Chapter 9

613 117 102
                                    

Oke masih lanjut chapter sebelumnya.

Sekarang Yoonbin sedang rebahan di ranjang uks. Melarikan diri dari jam pelajaran hingga nanti pulang sekolah.

Ia hanya malas bertemu guru-guru yang akan menghujani banyak pertanyaan tentang hubungan dirinya dan Haruto.

Yoonbin memejamkan matanya. Ia mencoba untuk tidur. Tapi ia merasakan ada yang mengelus perutnya.

"Nak jangan nakal ya. Ayah ga akan cerai sama Bunda kok"

Yoonbin membuka matanya kembali.

"Harutooooo"

"Kenapa sayang? Kamu kontraksi iya? Sakit banget? Ayo ke rumah sakit"

"BACOT!" Yoonbin reflek menendang Haruto hingga tersungkur.

"Yoonbin kenapa kamu tega nendang aku?"

"Capek gua To. Udah napa"

Haruto terkekeh lalu duduk di kursi dekat ranjang uks yang ditempati Yoonbin.

"Ngapain di uks Bin?"

"Mau tidur" Ketus Yoonbin.

"Tumben. Bawaan baby di perut ya?" Goda Haruto.

Yoonbin yang sudah kesal sekali langsung membuka baju seragamnya dan menampilkan perut ratanya.

"Lo liat nih! Ga ada baby baby! Perut gua rata!" Bentak Yoonbin.

Haruto memandan perut dan dada Yoonbin dengan mesum, "Wow fantastic baby"

"Dasar botol, bocah tolol" Cibir Yoonbin lalu memakai seragamnya lagi.

"Bin--"

"Kita sudahi semuanya ya Ayah. Bunda lelah dengan kelakuanmu"

"Tuh! Lo mulai lagi kan"

"Bercanda njing"

Keduanya hening. Yoonbin ingin tidur, dan Haruto hanya diam menatap Yoonbin.

Loading..

"OH IYA!" Haruto teriak karena teringat sesuatu.

Yoonbin yang terkejut reflek berteriak juga, "APASIH ANJIR?! JANGAN BIKIN KAGET DONG!"

"Gua kan kesini buat ngajak lo balik ke kelas, Bin"

"Ga mau"

"Jangan bolos mapel, lo tuh wakil ketua dan gua ketua harus jadi contoh yang baik"

"Susu gua dong" Ketus Yoonbin.

"Apa? Susu lo? Tadi gua liat sih.. sexyhhh"

"Suka-suka gua maksudnya ih!" Yoonbin kesel, ngambek, ngantuk, pengen tidur.

Ia menelungkupkan wajahnya ke bantal. Untung saja bantalnya ga bau apek.

"Kalian sedang apa disini?" Perawat di uks datang tiba-tiba dan bertanya.

"Pacar saya lagi sakit, Bu" Jawab Haruto.

Yoonbin ingin protes. Tapi ia malas mengubah posisi dari tengkurap.

"Sakit apa pacar kamu? Kok dia tengkurep?"

"Oh ini Bu.."

*plak

"Pantatnya sakit" Lanjut Haruto sambil menampar bokong Yoonbin.

Yoonbin meringis pelan merasakan bokongnya perih karena tamparan Haruto.

"Emang abis ngapain sampe bisa sakit pantatnya?"

"Biasa Bu"

Perawat tersebut terkejut, terlintas pikiran yang aneh-aneh.

"Yaudah, kalo perlu obat apapun panggil saya aja" Lalu perawat tersebut pergi dari hadapan Haruto.

Yoonbin mengintip sedikit. Setelah kondisi aman, ia merangkul leher Haruto dan menariknya.

"Kurang ajar lo bangsat" Bisik Yoonbin dengan kesal.

"Apa sih?"

"Kenapa lo nabok pantat gua?"

"Gapapa pengen aja" Yoonbin yang kesal karena jawaban Haruto, kini sedikit menyekiknya.

Lalu merubah posisi menjadi Haruto berbaring diatas ranjang, dan Yoonbin duduk diatas perut Haruto.

"Lo mau gua tonjok ga? Ngeselin banget"

"Eh kenapa sih? Daripada gua jujur kalo lo mau bolos, mending bohong"

"Tapi ga usah pantat gua yang jadi alesannya dong To!"

"Ya tapi kan--"

"Gua tonjok nih" Ancam Yoonbin sambil mencengkram kerah seragam Haruto dan mengepalkan tangannya.

"Kalian kenapa ribut bang-- astaga. Maap ganggu, permisi"

Perawat sebelumnya datang lagi, tapi setelah melihat posisi Yoonbin yang duduk diatas perut Haruto, perawat tersebut pergi.

"Ah males aaaahh" Rengek Yoonbin.

"Bin, sumpah pantat lo empuk banget" Goda Haruto, karena Yoonbin masih duduk diatasnya.

Kemudian Yoonbin turun, mengambil segelas air dari dispenser di uks, lalu menyiramkan air terdebut ke wajah Haruto.

"Bin! Kok gua disiram?"

"Biar ilang tuh setan di diri lo!" Bentak Yoonbin.

Yoonbin tidak jadi bolos mata pelajaran, dan tidak jadi tidur. Semua karena Haruto. Ia pun kembali ke kelas dengan ekspresi kesal.

"YOONBIIIIIN"

Dari belakang ada Haruto yang berteriak memanggilnya sambil berlari.

Saat Yoonbin berada di pintu kelas..

*bruk

Haruto menabrak punggung Yoonbin hingga terjatuh karena Haruto tersandung kakinya sendiri saat berlari.

Semua murid di kelas tersebut mentertawai kekonyolan mereka berdua.

Yoonbin semakin murka. Kepalanya mengeluarkan tanduk dan telinganya mengeluarkan asap.

"HARUTO"

Kemudian Haruto membalasnya, "SASUKEEHH"

Sepertinya ada yang salah dialog.

Yoonbin berjalan mengjampiri Haruto dan ingin memukulnya. Tapi ia ditahan oleh Haruto dengan cara memeluk.

Sorakan dari teman sekelas mulai terdengar. Lalu Haruto mengeluarkan bunga mawar yang ia buat dari sedotan dan menyodorkannya pada Yoonbin.

"Maafkan aku sayang. Terimalah bunga ini.."

Bukannya menerima bunga sedotan plastik tersebut, Yoonbin malah bergidik jijik lalu duduk di kursinya.

Yoonbin yakin, sedotan yang Haruto jadikan bunga itu bekas. Jika tidak milik Haruto sendiri saat membeli es, maka sedotan itu Haruto pungit daei tempat sampah.

Sungguh nethink sekali Yoonbin.

Ada satu pertanyaan dari Yoonbin. Kapan semua penderitaannya bersama Haruto berakhir?

TBC

\^0^/

Seatmate | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang