"terima kasih selamat datang kembali"
"berikutnya"
"mau pesan apa kak– ?"
seongmin yang tengah sibuk berjaga di kasir dikejutkan dengan cowok yang kini berada dihadapannya. ia tahu betul siapa orang itu.
"sialan. taeyoung ngapain disini?"
"hot cappuccino no sugar, medium shot, regular"
bukannya melayani pesanan orang itu- taeyoung, seongmin malah terus memperhatikannya. woobin yang baru saja kembali dari dapur lantas menepuk bahu seongmin, membuat cowok manis itu tersadar dari lamunannya.
"ngapain bengong? itu layanin kakaknya" woobin kemudian tersenyum ramah pada taeyoung dan pergi.
"ah iya, ada lagi– kak?"
taeyoung menggeleng pelan, kemudian seongmin langsung memberikan taeyoung sebuah struk dengan nomor antrian diatasnya.
beberapa saat kemudian, nomor antrian taeyoung muncul di sebuah layar dibagian samping kasir. ia segera mengambil pesanannya dan duduk disebuah kursi di sudut ruangan.
"aduh ini taeyoung ngapain malah duduk disitu si? seongmin jadi grogi mau ngapa-ngapain"
seongmin yang masih berjaga di kasir pun lantas menunduk, terlalu malu menatap taeyoung.
sampai seorang pelanggan datang untuk memesan, seongmin masih saja menunduk. woobin yang melihat itu pun kembali menepuk bahu seongmin,
"eh iya kak?!" cowok manis itu terkejut hingga topi yang ia gunakan turun menutupi seluruh wajahnya.
bibir taeyoung terangkat, meski tipis namun jelas terlihat bahwa ia tersenyum.
"lucu"
"saya aja deh yang handle kasir, kamu gantiin ngepel ya? tadi ada yang ga sengaja numpahin minumannya"
seongmin menurut lalu segera mengerjakan apa yang diperintahkan woobin.
suara lonceng pintu cafe terdengar, menandakan ada orang yang masuk. beberapa karyawan cafe membungkukkan badannya ketika tahu bahwa yang datang adalah bos mereka.
seongmin kembali melanjutkan pekerjaannya mengepel lantai di dekat jendela, tidak terlalu jauh dari tempat taeyoung duduk.
"taeyoung? tumben banget kamu kesini, biasanya papa ajak ga pernah mau"
"hah? p-papa? taeyoung anaknya pak jongin?"
"tadi kebetulan lewat aja" taeyoung melirik seongmin sekilas, cowok manis itu sama sekali tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya yang kebingungan.
"eh seongmin, ini loh anak saya yang pernah saya ceritain mau kuliah di jerman itu, yang mau jadi pilot"
dari tempatnya berdiri, seongmin mengangguk paham. ternyata taeyoung anak yang pak jongin maksud.
"dunia sempit banget"
"aku belum bilang setuju tentang itu"
"belum bukan berarti gamau, kan? papa cuma harus nunggu keputusan kamu aja"
taeyoung memutar bola matanya malas, bosan dengan permintaan papanya yang tidak pernah berubah.
"ngomong-ngomong gimana yujin? tadi kamu jadi nganterin dia ke tempat les nya, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
mind reader ; gongtang
Fanfiction[slow update] yang seongmin tahu, namanya tak pernah terlintas sedikit pun dalam pikiran taeyoung. [☆] comedy, romance, drama, friendship, youth. [ !! ] boylove/bxb, bahasa, minor problems, some harsh words, typos. highest rank : #2 - taeyoung 21072...