deras banget hujannya lo" kata Hanny
"Iya iyalah namanya hujannya lama tidak turun" sahut Adira
"Bukan begitu" kata Gita dengan dingin dan pandangan kosong

*:"Why? ada apa dengan Gita kesambet kali"

"Lu kenapa Git?" Tanya Key sambil memperhatikan wajah Gita
"Tidak apa hanya mewakili perasaannya saat ini" jawab Gita dengan suara lembut namun menyeramkan
"Lu jangan bercanda Git, malam lo ini hari malah hujan lagi" kata Key mulai takut

Sesekali Gita tertawa kecil dengan tiba - tiba menangis yang penuh sesal.
"Stress kali nih anak" kata Ares sambil menjauh dari Gita

Keadaan mulai hening hanya rintik hujan lah yang menemani malam, tiba - tiba berbunyi "DUARRRRRR" petir menyambar di langit.
"Nah kalian sudah mendengarkan bumi telah marah" kata Gita dengan sambil memandang mereka yang duduk di lantai
Mereka hanya diam membisu sambil memandangi Gita
"Gittt kenapa sih kamu?"tanya Alifa sambil mendekati dan duduk disamping Gita
"Bumi sedang marah fa" jawab Gita sambil memandang Alifa
"Iya emang bumi marah dengan siapa?" tanya Alifa dengan serius
Gita beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu kostan, dibuka kan nya pintu kostsannya kaya lagi menyambut apa gitu.

*:"Aneh memang tapi ya mau gimana lagi, kalo aku jadi Alifa Gita itu aku siram pakai air Wkk"

"Hujan hujan pergilah datang lah lain hari" Gita bernyanyi di depan pintu sambil bertepuk tangan
"GITA TUTUP PINTU BASAH TAU" teriak Yumi
"Biarkan saja sebentar lagi dia akan datang" kata Gita yang masih di depan pintu
"Sudah gak benar ini anak" kata Hanny yang bersembunyi di balik badan Key
"Sudah dari tadi gak bener otak lu aja yang loading bego!" sahut Key

Gita menunjuk keluar kostan
"Lihat dia datang dengan mungilnya berjalan" kata Gita seraya memandangi apa lah itu khayalan dia

Mereka semua hanya diam takut, melihat Gita berbicara. Yumi mencoba mendekati Gita dari belakang untuk menangkap Gita untuk dibawa masuk kedalam.
"Hati - hati Yumi" kata Alya dengan pelan
Tiba - tiba Gita menoleh kearah Yumi yang sedang mendekati Gita dengan pelan tersenyum
"Yumi mau melihat juga ya ternyata itu Yumi yang pakai baju merah hitam itu, nahh yang rambut nya di kepang itu loh cantik kan? Kemari ayo" kata Gita dengan menjelaskan fisik yang dilihatnya
Tanpa pikir panjang Yumi menarik tangan Gita dan memeluknya.

*:"Acieee peluk - pelukan hmm, gak ah apan sihh"

Di pelukan Yumi, Gita tertawa puas karena dia berhasil menjalankan perannya sebagai ibu yang kehilangan anaknya.

*:"ternyata cuma prank nih, cuma akting dong huh kirain beneran kesambet gitu"

"Lu nakutin kita aja, kira gue benar - benar kesambet setan ternyata cuma akting" kata Key sambil mencubit Gita
"Buat apaan sihh gitu - gituan?" Tanya Ares
Gita pergi kelaci meja belajarnya dan mengambil beberapa tiket dan brosur.

Mereka membaca brosur tersebut bahwa  mengadakan teater terbuka, dan Gita menjadi ibu - ibu yang stres akibat kehilangan anaknya.
"Beneran Git?" Tanya Ares
"Ya iyalah masa aku bohong" jawab Gita
Seketika semua memeluk Gita dengan hangat.

*:"Ohh so sweet banget, ih apaan sii Wkk"

"Akhirnya lu tercapai juga" kata Key dengan memengang pundaknya Gita
"Insyaallah kami semua hadir melihat pertunjukkan itu" kata Yumi
"Kawan - kawan makasih banget jadi terharu aku" kata Gita sambil menitikan air matanya
"Lahh kamu ini" kata Aidra

Tiba - tiba kilat menyambar yang kedua kalinya yang sangat menggelegar sampai mati listrik di semua gang Cemara.
"Yaelah mati listrik pula" kata Gita
"Cuma mati listrik aja ribu" kata Hanny
"Sudah ambil lilin sana Hann" kata Yumi menyuruh Hanny
Hanny kedapur untuk mengambil lilin, setelah sampai ke ke dapur Hanny mendengar suara orang mengetuk jendela kecil yang ada di dapur. Pikir Hanny cuma halusinasi saja, tapi diketukkan kedua Hanny mendengar lagi setelah mengambil lilin Hanny langsung meninggalkan dapur tanpa melihat apa yang telah mengetuk.
"Lama banget sih" kata Yumi dengan meminta lilin
"Sabar ah serem tau di dapur" kata Hanny sambil marah

Nah pintu yang dibuka sama Gita tadi yang akting tadi belum di tutup masih di biarkan terbuka sangat lebar, apesnya lagi Hanny melihat sosok perempuan rambutnya panjang berbaju panjang dan memandang kearah Hanny.

"SETANNNN KUNTILANAKKKKK" teriak Hanny sambil menutupi matanya
"Dimana Hanny?" Tanya Adira
"Di depan pintu dia memandang kita" kata Hanny dengan gemetar
"Git ini kerjaan lu kan?" Kata Key dengan serius
"Gak kok,aku gak nyewa orang" kata Gita sambil memandang kedepan pintu
"Berati ini sungguhan dong" kata Ares

Sosok perempuan tersebut mulai mendekat dan masuk kedalam kostan.
"DIA MENDEKAT DIA MENDEKAT" teriak Gita
"JANGAN GANGGU KAMI, KAMI HANYA ANAK SMA DARI DESA" teriak Adira sambil memohon
"ALLAHUAKBAR PERGI DARI SINI" teriak Yumi dengan mengusirnya

dah kondisi kamar kostan sudah amburadul ada yang bersembunyi, ada yang lari - lari ketakutan, ada yang hanya berteriak, bahkan ada yang kedapur mengambil pisau.

*:"Ihh buset dah"

sosok tersebut berkata kepada mereka
"Ada yang punya lilin?" Tanyanya

suara tersebut agak samar - samar tapi pernah didengar Yumi mulai mendekat ke sosok perempuan tersebut, dan memberikan lilin ke sosok perempuan tersebut.
"Tante Linda?" Panggil Yumi
Sosok perempuan tersebut hanya tertawa dan mulai mengaku bahwa ia tante Linda.

*:"Nakutin aja tan Asa ikut tegang lo"

Setelah berbasa nasi tante Linda pulang ke rumahnya, kostan mulai hening kembali dan mencoba untuk tidur, dibenak Hanny hanya terpikir ketukan di jendela dapur tadi. Siapa yang mengetuk?



*: Haii gimana puasa pertama kalian lancar kan, buat yang suka cerita ini mohon tekan bintang see you

kost Mamilen 96Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang