16: "When it hurts but it hurts so good"
Hurts So Good - Astrid S
.
.
.
Hari ini adalah hari dimana peserta yang akan lolos masuk ke top sepuluh Duta Sekolah SMA Andromeda diumumkan. Para siswa SMA Andromeda tentunya sangat bersemangat untuk segera mengetahui apakah mereka akan lolos atau tidak. Tak terkecuali Geng Baygon. Walaupun Panglima, Reno, dan Firman sangat tidak tertarik untuk hal itu, mereka terpaksa harus berpura-pura ikut beruphoria, karena mereka dipaksa oleh kedua orang tua mereka untuk ikut. Berbanding terbalik dengan Tania, Bella, Lea dan juga Dita. Mereka sangat berantusias untuk tahu jika mereka akan pasti lolos ke top sepuluh dan tinggal beberapa langkah lagi salah satu diantara mereka akan menjadi Duta Sekolah.
Geng Baygon mulai berjalan bergerombol untuk melihat kearah papan pengumuman untuk melihat pengumuman. Walaupun mereka sudah tahu jika nantinya mereka akan lolos, tetapi tetap saja mereka harus melihat agar para siswa lain tidak mencurigainya dan agar mereka dipercaya bahwa mereka mempunyai potensi di diri mereka. Seperti biasanya saat mereka akan melihat papan pengumuman, para siswa sudah peka dan membuat sebuah jalan bagi Geng Baygon layaknya pemilik sekolah sedang tiba.
Saat Dita yang saat itu tengah antusias langsung mendahului semua temannya untuk melihat siapa saja urutan daftar yang lolos masuk ke top ten.
"APA!" Seperti biasa Dita lah yang sangat heboh saat bereaksi akan sesuatu. Geng Baygon yang sudah terbiasa menghela nafasnya serentak.
"Gak usah lebay" Nyinyir Lea
"Tau nih. Alay banget" Firman tak kalah berkomentar.
Dita menghela nafasnya sebelum berbalik badan.
"Lo lihat aja sendiri, Illuna sama Tania jadi urutan pertama. Nilai mereka seri" Dita memberi tau alasan dia berteriak kaget
Geng Baygon yang mendengar pernyataan dari Dita langsung melihat ke papan pengumuman. Tania yang penasaran juga tak kalah melihatnya. Dan benar saja apa yang dikatakan oleh Dita bahwa saudari tirinya itu benar-benar akan berniat membuatnya merasa terancam.
"Gue gak bisa biarkan ini terjadi" Batin Tania
Setelah melihatnya Tania segera keluar dari kerumunan dan bertujuan untuk menemui Illuna di kelasnya. Panglima yang menyadarinya segera menyusul Tania. Saat Tania memasuki ruang kelas Illuna, tidak banyak siswa di dalam kelas karena mungkin mereka sedang di kantin atau berkumpul untuk melihat pengumuman Duta Sekolah. Terlihat Illuna sedang menempelkan kepalanya di meja, tidak ada orang di sampingnya karena mungkin Maya sedang keluar. Tania menghampirinya dan langsung menarik rambut Illuna.
Saat Panglima sampai di depan pintu kelas Illuna ia melihat Tania sedang menarik rambut Illuna yang saat itu tengah tertidur di meja. Panglima ingin menghentikan Tania namun saat ia melangkah melihat Illuna yang terkejut memberikan reaksi mengumpati orang yang berani mengusik tidur nyenyaknya. Saat Illuna mengetahui wajah Tania di depannya ia segera tersenyum. Panglima tak berniat menghentikan karena ia pikir ia akan melihat dua saudari tiri yang tengah berperang, tontonan yang epic.
"Wah, berani banget anak perempuan perebut laki orang ini nyentuh kepala gue" Ucapnya Illuna memancing emosi Tania
Tania yang saat itu tengah emosi dan ditambah mendengar ucapan Illuna langsung menampar pipi Illuna sangat keras. Illuna yang terhuyung ke kanan , tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasonable of Life
Fiksi RemajaLIFE IS FULL OF CONTRAST Bagaimana jadinya jika sekolah kalian dikuasai oleh geng pembuat onar, yang setiap hari kerjaannya hanya membully orang yang tak bersalah? Geng Baygon, adalah geng yang beranggotakan anak-anak dari penyumbang yayasan terbesa...