Fight

540 69 3
                                    

Jaemin tersenyum puas ketika Irene menelfonnya dan mengatakan jika dia setuju untuk bercerai dengan siwon dan bahkan menarik investasi keluarganya, asalkan jaemin berhenti mengusik kehidupan Irene dan putrinya. Irene juga meminta janji jaemin untuk mendapatkan donor hati untuk putrinya.

"Carikan donor untuk putrinya secepat mungkin", Changmin mengangguk mengerti lalu muali menghubungi orang-orang suruhannya.

"Bolehkah aku bertanya padamu?", Jaemin menegakkan tubuhnya saat ji sung akhirnya kembali ke apartemen setelah pekerjaannya di salah satu rumah korban bulinya sudah selesai.

"Aku tidak pernah melarang", Jawab jaemin dengan malas.

"Aku benar-benar serius... aku ingin tahu siapa kau sebenarnya?.. jika kau memang kakakku, tolong ceritakan padaku apa yang terjadi.. dan... kau pasti tahu kenapa omma bunuh diri", Jaemin menghela nafas pelan lalu menatap jisung penuh pertimbangan.

"Duduk dan dengarkan ceritaku tanpa menyela... kau mengerti?", Jisung mengangguk dengan mantap lalu duduk dihadapan jaemin.

Mulailah jaemin menceritakan kehidupannya kepada jisung, mulai dari alasan kelahirannya sampai dia bisa kabur ke Canada. Jisung tentu saja tidak langsung percaya tapi jaemin memberikan bukti-bukti dokumen kepada jisung.

"Jika ibu memberi tahu ayah saat itu juga, mungkin semuanya tidak akan serumit ini kan?", Tanya jisung ragu-ragu.

"Kau tuli?... Sudah kubilang ibu memang ingin memberi tahunya tapi dia justru merencanakan pembunuhan padaku... kau pikir ibu bisa menerima itu?.. putranya diperlakukan dengan kejam oleh ayahnya sendiri-"

"Tapi itu karena dia tidak tahu", Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Kau tidak tahu bagaimana perasaan ibu... ibu bahagia dengan mantan kekasihnya tapi dia merusak semuanya... dia memperkosa ibu lalu tanpa pikir panjang langsung menyimpulkan jika aku putra Lee Donghae... tidak sekalipun dia berpikir bahwa mungkin saja, aku ada karena tindakan bejatnya pada ibu... Ibu berusaha menerimanya karena rasa bersalahnya dan juga agar dia tidak membawaku ke panti asuhan.... Saat itulah kau lahir... tapi dia memperlakukan aku dengan kejam... dia hampir membunuhku dihadapan ibuku sendiri.. Setelah ibu tahu yang sebenarnya, dendam yang ibu pendam kembali memuncak... ibu ingin melepaskan diri darinya tapi... lagi-lagi dia mengancam ibu dan mengirimku ke busan.... Kau tidak tahu jisung.. jadi jangan mengatakan apapun padaku", Jaemin menghentakan kakinya lalu masuk kedalam kamarnya.

Jisung hanya diam termenung melihat beberapa dokumen dihadapannya. Dia memang tidak tahu apapun tapi bukan berarti dia bisa membenci ayahnya begitu saja hanya dari cerita jaemin. Kenyataannya memang jisung hanya mendapatkan kasih sayang melimpah dari ayahnya. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kejam dari ayahnya.

***

"Lama tak berjumpa", Hina hampir saja terlonjak Karena jaemin tiba-tiba saja berdiri dihadapannya.

"O Justin Ssi... Anyeonghaseyo", Hina menyerjapkan matanya beberapa kali. Dia bingung bagaimana mereka bisa bertemu lagi dirumah sakit.

"Aku menjenguk adikku... aku tidak mengikutimu", Kata Jaemin mengerti arti tatapan hina.

"Ania... aku tidak berpikir begitu", elak hina.

"Jinja?...... tapi menurutku iya", Hina bergerak salah tingkah mendengar ucapan jaemin.

"Jangan menganggapnya serius... ah.. aku akan keruangan adikku sebentar... Aku akan menemuimu setelah ini",

Jaemin tentu saja berbohong. Jaemin memang ingin menemui jin ri tapi dia menyesuaikan jadwalnya dengan jadwal kunjungan hina kesana. Changmin sudah mendapatkan informasi jika hina menjadi sukarelawan di rumah sakit khusus anak itu Selama 5 tahun. Hina selalu datang setiap hari sabtu dengan membawa hadiah untuk anak-anak.

A Life Story About JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang