Searching

438 56 3
                                    

***

Setelah liburan mereka di jeju, jaemin berusaha mewujudkan keinginan hina. Jaemin mengajak hina makan malam di tempat terbuka dengan bermandikan bintang diatas mereka. Membaca buku bersama diatas sofa, memasak bersama, bahkan menonton film romantic bersama hanya berdua saja. Jaemin bahkan sengaja menyewa seluruh bioskop hanya untuk itu.

Hari ini jaemin dan hina memutuskan untuk pergi ke makam yoona, seperti keinginan hina.

"Ibu oppa suka bunga apa?", tanya hina saat mereka sedang berada ditoko bunga.

"Paman bilang mawar putih... omma selalu percaya dengan cinta sejati", Jaemin tersenyum pahit karena pada akhirnya ibunya tidak mendapatkan cinta sejatinya.

-

Sesampainya disana, jaemin dan hina memberikan hormat. Jaemin meletakan foto pertunangannya dengan hina di atas makam sang ibu.

"Omma... Aku membawa seorang gadis yang istimewa dalam hidupku.. Namanya hina.. Kami sudah bertunangan 2 minggu lalu dan kami akan segera menikah... omma akan merestuiku kan?", Jaemin menatap foto ibunya yang ada disana lalu tersenyum.

"Ibuku sangat cantikkan sayang?"

"ne... sangat cantic... wajah kalian benar-benar mirip", Jaemin tersenyum lalu merangkul pundak hina.

"Kaja... kau punya jadwal kuliah sebentar lagi", Jaemin mendorong tubuh hina menjauhi makam ibunya tapi langkah kaki mereka terhenti beberapa meter kemudian.

Jaemin mendengus kesal dan bahkan tatapan matanya begitu tajam karena mendapati siwon berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri dengan membawa sebuket bunga lili berwarna putih.

"Pergilah lebih dulu... aku akan menyusulmu sayang", Hina tahu jika orang yang ada dihadapannya adalah ayah kandung jaemin jadi dia mengerti kalau pembicaraan mereka akan serius.

"Jangan saling memukul lagi... jangan terluka... berjanjilah padaku", Jaemin hanya tersenyum tanpa ada niat berjanji. Dia buru-buru mendorong hina dan hina tidak punya banyak waktu hanya untuk meminta jaemin benar-benar berjanji.

"Kau pikir kau berhak mendatangi makam istriku?", Tanya siwon tajam setelah hina benar-benar menghilang dari hadapan mereka.

Jaemin tertawa remeh mendengar pertanyaan siwon. "Hak?... Kau sedang bertanya hak padaku?... Sejak kapan anak kandung tidak berhak mengunjungi ibunya?", Jaemin menghilangkan tawanya lalu menatap siwon dengan tajam. "Lalu kau pikir kau yang paling berhak?.... ania... seharusnya kau malu menemui ibuku... karena kau yang sudah membuat ibuku bunuh diri!"

"Kurang Ajar!"

Bughh, Siwon dengan tidak sabaran meninju wajah jaemin hingga jaemin oleng dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Kau bahkan masih memukulku dihadapan ibuku sendiri", Jaemin menghapus darahnya pelan dan tertawa miris.

"Kau mengatakan kepada semua orang kalau kau mencintai ibuku... tapi apa?... Seorang laki-laki tidak akan membiarkan wanita yang dia cintai menangis... dan kau selalu membuat ibuku menangis!"

"Na Jaemin!", Siwon meraih kerah kemeja jaemin dan menatap jaemin dengan nyalang.

"Kau sudah melewati batasmu... jangan hanya karena sekarang kau memiliki uang dan segalanya, kau bisa menginjak-nginjak harga diriku... kau ingin aku bangkrut tapi lihat... aku bisa bangkit... dan kau ingin ji sung menjauhiku?... sekarang kau memang berhasil tapi aku pastikan jisung kembali padaku... dia adalah putraku... jangan menyentuhnya!"

"Kau bahkan tidak bisa membela dirimu dan justru mengalihkan pembicaraan... Egomu terlalu tinggin Tuan Choi Siwon", Jaemin dengan sekali hentakan keras mendorong siwon menjauh darinya.

A Life Story About JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang