3

83 4 0
                                    

"Apa kau akan tetap di sini dan membiarkan Mr. Anthony memberimu hukuman karena keterlambatan mu Alexis?"

Aku tersentak mendengar Justin berbicara. Setelah itu aku segera turun dari mobil dan diikuti oleh Justin.

"Apa aku melamun terlalu lama?" Tanyaku setelah memasuki pekarangan bangunan megah tempat aku dan Justin bersekolah. North Atlanta High School. Itu nama sekolahnya.

"Tentu, mobilku sudah lima menit berhenti di parkiran ini dan kau masih tetap duduk dan tak segera membuka pintu mobil" Justin melangkahkan kaki dan berjalan beriringan denganku.

"Upss, maafkan aku. Aku sedang merasa senang hari ini" balasku dengan senyuman sumringah.

Justin menatapku sebentar setelah itu kembali menatap jalan yang sebentar lagi akan menuju ke tangga. "Aku tak ingin tau kau senang karena apa, yang jelas lima menit lagi Mrs. Kimberly akan masuk ke kelas. Bye baby girl" ia memang sering memanggilku seperti itu, namun tak heran karena aku sudah terbiasa dengan panggilan babygirl.

Justin memelukku singkat lantas menaiki tangga menuju ke lantai dua menuju ke kelasnya. Aku dan dirinya sama-sama satu tingkatan, hanya saja kami berbeda kelas. Aku menatap kepergian pria yang kusukai itu sampai ia benar-benar lenyap dari pandanganku.

"Kau tak perlu tau kenapa aku sangat senang hari ini. Alasannya adalah kau sendiri Justin"

"Hey! melamun terus. Ayo masuk Alexis"
Seseorang menepuk pundakku cukup keras membuatku terlonjak.

"Nial!" Pekik ku karena kaget. Sedangkan pria itu hanya menyengir tak berdosa.
"Aku mengutukmu" umpatku lalu pergi meninggalkannya.

Nial mengejarku dan berjalan di sebelahku. "Aku tau saat ini kau sedang bahagia" ujarnya dan aku risih dengan tangannya yang merangkul bahuku.

"Kau tak bisa melakukan ini padaku Nial. Kau lihat Mr. Anthony melirik kearah kita." Ujarku karena memang benar guru galak itu sedang memandang ke arah kami dari kantor.

"Ah menyebalkan"

"Siapa yang menyebalkan!"

"Mr.Anthony"

"Tutup mulutmu. Kalau sampai ia mendengarmu kau tak akan selamat dari hukumannya." Ujarku setelah itu memasuki kelas, begitupun dengan nial. Pria itu satu kelas denganku.

-

Jam istirahat tiba, aku segera mengemas bukuku yang berserakan di meja kedalam totebag. Mungkin aku akan ke kantin mengisi perutku yang sudah berbunyi sejak jam pertama tadi. Aku melangkah keluar kelas dan berniatan menghampiri Justin terlebih dahulu sebelum menuju ke kantin.

"Alexis!" Pekik seseorang memanggil namaku. Aku menoleh dan mendapati Clara- Sahabatku. Kulihat ia berlari menghampiriku.

"Apa"

Clara mengatur pernapasannya yang tersengal, mungkin ia lelah. "Kau ingin ke kelas Justin?" Ujarnya dan aku mengangguk.

"Jangan!"

Aku mengernyit bingung padanya. "Apa maksudmu" tanyaku tak mengerti.

Kini Clara menghadang jalan di dekat tangga yang akan menunju ke atas. "Uhmm.. Ju-justin sedang ada kelas tambahan, ia mungkin pergi ke kantin saat jam istirahat kedua nanti"

Aku melipat kedua tanganku didada. "Bagaimana kau tau Clara, sedangkan kita sejak tadi berada di kelas dan baru keluar saat ini. Kurasa kau mengarang" ujarku mendorong pelan tubuhnya agar sedikit minggir hingga aku bisa melewati tangga menuju ke lantai dua.

"Kau lupa jadwal di dekat loker?"

Aku berhenti seketika dan membalikkan tubuhku. "Aku tak luoa, tapi apa salahnya aku memastikan dulu apakah benar Justin ada kelas tambahan atau tidak, sekalian ingin berkunjung ke kelas Joshua" ujarku dan melanjutkan menaiki anak tangga.

Love In Silence [Jelena] Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang