15 - Hantaman

256 92 50
                                    

"Apa?! Kau bercanda?" suara pekikan keras dari Jiyeon itu sontak membuat Krystal menutup telinganya selama dua detik.

"Aku tidak bercanda. Aku mengatakan yang sebenarnya." gadis itu pun menyahut dengan wajah serius miliknya.

"Tapi bagaimana bisa? Kapan dia mengungkapkannya padamu?"

"Sewaktu kita dalam perjalanan pulang dari kemping di dalam bus."

"A-apa—"

Jiyeon tak melanjutkan kalimatnya. Kini ia sepenuhnya mengerti sebenarnya di mana keberadaan Krystal waktu itu. Ternyata semuanya memang sudah direncanakan oleh mereka.

Ya, begitulah. Gadis bermarga Jung itu baru saja menceritakan kepada Jiyeon perihal dirinya yang kini telah menjalin hubungan dengan Sungyoon.

Jiyeon ikut senang mendengarnya, lagipula sejak lama ia memang sudah menyadari bahwa Sungyoon menyukai sahabatnya itu. Ia hanya sedikit tidak percaya bisa-bisanya mereka berdua secepat itu menjalin hubungan.

Oke, perlu digarisbawahi, Jiyeon bukannya merasa iri lantaran sahabatnya telah memiliki kekasih sementara dirinya masih sendiri. Tidak sama sekali.

Saat ini keduanya tengah berjalan melewati koridor sekolah hendak menuju kelas. Sengaja berangkat lebih awal, sebab bermaksud akan mengerjakan tugas yang belum sempat mereka kerjakan akibat terlalu kelelahan—atau lebih tepatnya malas. Jiyeon kini bahkan sudah mengeluarkan buku tugas bersampul merah miliknya dan sesekali membacanya sambil berjalan.

Di saat keduanya tengah berjalan, tampak oleh mereka dua sosok lelaki yang tak asing kini tengah berjalan pula tak jauh di depan keduanya.

Melihat itu, raut wajah Krystal seketika berubah berseri.

"Sungyoon!" panggilnya seketika, membuat dua sosok di depan tersebut berhenti dan menoleh.

Tanpa menunggu Jiyeon, gadis itu pun berjalan mendahului dan menghampiri Sungyoon yang kini tampak tersenyum dan melambai padanya. Terlihat pula Jungkook yang kini berdiri di sampingnya.

Jiyeon mendengus kecil melihatnya, tapi tetap menyusul sahabatnya tersebut.

"Baru sampai?" tanya Sungyoon.

Krystal mengangguk, "Kami sengaja datang lebih awal karena ingin mengerjakan tugas. Ah, ngomong-ngomong, apa kau sudah selesai mengerjakannya?"

"Hm, menurutmu bagaimana?"

"Pasti sudah. Kalau begitu pinjami aku, ya? Ya?" Krystal memasang puppy eyes miliknya.

Sungyoon menggeleng, "Tidak boleh. Kau harus bisa mengerjakannya sendiri tanpa mencontek milik orang lain."

Krystal memajukan bibir cemberut mendengarnya. Melihat itu, Sungyoon tersenyum dan menarik pelan hidung mancung gadis tersebut dengan gemas, "Jangan khawatir, aku akan membantu mengajarimu."

"Benarkah? Kalau begitu aku mau." Krystal menyahut antusias, disambut oleh usapan lembut dari Sungyoon di kepalanya.

Jiyeon yang melihat itu pun mencibir kecil, "Hei, aku tahu kalian berdua baru saja menjalin hubungan. Tapi bisakah kalian tidak mengumbarnya begitu, huh?"

"Memangnya kenapa? Katakan saja kalau kau hanya merasa iri karena aku punya pacar tampan dan pandai seperti Sungyoon." Krystal kini terlihat melingkarkan tangannya pada lengan Sungyoon dan menyandarkan kepalanya pada bahu laki-laki itu dengan manja, seolah sengaja ingin memanasi Jiyeon.

Jiyeon merotasikan bola matanya, "Terserah kau saja."

"Hei, sebaiknya kau juga segera mencari pacar, supaya kau tidak terus merasa iri pada kami berdua." Krystal kembali melanjutkan seraya melirik ke arah Jungkook yang sejak tadi hanya diam di tempatnya.

ʀᴏᴍᴀɴ ᴘɪᴄɪsᴀɴ 「ᴇɴᴅ」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang