Is It Good Or..?

782 69 15
                                    

Haii!!!
Kembali lagi dengan part baru🙌🏻

⚠️ Attention⚠️
Part ini banyak perubahan latar tempat dan waktu, fokusnya jangan di satu waktu yang sama ya.
Perbedaan jam antara Jakarta dan London itu 5 jam (Jakarta lebih dulu).
Part ini juga banyak load picture, dan itu clue clue nya (seperti biasa wkwk).

Okay, hope you enjoy it!💯

.
.
.
.
.
.
.
.

London, 17:40.

London sore ini terpantau ramai, tentu saja karna ini malam pergantian tahun.

Beberapa ruas jalan ditutup karna akan diadakannya pesta kembang api malam nanti.

Padahal Chenle sudah sengaja pulang lebih cepat guna menghindari kemacetan akibat penutupan jalan, namun tak disangka ternyata Ia masih terjebak macet.

Bodohnya Ia juga lupa mencharge ponsel nya yang saat ini tergeletak mati karna kehabisan baterai.

Chenle menyadari jika beberapa hari kebelakang setelah Rani kembali ke Indonesia, mereka jarang bertukar pesan.

Niatnya sepulang dari kantor Ia ingin face time dengan istrinya itu, mengingat di Indonesia sudah malam dan pasti Rani tengah mengadakan acara bersama teman temannya.

Huft.. akhirnya Chenle hanya bisa pasrah menikmati suara radio ditengah kemacetan.

.
.
.
.

Jakarta, 10:30.

Rani berjalan menuju mobilnya yang terparkir rapi didepan butiknya.

Ia sudah tiba di Jakarta sejak pagi tadi bersama sang kakak yang langsung melanjutkan penerbangan berikutnya menuju Paris.

Semalam sebelum Rani berpamitan pada teman temannya, terjadi keributan antara dirinya dan sang kakak.

Karna Rani meminta team work nya untuk stay saja di Derawan, menambah libur mereka satu hari lagi.

Namun hal tersebut tidak bisa diterima oleh Doy.

'Nanti kamu di Jakarta sama siapa dek?!' Kesalnya tadi.

Tapi omelan sang kakak tak berlangsung lama lantaran Johnny, temannya yang dari US, akan tiba di Jakarta sore nanti.

Rani yang mengetahui hal itu akhirnya membujuk Doy agar Ia kembali ke Jakarta sendiri saja.

Doy menyetujuinya dan mengabari Johnny, memintanya untuk menemani sang adik.

Sekarang Rani telah sampai ditempat tujuannya. Hal yang membuatnya tiba tiba kembali ke Jakarta.

Rumah sakit.

.
.
.
.
 

London, 06:30.

Chenle terbangun, kepalanya sangat pusing.

Ia menatap sekitar, lalu menghela napas lega saat mengetahui dirinya berada di kamar penthouse nya sendiri.

Chenle segera mengaktifkan ponselnya, berniat untuk menghubungi sang istri.

Namun dirinya terkejut membaca pesan yang dikirimkan oleh Rani.

Dirinya bersama Venya? Yang benar saja?!

Sayang, Chenle benar benar tidak mengingat apapun yang terjadi semalam.

"Oh my gosh, what am I doing last night?!"

Sial, Ia benar benar harus menemui Venya, sekarang.

Husband | Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang