Prolog

298 106 91
                                    


Sebelum baca vote dulu ya

Happy Reading
👑👑👑

“Raja? besok kan, Ratu ulang tahun.”

Ratu. Gadis yang tengah membaringkan tubuhnya di tengah-tengah lapangan basket sedikit menoleh ke samping kanan lewat ekor matanya kepada sosok lelaki yang juga berada di posisi yang sama dengannya.

Kedua tangannya dia jadikan bantalan di belakang kepala. Raja yang sedari tadi menatap hamparan langit malam yang kebetulan banyak di taburi ribuan cahaya bintang di langit sana tak mengalihkan pandangan barang sedikit pun kepada gadis yang baru saja berbicara kepadanya itu.

Sengaja, hanya karena ingin menjahili dan melihat gadis yang memiliki tempat khusus di hatinya itu menunjukkan wajah kesalnya, seperti saat sedang merajuk yang membuat dirinya entah kenapa selalu merasa terhibur.

“Raja?”

Panggilan itu masih Raja acuhkan. Pura-pura tidak mendengar.

“Raja kenapa diem aja!” dengan gurat wajah yang terlihat memberengut. Ratu mengubah posisi baring nya menjadi duduk bersila menghadap Raja. “Raja dengerin Ratu gak sih?” tanya nya dengan mata yang melotot kearah Raja. Pertanda jika dia sedang murka.

Melihat nya yang sudah mulai menunjukkan ekspresi seperti itu Raja tidak sanggup lagi menahan tawa nya yang sedari tadi berusaha dia tahan mati-matian. Namun beberapa detik kemudian tawa nya yang terlihat puas itu menguar seketika saat kedua bola matanya tak sengaja melihat mata Ratu yang sudah berkaca-kaca. Dengan wajah di tekuk.

Dirinya lantas segera bangun, membawa tubuh Ratu kedalam dekapannya. Mengusap-usap kepala Ratu dengan lembut.“Dasar anak kecil, gitu aja nangis. Mana katanya yang mau punya KTP pake sok bilang udah dewasa.” ujar Raja yang membuat Ratu di pelukannya mencibir. Dia dengan kesal mendorong Raja agar pelukan mereka terlepas.

“Abisnya Raja kenapa jailin Ratu kayak gitu. Raja tau sendiri kan kalau Ratu nggak suka Raja cuekin,” jelas nya dengan nada sedikit merajuk. Namun pandangan Ratu masih menatap Raja garang.

Raja memperhatikan Ratu dengan lekat. Kalimat yang di utarakan Ratu dia dengarkan dengan baik. Melihat Ratu yang terlihat takut karena dirinya acuhkan membuat Raja menyesal.

Dia mengusap lembut pipi Ratu dengan sebelah tangannya. Tersenyum hangat kemudian membawa kembali Ratu kedalam pelukannya.

Sorry, gue minta maaf.” ucap Raja lirih.

Ratu menganggukkan kepala di dekapan Raja. “Ratu maafin,” dirinya memeluk Raja erat sebelum kembali melepaskan pelukan Raja saat sebuah ide untuk membalas perbuatan Raja terlintas di kepalanya.

Dia tidak akan memaafkan Raja begitu saja setelah membuat dirinya merasa kesal. Raja harus di berikan pelajaran karena sudah berani-beraninya mengabaikan dirinya walau itu hanya bercanda. Yang jelas Raja sudah membuatnya takut.

Ratu menatap Raja lurus. “Ratu maafin Raja, tapi dengan satu syarat.” ujar Ratu.

Raja mengangguk tanpa Ragu. Dirinya tidak keberatan dengan syarat apapun yang di berikan Ratu asalkan dia mau memaafkan nya. “Oke, apa syarat nya?”

Ratu tersenyum manis, menampilkan gigi gingsulnya membuat Raja tertegun sejenak karena terpesona. “Raja nggak lupa kan kalau besok hari ulang tahun Ratu?” tanya Ratu.

Raja mengangguk, tidak mungkin dia melupakan nya. Setelah selama 17 tahun dia hidup. Tidak pernah sekalipun Raja melewatkan momen pergantian usia Ratu karena dia selalu berada di sisi nya saat usia Ratu bertambah. “Nggak mungkin lupa,” kata Raja lugas.

“Terus, Raja masih inget gak sama permintaan Ratu di ulang tahun yang ke lima?”

Pertanyaan Ratu tersebut membuat Raja agak heran mendengar nya. Namun tak urung dia kembali mengangguk, karena sejak saat usia Ratu bertambah di angka lima hingga memasuki sekolah menengah pertama. Permintaan Ratu tetap sama.

“Ratu pengen banget kalau nanti ada pangeran berkuda putih yang datang di acara ulang tahun Ratu, kayak cerita yang sering bunda ceritain waktu Ratu kecil.” Ratu menatap Raja dengan pandangan yang menyorotkan harapan. Yang mana semua itu malah membuat Raja merasa was-was. Perasaannya mendadak tidak tenang, firasatnya mengatakan jika syarat yang di berikan Ratu tidak akan baik untuknya.

“Raja mau kan kalau nanti Raja yang jadi pangeran berkuda putih buat Ratu di pesta nya Ratu besok?”

Raja tahu Ratu dan permintaan anehnya selalu membuat Raja tak berkutik.

°°°°°

Gimana Prolog??
Kepo sama kelanjutannya?

Stay tune ya^^
Jangan lupa masukin library 💅

12 April, 2021

Dearest Ratu (WITH RAJA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang