Di penghujung bulan maret, cuaca mulai menghangat setelah mengalami musim dingin yang cukup panjang. Membuat sebagian warna hijau di muka bumi kembali muncul ke permukaan. Setelah Anna melewati kejadian aneh tempo lalu, Anna sangat bersyukur hal aneh lainnya tidak terjadi lagi padanya- atau mungkin belum.
Melewati ujian dengan lancar dan merasa bahwa usahanya sudah memuaskan, menjadikan gadis Song ini dapat beristirahat sepekan penuh dengan tenang dan melupakan sejenak mengenai kehidupan perkuliahan yang cukup melelahkan.
Duduk bersila, di temani kue cokelat dan ice latte merupakan perpaduan yang sempurna untuk melengkapi hari liburnya ini. Belum lagi ditemani oleh beberapa novel yang berderet dengan berbagai genre. Sudah tiga hari Anna menghabiskan waktunya hanya untuk membaca novel yang ia beli, dan baru sempat membacanya sekarang. Dalam salah satu novel yang ia baca, ada seuntai kalimat yang membuatnya merasa hal tersebut merupakan pesan yang berharga dari sang penulis.
"Regret is Painful things in the world"
Begitu kalimat yang dikutip Anna dari sang penulis novel; Vin Arcano. Dan menurutnya hal itu akan menjadi kesekian kutipan yang akan ia ingat seumur hidupnya.
Lalu entah mengapa tiba-tiba saja Anna mengingat seseorang, dan itu adalah Kim Taehyung.
Sudah hampir dua pekan ia tidak melihat presensi Taehyung yang belakangan ini memang selalu berada di sekitarnya. Entah itu hanya untuk menunggunya pulang ataupun mengganggunya sepanjang hari ketika Anna sedang menunggu kelas berikutnya, tentu dengan penampilan yang tidak terlalu menonjol seperti saat itu. Anna jadi tersenyum simpul mengingat perilaku Taehyung yang cukup menghiburnya.
Anna bangkit dari posisinya setelah menuntaskan satu novel. Butuh sekiranya tiga jam untuknya menghabiskan lebih dari 200 halaman. Berjalan menuju dapur untuk mengambil sepotong apel dan beberapa cemilan sehat untuknya makan. Tetapi ketika ia merogoh lemari tak ada satu pun cemilan kesukaannya, ia mengedarkan pandangan menuju rak juga kulkas. Persediaan makanannya sudah habis, hari ini ia harus keluar membeli keperluannya yang sudah habis.
Anna mengambil ponselnya yang ia taruh di atas meja dapur. Mencari kontak yang ia cari lantas menghubungi orang yang dituju.
"Halo? Ada apa sayang?"
"Jin-ah. Apa kau sibuk siang ini?"
"Tidak. Kenapa? Kau ingin keluar?"
Anna menganggukkan kepala, "Mau temani aku berbelanja? Persediaan bahan makananku habis."
"Baiklah, aku akan sampai dua puluh menit lagi. Bersiaplah."
Anna memutuskan panggilan setelah menjawab perkataan Seokjin di telepon. Bergegas memasuki kamar, berganti pakaian yang lebih pantas untuk keluar. Mengambil celana jeans panjang dan baju lengan pendek, cukup simple namun tetap menawan. Membubuhkan dandan tipis di wajahnya agar sedikit terlihat segar.
Baru kali ini Anna kembali bertemu dengan Seokjin, setelah menghabiskan waktu tiga hari untuk dirinya sendiri. Meski rindu tetapi gadis Song ini pun membutuhkan waktu untuk dirinya. Bukan hanya tentang Seokjin, sekolah, ataupun yang lainnya.
Tepat setelah Anna sudah siap dengan tampilannya hari ini, bel apartemen berdenting menandakan Seokjin sudah sampai. Dan benar saja tak lama dari itu pintu apartemen terbuka, menampilkan Seokjin yang sangat menawan memakai kaus pendek dan topi putih yang bertengger di kepalanya.
Anna berlari dan menghambur ke dalam pelukan Seokjin. Gadis itu rindu dengan kekasih tampannya ini.
"Uh... aku merindukanmu Jin-ah." Anna merengkuh erat Seokjin, begitu pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The God Apollo
FanficBuku misterius itu terus membuatku tertarik. Tanpa kuketahui bahwa ada hal aneh didalamnya dan betapa terkejutnya aku saat mendapati seorang pria asing yang mengaku mengenaliku. -Song Anna- Takdir adalah jembatan bagiku untuk menemuimu. Benang merah...