Dua belas

12.4K 932 132
                                    

Jangan lupa like dan komen ☺☺☺❤

---

Jeno bangun dari berlututnya dan berdiri di hadapan Jaemin. Ia mengangkat tubuh Jaemin agar setara dengannya. Kemudian ia menatap tajam Jaemin

"Lihat mata ku Na. Apa kau serius ingin berpisah dengan ku" Ucapnya dengan nada serius.

"Aku yakin" Balas Jaemin tanpa memandang wajah Jeno.

"Tatap mataku Na!" Sentak Jeno. Dengan perlahan Jaemin menatap kedua mata Jeno. Jaemin sedikit takut akan tatapan tajam milik.

"Jawab pertanyaan ku, apakah kau serius ingin bercerai dengan ku"

Dengan mengumpulkan kembali nyawanya yang hilang beberapa saat, Jaemin menjawab dengan mantap "Aku sangat yakin akan ucapanku Lee Jeno. Kau berbahagialah dengan mereka. Aku akan bahagia jika kalian bahagia."

"Baiklah, aku menghargai keputusan mu. Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Bolehkah aku minta dua permintaan?"

"Tentu. Katakan"

"Pertama, bolehkah aku mencium mu untuk terakhir kalinya?"

"Lakukan" Sahut Jaemin cepat.

Setelah mendapatkan izin, Jeno memajukan wajahnya mendekati milik Jaemin dan kemudian bibir mereka bertemu. Jeno mulai melumat bibir sang suami dengan lembut, menikmati setiap inci bibir sang pujaan untuk terakhir kalinya, begitu pun juga dengan Jaemin.

Jeno memeluk pinggang Jaemin dan menariknya agar lebih dekat dengannya, dengan refleks Jaemin mengalungkan tangannya di leher Jeno.

Ciuman yang semula pelan, berubah menjadi kasar dan menuntut. Jeno melumat bibir Jaemin dengan rakus seperti akan melahap habis bibir Jaemin. Tangannya sudah merambat memasuki kemeja milik Jaemin, meraba kulit punggungnya yang halus yang membuat Jaemin meremang.

Ciuman Jeno turun ke leher, menghisap ceruk leher Jaemin dan membuat tanda bercak merah ada di sana.

Seperti ada yang salah, dengan kesadaran yang sempat menghilang, Jaemin langsung mendorong tubuh Jeno. Sedangkan Jeno yang sudah berada dipuncak nafsunya, tidak terima Jaemin melepaskan diri. Lalu Jeno kembali membawa Jaemin dalam pelukannya, namun sang kekasih menolaknya.

"Kau kelewat batas Jen"

"Aku mohon, untuk terakhir kalinya sekaligus menjadi permintaan terakhir ku. Bermalam lah disini dan menghabiskan waktu bersama. Aku mohon Na" Ucapnya dengan suara serak. Jaemin pun memikirkannya sejenak.

Dengan ragu ia mengagguk, Jeno kembali mencium Jaemin dengan rakus kemudian tanpa melepas ciuman mereka, Jeno menggendong Jaemin seperti koala memasuki ke kamar yang ada di villanya ini.

🔞 bisa di skipp guysss, besok mau puasaa 💕

Jeno membaringkan tubuh Jaemin secara perlahan di atas ranjang,  membuka kancing kemeja milik Jaemin hingga membuat tubuh cantik yang menampilkan dua benjolan berwarna pink tidak tertutupi apapun. Jeno kemudian mencium kembali bibir Jaemin dan seluruh tubuhnya.

Mata Jaemin terpejam menikmati sentuhan Jeno yang ia berikan. Sesekali ia merasa geli namun juga nikmat karena nipple nya di plintir atau dijilat oleh Jeno. Jaemin tahu ini salah, tapi iya akan mengabaikannya untuk saat ini. Jika boleh jujur, Jaemin masih sangat mencintai suaminya ini. Tapi takdir berkata lain. Ia akan menikmati hari terakhirnya dengan sang suami.

Tubuh mereka sudah telanjang semua. Jeno melebarkan kaki milik Jaemin kemudian memposisikan penis miliknya di depan lubang milik Jaemin. Jeno dapat melihat lubang pink berkedut yang selalu menjadi favoritnya.  

Verletzt || ɴᴏᴍɪɴ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang