Chapter 2 • Masalah #1 •

19 2 1
                                    

Pagi sekali aku berangkat ke stasiun. Aku berangkat menuju Kota Sura dengan kereta kelas ekonomi, karena uang tabunganku sangat minim.

Kemungkinan aku akan tiba di Kota Sura sekitar 30 menit, sebelum jadwal registrasiku berakhir. Masih ada waktu, aku akan tidur selama di dalam perjalanan.

*****

Titis POV

"Sarah... bangun dah siang.."
"Sarahh..." Teriak Titis, membangunkan anak gadisnya.

"Sarahhh...." Ulang Titis yang sudah menguncang tubuh Sarah.

"Apa sih maa..., ganggu orang lagi enak-enak tidur aja."

"Bangun dah siang, katanya kemarin udah pengumuman, gimana hasilnya, lolos nggak?" Tanya Titis penasaran.

"Lolos apa sih maa, aku masih ngantuk."

"Ya ampun sayang, lolos pendaftaran kuliah kamu lah."

"Oh ya maa.." Reflek Sarah saat teringat akan pengumuman kelulusan.

Sarah mengambil kotak pintarnya di nakas, dan mulai mencari apakah ada  email terkait kelolosan dirinya.

"Mah.. mamahh..." Teriak Sarah dengan menepuk lengan Ibunya, Titis.

"Mah Sarah lolos mahh." Sambungnya.

"Apa.. lolos sayang.."

"Ye..."

Mereka berpelukan. Titis sangat senang anaknya akan masuk kuliah di  Universitas GM, salah satu Universitas elit di kotanya.

"Ya udah sayang, ayo bangun udah jam 7, kita sarapan dulu yok."
"Nanti lanjut tidurnya ya.." Ajak Titis.

Titis turun untuk mengecek apakah sarapan paginya sudah siap. Kali ini Titis heran dengan rumahnya, sudah jam 7 pagi, kenapa rumahnya masih terlihat gelap. Seharusnya rumahnya sudah terang, bersih, karena biasanya saat dia bangun jendela sudah dibuka dan rumah sudah dalam keadaan bersih.

Titis menuju tempat makan. Di sana juga tidak ada makanan satupun, dapur masih bersih. Itu tandanya Keinna belum bangun. Titis marah. Titis naik ke loteng dengan membawa sebaskom air, untuk membangunkan Keinna.

"Keinna.. awas lo ya, dasar anak tidak tau di untung." Geram Titis, pada keponakannya.

Titis mendobrak pintu loteng yang sudah tidak bisa dikunci dengan paksa.

"Keinnaaa, bangun gak Lo.." Teriak Titis dengan menyiramkan sebaskom air ke atas tempat tidur Keinna.

"Keinnaaa..." Teriak Titis lagi, dengan melemparkan baskom kosong ke lantai.

Titis membuka paksa selimut yang masih rapat menutupi tubuh Keinna. Betapa terkejutnya Titis, saat tau itu bukanlah Keinna. Melainkan sebuah guling yang dibuat seperti orang sedang tidur.

"KEINNAAAA..." Teriak Titis sekencang-kencangnya.

Sarah segera bangun dan mencari sumber suara di mana mamanya berteriak.

I'm Getting Good at Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang