Looking At Her

548 67 5
                                    

***

Gong Yu Jin hanya menatap heran kepada seorang pemuda yang kini duduk dihadapannya sambil memperhatikan seluruh desain yang terpajang di ruangannya.

"Anda memiliki gaya rumah tradisonal", Kata jaemin pelan.

"Ne... Karena saya menyukai alam... suasana rumah akan lebih nyaman saat anda tinggal di sekitar alam" Jaemin mengangguk ragu.

"Suatu saat nanti saya akan meminta anda membuatkan rumah seperti itu disini... semoga saja saya punya alasan untuk tetap tinggal disini",

"Ah... Ceoseonghamnida", Jaemin membungkuk menyesal. "Perkenalkan Nama Saya Justin Jung, Saya Adalah teman Hina, Putri anda", Yu Jin Sontak menyerjitkan dahinya heran. Kenapa teman putrinya datang menemuinya.

"Saya dibesarkan di Canada dan baru kembali sekitar satu minggu yang lalu. Saya bertemu dengan putri anda di Daejeon-"

"Lalu?... Apa sebenarnya tujuan anda?", Tanya yu jin penuh selidik.

"Tanpa mengurangi Rasa Hormat saya Tuan... Saya datang untuk meminta ijin kepada anda...Ijinkan saya mendekati putri anda karena saya sudah jatuh hati padanya", Gong Yu Jin mendelik tak percaya lalu tanpa sadar dia tertawa pelan. Sungguh dia belum pernah bertemu laki-laki seberani jaemin.

"Kau... Kau benar-benar meminta ijin padaku?", tanya yu jin sekali lagi untuk meyakinkan.

"Ne....Karena anda ayahnya dan saya yakin seorang ayah akan sangat menjaga putrinya", Jawab jaemin tegas. Jujur Yu Jin terkesan dengan keputusan jaemin untuk mendatanginya, tapi itu tidak berarti dia bisa memberikan ijin kepada jaemin begitu saja.

"Aku tidak bisa membantu banyak... Semua keputusan ada di tangan putriku.. jika dia mencintaimu, maka aku tidak bisa menghalanginya... tapi jika tidak, ya sudah... Aku tidak mau memaksa putriku",

"Saya tahu itu... tapi tetap saja saya harus memberi tahu anda jika saya tertarik dengan putri anda..."

"Jika kau benar-benar menginginkan putriku, tunjukkan saja padaku jika kau memang serius.. dan.. kau benar-benar hebat jika bisa menaklukan hatinya... putriku sedikit keras kepala", Jaemin tersenyum kecil.

"Akan saya buktikan tuan", Jawab jaemin mantap.

***

Jaemin tidak menyerah untuk mendekati jin ri dan Irene. Hari ini jaemin kembali membawakan jin ri hadiah. Jaemin tersenyum kecil melihat penjagaan ketat didepan pintu masuk ruang rawat jin ri.

"Maaf Anda tidak boleh masuk", Kata salah seorang pengawal.

"Bae Irene menolak tawaranku... menarik", Jaemin memberikan hadiahnya kepada salah satu pengawal.

"Berikan saja untuk adikku tersayang... katakan dari oppanya yang paling tampan dan baik hati", Jaemin menyeringai lalu pergi dari rumah sakit itu.

"Kita akan pergi kemana sekarang tuan?"

"Kampus hina?.. aku hanya ingin melihat wajahnya", Changmin hanya bisa menurut meskipun dia ingin sekali bertanya. Bagaimana jaemin tahu jika hina benar-benar ada dikampus sekarang atau tidak.

-

Ayah hina sudah memberi tahu jaemin jika hari ini hina ada dikampus, jadi dia tidak perlu ragu lagi untuk datang kekampus hina. Dia hanya ingin melihat wajah gadis itu.

"Dia sangat cantik', Gumam jaemin ketika berhasil menemukan hina ditengah lautan mahasiswa dihalaman kampus. Gadis itu tampan sedang mengetik sesuatu di laptopnya, sementara ada seorang laki-laki yang tersenyum seperti orang bodoh dihadapannya.

A Life Story About JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang