End

989 83 14
                                    

***

Jisung hanya duduk dengan tatapan kosong selama menemani ayahnya di rumah sakit. Kedua kakek neneknya dari pihak ayah dan ibu sudah tahu yang sebenarnya. Tentu saja kenyataan bahwa jaemin sebenarnya adalah putra kandung siwon menyebabkan keluarga choi dan keluarga im terkejut dan bahkan terguncang. Terlebih saat ini jaemin sudah tiada, segala penyesalan yang ada didalam benak mereka semakin menekan hingga menyebabkan mereka mungkin tidak sanggup menanggungnya.

Ayah siwon mengalami serangan jantung dan kemarin telah dinyatakan meninggal. Ibu Siwon beruntungnya hanya jatuh pingsan dan harus dirawat dirumah sakit. Sementara Ayah Yoona mengalami stroke berat dan Ibu Yoona juga jatuh pingsan, namun dia masih bisa menerima semuanya.

"Kau tidak sendirian ji sung", Jisung tersenyum pahit. Yoon ho lah yang setia mendampingi ji sung, meskipun Ji hyun masih sangat terguncang dengan kepergian jaemin yang begitu mendadak.

"Jaemin hyung ingin ayah hidup menderita dengan penyesalannya... tapi dia mencoba melarikan diri dengan bunuh diri", jisung tertawa pahit, ayahnya benar-benar seorang pengecut.

"Jangan mengatakan hal seperti itu... Kau tidak tahu sesakit apa perasaan ayahmu karena selama ini tidak ada yang memberi tahunya... Ayahmu... jika dia sudah mencintai seseorang dia akan melakukan segalanya untuk mendapatkannya... dia hanya terlalu buta untuk menyadari jika cinta tidak bisa dipaksakan... Ingatlah bagaimana ayahmu begitu mencintaimu... kenyataannya dia tidak sepenuhnya seorang monster, dia juga memiliki cinta dan kasih sayang", ji sung menaikan bahunya acuh. Air mata kembali membasahi wajahnya. Dia hanya masih belum terima jika jaemin memutuskan untuk pergi dengan cara bunuh diri.

"Jaemin", Jisung dan yoon ho menoleh ketika siwon bergumam lirih hingga kedua matanya akhirnya terbuka.

"Siwon-ah", Panggil yoon ho sembari memastikan keadaan siwon.

"Hyung?... Dimana anakku?...anakku... kau tahu jaemin... dia ternyata anakku... dia anakku dan yoona... aku ingin memeluknya dan mendengarnya memanggilku dengan ayah... dimana dia?", tanya siwon dengan wajah berseri seolah dia lupa dengan kenyataan jika jaemin sudah tidak ada.

"Ayah sudah gila?... Jaemin hyung sudah mati!... dan ayah membunuhnya!", bentak jisung merasa kesal dengan sikap ayahnya.

"Apa yang kau tahu?..... jangan bicara sembarangan!... anakku tidak mati... jaemin masih hidup!... anakku masih hidup!... Jaemin-ah!... Jaemin ayah datang!", Siwon mencabut infusnya dengan paksa dan mencoba untuk pergi dari ruang rawatnya.

"Panggilkan dokter jisung", titah yoon ho sebelum dia berlari untuk menyusul siwon.

"Jaemin-ah!... Jaemin!... Ayah datang!... Jaemin ayah bawa mainan!... ayo main bersama!", Siwon terus menyusuri lorong rumah sakit dan memanggil nama jaemin berkali-kali.

"Ada apa denganmu siwon-ah?!", Tanya yoon ho dengan nada sedikit membentak. Dia sudah berhasil menarik lengan siwon dan menghentikannya melangkah.

"Aku ingin bertemu anakku... lepaskan aku hyung!... jaemin anakku!... jangan membawanya kabur lagi!", bentak siwon dengan wajah marah.

"Sadarlah siwon!... Jaemin sudah tidak ada!... Sadarlah!", Bentak yoon ho tak tahan.

"JAEMINKU MASIH HIDUP!... JANGAN BERCANDA DENGANKU!", Siwon menghempaskan tangan yoon ho dengan kasar lalu berlari menyusuri lorong untuk mencari putranya.

"Kau ingin melihat putramu kan?... Ikut aku!", Yoon ho berhasil mengejar siwon lalu menarik tangannya dengan paksa.

Yoon ho menarik siwon menuju ruang mayat, dia harus menyadarkan siwon jika putranya sudah tiada. Bahwa jaemin sudah meninggal dengan tenang.

A Life Story About JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang