The Fact.

959 77 20
                                    

Haloo!
Kembali lagi dengan updatean terkini hehe.

Siapa yang kepo dengan Venya?
Tenang, jawabannya ada disini!

Part ini agak.. sedikit keras.
Sekiranya kalo takut sama hal sadis boleh di skip dikit.

Oke enjoy and happy reading!

.
.
.
.
.
.
.
.

Doy sudah tiba di rumah Rani sejak siang tadi. Bersama dengan Taeyong dan sekretaris nya, Kyla.

Rani sempat mengintrogasi sekretaris kakaknya itu, namun tidak berlangsung lama karna Ia lebih tertarik kepada mas ganteng alias Taeyong.

"Dek kamu kakak aduin ke Chenle deh bener. Jangan nemplokin Taeyong teruss!!" Amuk Doy.

Sebenernya sih Taeyong gak masalah, Rani juga gemes bagi dia, berasa adeknya banget.

"Eleh bilang aja kakak iri gak aku templokin wleee." Ledek Rani.

"Cemburu dia dek." Bela Taeyong.

"Dih engga ya!" Elak Doy.

Satu sisi Kyla menatap bos nya itu, lucu pikirnya. Karna Doy tidak pernah sehangat itu dan baru kali ini Ia merasakan nya.

Sebenarnya hubungan kerja Doy dan Kyla tidak terlalu formal. Keduanya sering berdebat, terlebih awal pertemuan mereka juga tidak terbilang baik.

Tapi kenyatannya, lelaki itu tetap mempertahankan keberadaan Kyla di sisinya, yang sudah menginjak 2 bulan ini.

"Kak Taeyong ayo kita ngedate!" Ajak Rani  riang sembari mengayunkan tangan lelaki itu, yang sejak tadi Ia rangkul sebenarnya.

"HEH GAK ADA!!"

Kyla tidak bisa menahan nya lagi, Ia tertawa sekarang menatap bos nya seperti itu.

.
.
.
.

'Kata Kak Doy kamu selingkuh ya? Ih jahat banget!' Amuk Chenle disebrang sana.

Jadi mereka lagi face time, biasa lah, sebelum Rani tidur.

"Ih Kak Taeyong ganteng banget tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih Kak Taeyong ganteng banget tau.. keren pokoknya."

'Kamu sengaja godain aku ya? Awas aja, aku bisa loh pulang ke Indo malem ini juga.' Sahut Chenle tegas.

Rani tertawa sebelum menanggapi suaminya itu.

"Bercanda sayangg. You still my number one kok serius!!"

Chenle masih menampakkan raut datar nya disebrang sana, Rani menyadari hal itu.

"Kamu belum boleh pulang dulu sayang. Ada hal yang harus aku siapin, anggap aja ini kejutan buat kamu.. eh bukan kejutan lagi dong, kan udah aku spill." Celoteh Rani.

Husband | Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang