Sembilan

9.2K 1.1K 230
                                    

Sorry for the typo(s) 😝

Jangan lupa tekan 🌟 nya dong 😀

---

Suasana ruang tamu cukup tegang, tak ada suara yang mencoba mencairkan suasana setelah kepergian Yoona ke atas untuk memanggil Jaemin. Siwon terus memandang Jeno dengan tatapan tajam. Sedang Jeno, pandangannya menjuru ke seluruh ruangan. Ia hanya mencoba untuk tidak memandang sang mertua, yang siap menerkamnya kapanpun.

"Bisa jelaskan apa yang terjadi? Jaemin tak akan seperti ini jika tidak ada yang membuatnya kecewa. "

Hening..

Jeno diam tak merespon apapun...

"Kau masih diam, apa perlu aku menambah luka di wajah tampan mu itu" Geram Siwon.

Perhatian mereka berdua teralih ketika langkah kaki Yoona turun.

"Dimana Jaemin mom?" Tanya Jeno karena ia tak melihat Jaemin ikut turun bersama sang mommy.

"Kau pulanglah lebih dulu, Jaemin sudah tertidur" Ucapnya dengan lembut. Sungguh lemah lembut sekali Ibu dari Na Jaemin ini.

"Bohong. Aku akan menyusulnya ke kamarnya, mom" Jeno berlari ke arah tangga dengan menahan sakit di badan karena pukulan sang daddy.

"Berhenti kau anak muda. Urusan kita belum selesai" Kesal Siwon.

"Biarkan saja dia, sayang. Tunggu mereka menyelesaikan masalah mereka lebih dulu"ucap Yoona.

---

Tok tok 

Tok tok

Tok tok

"Na buka pintunya aku mohon, aku bisa menjelaskan semuanya. Aku mohon keluarlah, Nana maafkan aku... "

Sudah berkali-kali Jeno mencoba mengetuk pintu kamar Jaemin, tapi nihil seseorang yang berada di balik pintu itu tidak ingin membukanya.

"Aku mohon Na. Jangan siksa aku seperti ini. Aku tidak bisa jauh darimu. Tolong bukalah sebentar. Aku ingin bicara denganmu" Jeno merasa frustasi. Ia sangat takut jika ia harus kehilangan Jaemin.

Ceklek...

"Pulanglah..." Singkat Jaemin setelah membuka sedikit pintu kamarnya. Jeno langsung memaksa masuk dan menubruk kan tubuhnya ke Jaemin. Ia memeluk Jaemin dengan erat, namun Jaemin tidak membalas pelukannya.

"Aku minta maaf na. Aku akan menjelaskan semuanya. Sungguh jangan tinggalkan aku seperti ini" Tangis Jeno. 

"Lepas Jen" Jaemin berusaha melepas pelukan Jeno, tapi percuma kekuatan Jeno jauh lebih besar darinya..

"Lepas Jen. Aku tak sudi di sentuh olehmu lagi" Ucapnya yang masih meronta-ronta di pelukan Jeno.

Dengan sekuat tenaga Jaemin berhasil melepas pelukan Jeno

"AKU BILANG LEPAS!" Emosi Jaemin memuncak. Ia sudah tidk tahan lagi. Air matanya kembali mengalir di pipinya.

Jeno sangat terkejut mendengar bentakan Jaemin. Ia tak pernah melihat Jaemin seperti ini.

Yang ia tau, Jaeminnya itu sangat lah manja kepadanya dan tidak pernah sekalipun marah kepadanya.

Jaemin kembali mencoba mengontrol emosi nya dan menghapus air matanya, "Pergi lah, Aku akan tinggal disini untuk sementara waktu. Jika kau ingin berbicara aku akan menghubungi mu lagi. Aku hanya ingin sendiri sekarang"

"Aku mohon dengarkan penjelasan ku lebih dulu" Ucap Jeno, ia masih tetap akan pendiriannya. Memohon kepada Jaemin agar mendengar penjelasan darinya.

"Tak ada yang perlu dijelaskan. Pergilah, sebelum aku semakin membencimu. PERGI! AKU BILANG PERGI LEE JENO!!"

Jaemin mendorong tubuh Jeno dengan kuat. Tubuh Jeno terhuyung kebelakang. Tenaga Jaemin saat marah sangat menakutkan batin Jeno. Untung ada Yoona, sang mertua yang menangkap Jeno.

Bruk!

Jaemin menutup pintunya dengan kasar.

"Sudahlah Jen, kau pulang lah lebih dulu. Biar Jaemin menenangkan pikirannya lebih dulu"

"Tapi aku ingin bicara dengan Jaemin mom. Aku takut Jaemin meninggalkan ku" Lirih Jeno.

"Mom mengerti. Jaemin akan mau berbicara dengan mu jika ia sudah siap. Jadi biarkan dia untuk sekarang. Ini sudah malam lebih baik kau keluarlah. Bersihkan luka-luka mu itu" Jeno mengangguk tanda setuju. Yoona menggandeng Jeno untuk turun.

---

Jeno telah kembali ke mansion nya. Meskipun sebelum pulang, ia kembali mendapat bogeman. Bukan dari sang daddy, namun itu dari sang mertua karena telah menyakiti putra kesayangannya.

Beruntung  sekali sang kakak, Jaehyun sedang berada di negeri paman san. Ia tak tahu apa yang akan terjadi jika Jaehyun mengetahuinya. Jeno yakin, Jaehyun tidak akan membiarkannya begitu saja. Jaehyun sangat menyayangi Jaemin, adik kecilnya.

Mansion terasa sangat sepi, biasanya ia akan disambut oleh sang istri yang sudah menunggu di depan pintu ketika kembali.

Tapi sekarang? Tak ada yang menyambutnya lagi..

Jeno menyesal? Tentu ia sangat menyesal. Bolehkan ia jujur? Dia mengakui jika Ia mencintai keduanya. Hubunganya dengan Herin berawal dari ketidaksengajaan, lalu menjadi kebiasaan. Jeno tak ada maksud bermain belakang dari Jaemin. Hanya saja itu terjadi begitu saja. Ia mulai mencintai Herin saat wanita itu mengatakan hamil anaknya

Huh.....

Ia telah melukai sang pujaan hatinya. Tidak hanya itu, ia melanggar sumpah dan janji pernikahan.

Nasi sudah menjadi bubur, Lee Jeno. kau harus menerima, apapun keputusan Jaemin nantinya untuk hubungan kalian.

---

TBC 

MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN 😊

Verletzt || ɴᴏᴍɪɴ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang