NAYRA

CHAPTER 4

Sahabat itu mereka yang tetap
Ada walau seluruh dunia berkata
Kau tak lagi berharga
-Lilyna Raqilla Vanadya

GIRLS TIME

Nayra berjalan dengan tampang lesu membuat para sahabat nya heran.

"Nay lu kenapa?" tanya natasya melihat sahabat nya ini datang dengan wajah tak semangat.

"Gapapa." nayra membalas dengan singkat.

"Iya nay lu kenapa? Engga biasanya lu kayak gini. Lu lagi ada masalah ya?" tanya lily.

"Engga ada apa apa," nayra tersenyum menaggapi pertanyaan dari sahabat nya.

"Cerita aja." ucap tesa singkat dan membuat nayra terpaksa cerita ke sahabat nya.

"Nay lu bawa bekal?" lily bertanya karena ia melihat tangan nayra ada kotak bekal.

"Iyah, tapi awal nya bukan buat gue tapi buat kak el," jawab nayra.

"Lah terus? Ywd gih sana lu kasi atau mau gue temenin?" lanjut lily bertanya.

Nayra hanya menggeleng dan menghela nafas pasrah membuat sahabat sahabat nya bingung.

"Kak el gamau nerima bekal dari gue."

"Ha seriusan? Wah parah banget tuh kakel," ucap natasya dongkol.

"Gabisa dibiarin nih guys kita samperin aja ke kelas nya," lily menatap para sahabat nya seraya mengajak mereka.

"Engga usah ly, mungkin dia engga nerima karena dia punya alasan sendiri," nayra menenangkan lily yang ingin nyamperin el. Ia tak mau memperpanjang masalah.

"Hufftt yauda iyah," lily pasrah dengan keputusan nayra.

"Guys gimana kalo kita nanti setelah pulang sekolah jalan jalan ke pantai bareng. Ya itung itung buat nayra engga sedih lagi hehe," ide cerdas itu keluar dari mulut ana, ia memang polos tapi kadang yang dia bilang ada benar nya juga.

Nayra dan yang lainnya tampak berpikir sejenak lalu mengiyakan ide ana.

"Yawd ayok, gw mah bisa aja."

"Gw juga," ucap nayra. " kalian berdua gimana?" tanya nayra menatap natasya dan tesa.

"Gue mah ngikut kalian aja," jawab tesa enteng.

"Gue juga," ucap tesa.

"Yauda nanti pulang sekolah kumpul nya dirumah gue aja gimana?" tanya nayra meminta persetujuan mereka.

"Iyah bener tuh nanti kita pada kumpul dirumah nayra," ucap lily.

Kring..kring..kring..

"Udah bel sebentar lagi guru datang, nanti lagi bahas nya," ucap nayra.

Para sahabat nayra mengangguk paham.

🔪🔪🔪

XII MIPA 1

"El tadi lu ngomong apa sama degem gue," celetuk danu menatap el dengan tatapan penuh selidik.

Yang ditatap hanya acuh karena bagi ia membahas itu sangat tidak penting.

"Ah mososih,? "tanya nicho mengompori.

"Hm." jawab el singkat. "Bekal"

Para sahabat el bingung dengan yang ia ucapkan. Mereka tampak berpikir apa yang di maksud el, mereka benar tidak paham.

"Dia ngsih lu bekal?" celetuk valdo yang mengetahui maksud dari sahabat nya.

El yang ditanya hanya menganggukan kepala nya. Sedangkan danu menggebrak meja membuat mereka kaget.