CHAPTER 10

6 9 24
                                    

TYPO BERTEBARAN‼️
ENJOY‼️

GARA GARA DANU

"Cie cie yang lagi kasmaran. Gimana El, uda bisa nerima degem gue?"

El yang mendengar itu menatap tajam pelaku, yang tak lain ialah Danu.

"Bolos yok guys, cape banget dengerin pak Ilham ceramah," celetuk Ezra.

"Kemana? Lagi mager nih gue."

"Cieleh mageran kek anak perawan lo," ejek Danu kearah Nicho.

"Apakah babang El dan mas Valdo menyetujui untuk bolos bersama kita?" tanya Danu dengan nada lebay, tidak lupa pula ia mengedip ngedipkan mata nya. Seperti bencong sedang menggoda mangsa nya.

El dan Valdo kompak menganggukan kepala nya.

"DANU, EZRA, NICHO KALIAN NGAPAIN DARI TADI? FOKUS KEHADAPAN SAYA JANGAN LIAT BELAKANG!" teriakan itu mengusik telinga tiga lelaki itu. Teriakan yang diberikan oleh pak ilham.

"Eh anu ini pak hehehe, kita lagi arisan pak." jawab Danu dengan tampang polos.

Pak Ilham yang mendengar jawaban Danu mampu membuat ia melototkan mata nya.

"Kalian bertiga silahkan keluar dari ruangan saya, sekarang!!" perintah pak Ilham yang tidak dapat dibantah.

"Asyiappp bosquee," ucap Danu seraya memberi hormat ke pak Ilham. "Tapi pak masa saya doang yang disuruh keluar? Sahabat saya harus ikut pak," lanjut ia.

"Mereka saya lihat fokus ke pelajaran saya."

"Wah pak, pasti bapak ketipu sama tampang polos mereka kan. Bahkan mereka tadi gosipin bapak." Danu mencoba menuduh sahabat nya, supaya mereka bisa bolos bareng.

"Kurang ajar lo Dan," umpat Nicho. Ia sangat kesal dengan Danu. Danu sialan!

"Apa yang dibilang danu benar?" tanya pak Ilham pada mereka.

"BENER BANGET PAK!" teriak Joko. Joko adalah teman sekelas mereka, yang duduk nya didekat mereka.

"Joko? Apa kamu dengar mereka membicarakan saya?" tanya pak Ilham ke joko dengan tampang serius.

"Ia pak. Saya mendengar nya, bahkan mereka bilang ngantuk mendengar bapak ceramah." tukas Joko jujur.

Pak Ilham mampu menghela nafas kasar. Ia cukup tabah menghadapi murid nya yang sangat aneh.

"Saya sudah lelah. Untuk kalian berlima silahkan keluar dari pelajaran saya lalu berdiri dilapangan hormat bendera sampai waktu bel pulang berbunyi." ucap pak Ilham.

"Kapan pak?" tanya Danu lagi.

"SEKARANG LAH MASA IYA TAHUN DEPAN!!" jawab pak Ilham ngegas.

"CABUT GUYS, INDUK SINGA UDAH NGAMUK!" perintah Danu ke sahabat sahabat nya.

El dkk berjalan melewati lorong lorong sekolah menuju lapangan. Ketika ia melewati kelas Nayra, tidak sengaja ekor mata El membawa nya menatap mata salah satu gadis. Yang tak lain ialah Nayra.

NAYRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang