Hollowness
.あなた一人じゃありません
——
Sesak.
Nafas tercekat, leher ditekan sampai penghabisan. Membuat pasukan oksigen ke paru-paru berhenti tanpa kendali. Ingin bicara namun tak bisa. Rangkaian kata telah tersusun sempurna hanya enggan untuk disuarakan. Sendi menahan nyeri, menatap posisi tengah dipangku oleh seseorang.
Bahkan tempat asing lagi, dalam malam hari. Sebuah mimpi acak entah spoiler tentang masa depan yang tak pernah realistis atau satu dari ribuan gumpalan benang acak kehidupan.
Merasa seperti di ambang kematian, bukanlah hal mudah.
Siapa yang ingin mati, tentu bukan dirimu?. Bukan juga aku.
Dari tadi informasi masuk secara paksa dalam otak kanan dan kiri, bahkan dari pertengkaran sengit sekalipun walau berakhir kalah. Ia melihat entah sekarang dari sudut pandang siapa, tengah melindungi seorang sanak berharga. Membentengi walau harus mengorbankan diri.
Kalian pikir akan sangat mudah untuk mengetahui siapa orang yang kau lindungi sementara bahkan [ Name ] tak tau dia tengah merasuki tubuh siapa. Tuhan telah menyusun hidupnya dengan plot twist psychopath juga kenyataan jungkir balik. Menderita adalah takdir.
Dilihat lagi yukata lusuh penuh noda darah, ia menatap lirih seorang pemuda. Tidak, mungkin jika dipandang lamat-lamat memasuki usia matang. Luka sayat menghiasi pipi, melintang dari pelipis hingga dahi. Air mata, turun begitu saja beriak dalam emosi.
Kesedihan itu bagian dari kemanusiaan.
Benar semua orang bisa merasakannya bukan?
Selama bertahun-tahun, bunga tidur untuk [ Name ] bukanlah sebuah lucid dream. Lebih tepat dibilang ramalan acak dan masa lalu gelap, ia tak pernah tau apa fungsi dari mimpi mengerikan yang bisa saja membuat ia merasakan rasa sakit.
Sekujur tubuh terasa basah, mungkin akibat rembesan darah. Ini biasa beberapa hari lalu juga dia hampir mati. Pusing, dunia seolah berguncang hebat pada sudut pandangnya.
Benar badanpun kini terasa remuk, lebih tipis dari sebuah kertas. Sangat rapuh melampau perasaan manusia. Dengan sisa tenaga, tangan mengelus pipi terpatah-patah seolah tak berdaya. Bak sinetron dalam layar kaca, si pria ikut menggenggam tangan. Memberikan tatapan kosomg seolah kehilangan, air mata mengering tak lagi mengalir. Sebuah ekspresi wajah tanpa perasaan dibiarkan lolos.
Air muka berubah secepat cahaya, menurut kata hati nya pria ini adalah seorang lelaki dingin nan kejam yang sering menindas si gadis dan baru menangis saat gadis itu berada di ambang kematian. Klise, sering terjadi bukan hal asing lagi.
"Di akhir perjalanan ini kita akan bertemu lagi. Kita memiliki sangat banyak waktu.". Bibir bergerak tanpa ijin, berbicara dalam kalimat tak dapat dimengerti. Memang siapa yang akan berpetualang?. Teka-teki lucu dibuat apik karena ucapan barusan, menampik segala pemikiran semrawut pada kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollowness [ Gojo Satoru ]
FanficPada awalnya menurut [ Name ], Gojo Satoru adalah guru tak bertanggung jawab dan sangat menyebalkan. Namun tak ada yang tau apa akhirnya. Takdir tidak selamanya indah tidak seperti [ Name ] yang hanya menghindari kekosongan dalam hidupnya, Gojo Sato...