Bab 03 (Sebuah Usaha)

173 29 10
                                    

"Siapa yang sungguh-sungguh berusaha untuk bersabar maka Allah akan memudahkan kesabaran baginya. Dan tidaklah seseorang dianugerahkan (oleh Allah Subhanahu wa ta'ala) pemberian yang lebih baik dan lebih luas (keutamaannya) daripada (sifat) sabar." (HR Al Bukhari).

♥️♥️♥️

Assalamu'alaikum, selamat pagi. Hari kedua puasa nih, semangat yuk. Bab ini tadinya mau aku up kemarin sore, cuma karena bagian akhirnya belum dibuat, akhirnya kulanjutkan nulisnya abis subuh tadi.

Mari dilanjut kisah Varadissa-nya, baca basmallah dulu dan semoga kalian semua mendapatkan hikmah dari bab ini.

Selamat membaca! Tap bintangnya dulu boleh …

♥️♥️♥️

Jikalau Allah punya rencana lain untuk mengakhiri masalah ini, setidaknya aku sudah mengusahakan yang sekiranya terbaik, yaitu soal menuntut pertanggung jawaban sampai dapat, batin Vara jam tiga sore di hari selasa ini ketika ia berada dalam satu ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jikalau Allah punya rencana lain untuk mengakhiri masalah ini, setidaknya aku sudah mengusahakan yang sekiranya terbaik, yaitu soal menuntut pertanggung jawaban sampai dapat, batin Vara jam tiga sore di hari selasa ini ketika ia berada dalam satu taksi, menuju rumah Doni Damara.

Ramadhan sudah tiba dan di hari pertama puasa ini Vara merasa menjalaninya dengan pikiran terombang-ambing. Bagaimana tidak? Minggu dan senin kemarin adalah waktu baginya memikirkan persoalan ini, memikirkan solusinya dan bagaimana caranya agar Abah tidak sampai kaget hingga jatuh sakit.

Hari minggu yang seharusnya dijadikannya istirahat dari mengajar, malah membuat Vara sibuk bolak-balik RS. Santo Boromeus untuk meminta surat keterangan tentang kehamilan Alissa, yang mana surat itu akan dijadikannya bahan tuntutan hukum andai keluarga Doni malah menolak realita.

Belum lagi seninnya, saat ia mengajar tatap muka dengan murid-muridnya, ia dipusingkan karena hari itu Doni tidak datang ke sekolah, cowok satu itu kabarnya malah sedang liburan ke luar kota sejak minggu.

Jangan nangis, Vara, jangan nangis, hibur Vara dalam hati. Terlebih saat mengetahui satu realita lagi dari pitutur Alissa kemarin, realita bahwa Doni adalah cowok dari keluarga non muslim. Keadaan psikis Vara diperparah dengan pengakuan Alissa perihal tanggapan Doni soal kehamilannya itu.

"Doni nggak mau bertanggung jawab, Teh. Dia cuma nyuruh Lissa buat tenang dan tenang lalu sama-sama nyari solusi buat gugurin janin di perut Lissa ini."

"Ya Allah, Lissa! Kenapa sih kamu bisa jadi korban kebucinan masa remajamu sendiri! Dan kamu mau kalau bayi itu digugurin?" tanya Vara kemarin saat ia makin terpukul dengan pengakuan-pengakuan Lissa.

Saat itu Lissa mengangguk-angguk hingga refleks Vara menampar adiknya sambil menangis penuh amarah, tangis kekecewaan seorang Kakak, sekaligus penyesalan. "Itu Dosa besarrr, Lisaaaa! Itu dilaknat Allah!" Murkanya. "Ya Allah, Teteh nggak habis pikir sama jalan pikir kamu!"

SUJUDKU KARENA CINTA ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang