Something.

1.8K 120 36
                                    

Halooo!!!
Kangen gak?wkwk
Jadi part honeymoon disini aku percepat ya.
Lagi bulan puasa juga wkwk.

Oke enjoy yap!
Jangan lupa vote nyaaaa!!

.
.
.
.
.
.
.
.

Terhitung sudah tiga minggu Chenle dan Rani menghabiskan waktu untuk honeymoon, yang mana rencana awalnya hanya satu minggu.

Kalo kalian tanya kenapa jadi nambah liburnya, kalian pasti tau kan siapa oknum yang suka merengek seperti anak kecil dan pastinya harus dituruti.

Tentu saja Ialah Zhong Chenle sksk.

Tiga minggu mereka habiskan dengan mengelilingi beberapa negara.

Bahkan Chenle memilih untuk tetap stay di Jakarta lantaran tidak ingin berpisah dengan istrinya itu.

Ini sih bucin banget emang..

Seperti hari ini, Rani memiliki jadwal meeting dengan para pimpinan cabang Fz. Property yang tersebar dibeberapa pulau besar di Indonesia.

Dan Chenle mengikuti kemana pun istrinya itu pergi. Pastinya Ia pun ada di satu ruangan yang sama, dan duduk tepat disebelah Rani yang sedang meeting seperti saat ini.

Awalnya suasana di ruang itu cukup tegang lantaran team work Rani tidak menduga jika suami dari pimpinan mereka akan ikut hadir.

Namun itu tidak bertahan lama karna Rani dapat mencairkan suasana dan juga Chenle yang hanya duduk diam terfokus pada iPad miliknya tanpa mengusik kegiatan istrinya itu.

Ditengah meeting yang sedang berlangsung, Chenle berpamitan untuk menunggu istrinya itu diruangan milik Rani, karna Ia juga akan disibukkan oleh meeting project barunya.

Begitu Chenle meningalkan ruang meeting yang ditempati oleh Rani dan team nya, suasana ruangan itu berubah menjadi kelewat santai.

"Tumben Tuan muda ngikutin Bu bos?" Celetuk Hendery yang mana langsung mendapat tatapan tajam dari Rani lantaran panggilan terhadap dirinya.

Ya Rani tuh gak suka dipanggil 'bu' atau 'bos' gitu. Alasannya karna Ia belum menjadi ibu ibu wkwk. Ia lebih suka dipanggil 'nona' atau cukup 'Rani' aja gitu.

Hendery yang paham dengan maksud tatapan Rani pun hanya menampakkan senyum pepsodent, emang sengaja menggoda aja sih.

"Gak tau aja kemaren juga Tuan muda stay di butik dan bener bener disebelah Kak Ran terus." Sahut Elina selaku asisten pribadi Rani.

"Njir bucin juga ya." Ujar Ten, tukang julid biasalah.

"Iri ge?" Ledek Sungchan.

"Oh engga dong, kan ada dedek Elina." Sahut Ten sembari memberikan kedipan mautnya pada Elina.

"Ini kalo sampe Elin baper terus Ten-ge gak tanggung jawab..."

"Pecat lah Ran!" Winwin-ge ngompor.

"Dibilang mending Elina sama gue aja." Kata Lucas.

"Sama aja! Mending sama Kun-ge deh." Sahut Rani.

"Kun-ge dah punya gebetan tau.." Celetuk Xiaojun.

"Orang Palembang kak." Sambung Nuri.

Kun-ge hanya menggeleng sekaligus mengelak soal perkataan teman temannya itu.

"Mangkanya kalo pergi jangan kelamaan Ran." Ledek Ten-ge.

"Betul! Kan jadi gak tau info terkini." Imbuh Sungchan.

"Eleh padahal enak kan gak ada gue malah sama Papa bayaran kalian ditambah."

Husband | Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang