70

9 0 0
                                    

Saat mencapai klimaks kami, kami berdua terdiam beberapa saat, tapi hanya beberapa menit sampai Mio mulai bergerak lagi.

 “Wow, bahkan setelah semua itu, masih berdiri kokoh. Kurasa aku harus bermain denganmu sebentar lagi. ”

Itulah yang dia katakan saat dia menggerakkan pinggulnya, setelah memeriksa bahwa batang dagingku belum layu.

Syukurlah, saya benar dalam keputusan saya untuk tidak menolak terlalu banyak tindakannya baru-baru ini. Sekarang saya bisa mendapatkan kembali kekuatan lebih dari yang saya harapkan.

Namun, karena saya masih jauh dari pemulihan total, saya hanya mendapat satu percobaan. Jika saya ketinggalan di sini …… Saya tidak ingin membayangkan apa yang akan terjadi pada saya selanjutnya.

Namun, jika saya melakukan ini dengan benar, saya harus membuat Mio cum begitu keras sehingga dia tidak akan bisa menahan saya, dan saya akan bisa membalikkan situasi dan mendapatkan bantuan.

Yang harus saya lakukan adalah menjaga diri saya tetap keras. Itu bagian tersulit dari semuanya.

"Aku akan pindah lagi, Nak."

Jadi, Mio melakukan apa yang dia katakan.

Aku ingin tahu langkah berani apa yang akan dia lakukan pada tiang dagingku kali ini?

Aku tetap diam di bawahnya saat aku menunggu kesempatanku.

Setelah beberapa saat, saya memperhatikan sesuatu.

Pingsan, tapi saya melihat perubahan pada napasnya.

“Nn, aahn! Nfuuu …… Hai, nguuu! ”

Sampai saat ini, Mio menikmati kenikmatan penisku sepenuhnya, tapi saat dia memasukkannya ke dalam saat ini, meski hanya sesaat, aku melihat keragu-raguan pada gerakan pinggulnya.

Melihat itu sebagai peluang, saya mencoba melakukan 'uji dorong' dari bawah.

BACHUN! Saya berusaha terlalu keras sehingga menimbulkan suara yang keras.

“Aghiiiiii !? A-apa yang kamu …… Nak? ”

Mio berteriak pada serangan mendadakku dan menoleh ke arahku.

Dia memiliki ekspresi tertegun dan ketakutan di wajahnya.

Aku jinak sampai sekarang, apakah dia mengira aku telah menyerah sepenuhnya?

Aku lebih mendorong pinggulku saat dia panik.

“Tunggu, tidak bagus, aku sudah di batasku …… nhiiii!”

Mio, yang tidak bisa menahan kesenangan, berteriak lebih banyak lagi.

Pada saat yang sama, vaginanya menegang. Apakah dia datang begitu saja?

Tapi kemudian, saya bisa memastikannya - gerakan lipatannya telah berubah.

Gerakan bagian belakang vaginanya, yang tadinya sederhana dibandingkan dengan area di sekitar pintu masuknya, yang akhir-akhir ini banyak dirangsang, mulai menjadi lebih aktif.

Reversed Parallel World's MessiahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang