6

44 1 2
                                    

Justin's POV

"Bye!!"

Elle memelukku singkat memberikan senyuman manisnya.

"Jika aku tak bersama Alexis, mungkin kita akan pulang bersama"  ujarku seraya mengelus puncak kepala Elle.

Elle mengangguk mengerti. "Tak apa, lagipula mom sudah menjemputku. Tunggulah Alexis untuk menyelesaikan kelas terakhirnya" ujarnya riang.

Tanganku tergerak untuk menggenggam jemari Elle. "Baiklah.. bagaimana jika besok aku menjemputmu?"

"Boleh" serunya bersemangat. Aku sangat menyukai tingkahnya.

"Baiklah, aku tidak akan membuat mom menungguku terlalu lama" ujarnya seraya mengecup pipi ku lalu ia berlari menghampiri mobil yang tengah berhenti tepat di depan pintu gerbang sekolah. Setelah itu ia melambaikan tangan dan masuk ke mobil.

Yah.. setelah kepergian Elle aku harus menunggu Alexis. Memang sangat membosankan, apalagi Mrs.Kimberly sangat lama jika mengajar meskipun bel pulang sudah berbunyi.

Setengah jam berlalu akhirnya sosok Alexis terlihat dengan raut murungnya. Ada apa dengannya?

"Hei ada apa de-"

"Kenapa kau tak pulang?" Potong Alexis cepat. Wajahnya masih terlihat kesal, mungkin akibat dari Mrs.Kimberly yang sangat menyebalkan itu.

Aku mengerutkan dahiku. "Menunggumu lebih tepatnya. Memang kau akan naik apa jika tak bersamaku?" Tanyaku tertawa.

"Memangnya aku tak bisa pulang jika tanpamu? Kau tak perlu menungguku Justin" ujarnya kesal. Hei ada apa dengannya hari ini?

"Sudah, ayo naik aku malas berdebat denganmu" aku menarik paksa Alexis namun ia menepis tanganku.

Dia berjalan mendahuluiku menuju ke mobil.
"Ayo pulang!" Ujarnya sebelum memasuki mobilku.

"Aneh" dumalku padanya lalu menyusul masuk ke mobil.

-

Alexis's POV

Dengan cepat aku membuka pintu mobil. "Terimakasih" ujarku tanpa menatap Justin. Entah mengapa hari ini aku malas melihat wajahnya.

Seperti ada yang mengikutiku saat aku ingin membuka pintu rumah aku menoleh dan terlihat Justin yang menyebalkan tersenyum jahil padaku. "Pulanglah dan jangan masuk ke rumahku."  Aku mendorong tubuh Justin.

"Kenapa? Aku ingin mengunjungi mom Diane" ujar Justin menyebalkan dan tak lupa juluran lidah jelek nya itu.

Aku masuk ke rumah setelah Justin mendahuluiku masuk ke dalam. "Dasar menyebalkan!" Umpatku dalam batin dan segera menaiki anak tangga menuju kamarku.

Tas yang sejak tadi ku bawa segera kulemparkan di atas kasurku setelahnya tubuh ini melayang jatuh di atas kasur juga.
Tidak ada yang menarik hari ini bahkan sejak pagi aku tak bersemangat dalam hal apapun. Ayolah Alexis kau harus mencari kesibukan!

Aku beranjak bangkit duduk lalu mencari ponselku. Mencari kontak yang akan kuhubungi, oh mungkin aku butuh Zayn. Zayn adalah teman sebangkuku waktu kami ikut salah satu kursus bahasa Italia di Washington. Dan aku masih mengingatnya.

Tak perlu lama menunggu, Zayn langsung mengangkat telepon dariku. "Halo Al" terdengar suara dari seberang.

"Uhm.. hai.. Zayn apa kau sibuk?" Ujar ku ragu.

"Tidak, ada apa Alexis?"

Aku menghela berat. "Sepertinya aku harus bertemu denganmu. Bagaimana, apa kau bisa?"

Love In Silence [Jelena] Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang