7

161 10 0
                                    

“Aku …… Aku tidak bisa menahan lagi …… Tomo juga, kan? Jika Anda suka, saya bisa membuat Anda merasa lebih baik. Bagaimana menurut anda?"

“O-baiklah. Aku akan menyerahkannya padamu. "

"Terima kasih. Kalau begitu, ini dia. "

Setelah memasukkan sisa penisku, Irene menggerakkan pinggulnya maju mundur sekali lagi.

Namun kali ini, dia mencoba pendekatan yang berbeda.

Ini adalah posisi …… Cowgirl Grinding ……!

Posisi seks di mana wanita bergerak maju mundur berkali-kali dengan gerakan menggerus, bukan memompa ke atas dan ke bawah yang biasa.

Wow. Saya, saya suka posisi ini.

Selain sosok Irene yang masih cantik jika dilihat dari bawah, payudaranya yang terekspos bergetar kesana kemari memang menggiurkan untuk ditonton.

“Haaa, Kuhh ……! Nn! Aaaah! Ini sangat keras dan sangat besar …… penismu memang luar biasa! ”

“Nnn! Sialan ...... ini sangat bagus! ”

Gerakan pinggul Irene sangat halus sehingga aku bahkan bertanya-tanya apakah ini benar-benar pertama kalinya dia melakukannya.

Tepat ketika Anda mengira dia telah meletakkan pinggulnya di depan Anda, dia segera menarik pinggulnya ke belakang dengan gaya bergelombang, mengulangi prosesnya berulang kali.

Setiap kali dia menarik ke belakang, batang daging saya dibawa ke depan, membiarkan semua kecuali ujungnya terbuka. Karena ujung penis saya adalah satu-satunya area yang tetap berhubungan, ia menerima seluruh tekanan dari vaginanya, menciptakan rangsangan yang hebat dalam prosesnya.

Selain itu, karena ketatnya pintu masuknya sangat bagus, bahkan celah di mana bagian yang tidak terpapar bertemu dengan bagian yang terbuka terasa seperti saya dicekik. Ini seperti saya sedang meniduri lampu daging dengan karet gelang di setiap ujungnya.

Iklan

Dinding vaginanya yang menggeliat juga luar biasa, dan seperti yang diharapkan, saya sudah siap untuk melepaskan beban lain lagi.

“Irene, aku …… aku keluar!”

“Cum …… Taruh semua itu di dalam diriku!”

“Aah …… Aaaaah!”

Aku ejakulasi sambil mengeluarkan suara menyedihkan.

Meskipun ini sudah kedua kalinya, saya cukup terkejut dengan berapa banyak beban yang telah saya keluarkan.

Irene datang segera setelah itu, tetapi tidak menghentikan gerakan pinggulnya.

Sebaliknya, dia lebih mempercepatnya.

“Nnnnn! Irene, terlalu intens …… aaah! ”

"Dengan air mani Tomo masuk ke dalam diriku, aku ...... aku tidak bisa menahan diri lagi!"

“Uuuuuu ……!”

Reversed Parallel World's MessiahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang