105

8 0 0
                                    

"Ayo kita lepas semuanya, oke?"

Isabelle berbicara, setelah melihat pakaian kami berantakan dan kusut.

Bagian-bagian tubuh kita yang seharusnya disembunyikan sudah saling terbuka satu sama lain. Namun, itu tetap memancarkan pesona yang berbeda saat bertelanjang penuh.

“Saya belum pernah menunjukkan tubuh telanjang saya sebelumnya ……”

Isabelle menyilangkan lengannya dari bawah payudaranya dan sedikit ke atas pinggulnya, mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan perutnya saat dia menggeliat di tempat tidur. Garis pinggangnya, yang terlalu kecil, mungkin rumit di dunia ini.

Namun, itu tidak lain adalah menarik bagiku, dan juga menarik melihat Isabelle, yang pada dasarnya adalah kecantikan yang tampak kuat, menyembunyikannya dalam rasa malu seperti seorang gadis kecil.

“Hnn. A-lagipula, aku tidak berharap kamu masih dalam kondisi yang baik. Untuk yang kedua, persetan denganku di belakang. ”

“Di belakang, katamu?”

Saya tidak bisa membantu tetapi bertanya balik.

“Un. Cowgirl itu sangat umum sehingga saya bosan. Untuk itu. Saya suka mencoba yang sebaliknya, gaya doggy yang membuat pria itu menyerang saya sebaliknya. "

"Saya mengerti."

Saya tidak bisa membantu tetapi mengangguk. Kupikir dia akan menjadi tipe yang mendominasi ranjang mengingat posisinya, tapi jika dia malah ingin diserang, maka aku akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi ekspektasinya.

"Lalu, pertama, merangkak, putar pantatmu dan sebarkan agar aku bisa melihat mereka dengan baik."

"O, oke."

Isabelle mengangguk, bingung dengan sikapku yang sedikit berubah. Dan kemudian, seperti yang telah saya instruksikan, dia memunggungi saya dan meletakkan tangannya di atas tempat tidur.

Dia mengangkat pantatnya dan mendorongnya ke arahku, sebelum melebarkan kakinya sedikit lagi.

Karena itu, vagina dan bajingannya sekarang dalam tampilan penuh.

Dia tidak bisa melihat gerakanku dari sisinya, tapi tubuhnya terlihat penuh dari sisiku.

“Aku bisa melihat anus dan vaginamu dengan sempurna dari sini, Isabelle.”

“Hnn, i-begitukah?”

Isabelle merangkak, menggeliat dan mengguncang tubuhnya. Seolah sosoknya mengundang saya sebagai balasannya.

Jadi saya meraih pantat itu.

"Hnnn!"

Karena ini tidak bisa dilihat dari pandangannya, itu pasti muncul entah dari mana. Dia bahkan berteriak karena terkejut.

Aku meraih pinggulnya dan perlahan merentangkan pipi pantatnya dari berbagai arah.

“Tidak, jangan sebarkan seperti itu!”

Anus Isabelle berkedut. Lubang merah muda itu seperti mulut yang mengerucut.

Pada saat yang sama, jus cinta mengalir tanpa henti dari tempat rahasianya yang terbuka.

Reversed Parallel World's MessiahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang