Semenjak itu, Jinnie jadi sering di ajak Yoongi ke dorm, untuk menemaninya menjaga Yoona, ataupun menemaminya membuat aransemen musik atau lirik lagu, Jinnie mau, walaupun Yoongi tidak menawarkannya makanan.
Tapi semakin lama bersama, Jinnie merasakan perasaan ganjal di hatinya, ia nyaman bersama seorang Min Yoongi, ia gelisah dengan perasaannya sekarang, andai Jinnie juga tau bahwa Yoongi juga jatuh cinta pada Jinnie.
Tidak bisa seperti ini terus, tidak bisa bersama terus dengan perasaan yang membuatnya tidak nyaman, tapi ia ingin terus bersama Yoongi, karna Yoongi mewarnai hari - hari nya.
Pada suatu ketika, Nora, disetubuhi dengan seorang namja yang tidak dikenal, Nora dijebak oleh temannya, ia disuruh ke hotel untuk acara ulang tahun temannya, tapi ternyata saat ia masuk kedalam kamar hotel itu, ada seorang namja yang siap untuk menyetubuhinya, Nora gagal untuk menyelamatkan diri.
Jinnie sedikit frustasi menghadapi Nora, hingga akhirnya dia berbagi cerita pada Yoongi, bahwa Nora sekarang menjadi pendiam dan menyalahkan dirinya terus menerus, menganggap dirinya kotor dan tidak berguna, bahkan Nora sempat ingin mengakhiri hidupnya.
Yoongi alhasil kerumah Jinnie, untuk memberi wejangan pada Nora, siapa tau Nora bisa menerimanya? Karena seorang Min Yoongi yang bicara.
"Nora-a, bolehkah ahjussi masuk?" Tanya Yoongi didepan pintu kamar Nora.
"Masuklah, tidak dikunci" Jawab Nora dari dalam.
"Hhhh... apa kau baik baik saja sekarang? Bagaimana keadaanmu?" Tanya Yoongi lembut.
"Hancur" jawabnya dengan tatapan kosong.
"Kenapa eomma membiarkanku tetap ada eoh, aku sangat tidak berguna ahjussi!" Ucapnya.
Yoongi berjalan mendekati Nora, menyibak rambut panjang anak itu, Ia tersenyum miring saat melihat sebuah tanda disana.
"Benar benar keterlaluan" pekiknya.
Yoongi duduk di sofa dan menatap Nora dan menghela nafasnya, ia bahkan menyibak rambutnya, sikapnya seperti seorang ayah yang kecewa karena kehancuran putrinya.
"kau punya eomma bukan? Kenapa tidak menenangkan dirimu dengan bercerita pada eomma mu? Dan kenapa malah melalukan percobaan bunuh diri? Eomma mu tidak akan menghukumu" Jelasnya.
"Kenapa eomma mu menghentikan perlakuan konyol itu, Karena eomma-mu menyayangimu Nora, kau tidak tau rasanya bagaimana ditinggalkan seseorang yang kau cintai untuk selamanya, sangat sakit" ucap Yoongi.
"Jangan sampai itu terjadi padamu, atau Jinnie, itu bukan jalan satu-satunya Nora, siapa yg mengatakan kau tidak berguna eoh? Katakan" ucap Yoongi lagi
"Kau berguna bagi eomma mu, Jeyshen dan lainnya, aku akan mengurus teman temanmu itu, keparat, bisa bisanya mereka menjebakmu" omelnya, Yoongi memiliki anak perempuan, dan ia pasti tidak mau anak perempuannya mengalami hal yang sama.
"Kau jangan berfikir yang macam-macam dan ingin mengakhiri hidupmu lagi, tenangkan dirimu dan fikirkan baik-baik rencanamu, masih banyak yang menyayangimu, termasuk aku" ucapnya.
"Kau sudah seperti anakku sendiri" sambungnya, karena memang, akhir-akhir ini Yoongi dekat dengan Nora dan Jeyshen.
Nora menangkup wajahnya frustasi, ia menangis, dan Jinnie masuk kedalam kamar, ia mendengar semua yang Yoongi katakan dari luar, ia memeluk Nora, air matanya terbendung.
"Eomma tidak akan meninggalkanmu, eomma disini" ucapnya.
"Jeongmal mianhae eomma" Lirihnya dalam pelukan Jinnie.
Yoongi tersenyum hangat, setidaknya walaupun Nora tidak menurutinya, Nora mendengar semua omongan Yoongi tadi, semoga bisa membantu otaknya bekerja untuk tidak melakukan hal buruk pada dirinya sendiri.
"Jika kau butuh liburan katakan saja, kita liburan bersama" ucap Yoongi seperti seorang ayah yang ingin menghibur anaknya.
"Nanti akan ku katakan, tapi bolehkah aku meminta waktu ku untuk sendiri eomma? Ahjussi?" Ucap Nora dengan matanya yang sembab.
Jinnie melepaskan pelukannya dan mengangguk, ia berdiri dan mengajak Yoongi untuk keluar kamar.
"Berjanjilah pada eomma untuk tidak meninggalkan eomma" ucap Jinnie, Nora menganggukan kepalanya.
....
Mereka di Balkon rumah Jinnie sekarang, ya Yoongi dan Jinnie sedang berdua di balkon rumah, Jinnie setidaknya sudah sedikit lega karena masalahnya berangsur menghilang.
"Oppa, maaf aku selalu merepotkanmu" ucapnya.
"Aniya, kau tidak merepotkan, aku tau kau pasti akan sangat bingung menghadapi ini seorang diri" jawab Yoongi, lalu tangannya mengusap punggung Jinnie.
"Gwenchana, semua akan baik-baik saja" sambung Yoongi.
"Gumawo Oppa.." ucap Jinnie lirih dengan menatap Yoongi, dan Yoongi mengembangkan senyumannya.
Nyaman, sangat nyaman, sampai rasanya Jinnie ingin sekali memeluk Yoongi untuk ketenangannya, tapi Jinnie mengurungkan niatnya, Jinnie takut Yoongi tidak suka dan menjauhinya.
Kalaupun Yoongi menyukai Jinnie, sepertinya Jinnie tidak bisa bersama Yoongi, karena, Yoongi pasti mengiranya adalah Y/n, bukan Jinnie, ia tidak mau seperti itu.
"Oppa... kapan terakhir kali kau ke makam kekasihmu?" Tanya Jinnie tiba-tiba.
"Hmm.. sebulan yang lalu, meminta izin, dan hari ini aku berencana ingin kesana , aku berjanji padanya untuk mengajakmu, kau bisa?" Tanya Yoongi, Jinnie terkejut.
"Mengajakku? Untuk?" Tanya-nya bingung.
"Ikut saja dan kau akan tau" Jawab Yoongi.
"Arraseo, aku bisa, mau berangkat sekarang?"
"Kajja.."
...................
Sesampainya di pemakaman, Yoongi tak melepas genggamannya pada Jinnie, ia menggenggam tangan Jinnie sampai pada makam Y/n, Jinnie tersenyum getir.
"Chagiya... aku menepati janjiku" sapa Yoongi pada makam y/n, Hati Jinnie sedikit meringis saat mendengar Yoongi masih memanggilnya Chagiya.
"Aku berjanji untuk mengenalkanmu pada Jinnie, ini Jinnie, kemarin aku sudah meminta izin padamu dan sekarang aku membawa orangnya" jelas Yoongi sambil mengelus batu nisan y/n.
"Aku tidak akan pernah melupakanmu, bahkan kau tidak tergantikan oleh siapapun, tapi izinkan aku kali ini untuk menjadikannya sebagai ibu sambung Yoona" ucap Yoongi lagi yang tentu saja membuat Jinnie terkejut.
Jinnie mengulum bibirnya , tanganya masih dikunci oleh Min Yoongi, ia tersentak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Yoongi.
"Aku pamit pulang chagiya, jika Yoona sudah besar , akan ku bawa ia kesini, menemuimu" ucap Yoongi, ia berdiri dan tersenyum ke arah Jinnie.
"Kajja.." ajak Yoongi tanpa beban, entah kenapa mata Jinnie berkaca-kaca.
Mereka sudah di dalam mobil, tapi kali ini berbeda, biasanya Jinnie banyak bertanya, kali ini ia diam membisu setelah dari makam tadi, dan Yoongi merasakan ke anehan pada Jinnie.
"Jinnie-ya gwenchana?" Tanya Yoongi melirik Yoongi dan sesekali kembali fokus pada jalanan.
"A...aku tidak bisa oppa..."
"Mianhae aku tidak bisa" .
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
MIN(E) SUGA / MIN(E) YOONGI (Season 2)
Teen FictionSetelah kepergian Kim (y/n) , kini Suga merawat anaknya seorang diri, menjadi ayah sekaligus ibu untuk Min Yoona, Suga harus membagi waktunya untuk Yoona, menebus dosanya yang lalu saat ia menyakiti hati ibu dari anaknya itu. Hidup Suga tanpa warna...