Devan berjalan memasuki basecamp dengan tangan yang terkepal,matanya menyorot tajam dengan pandangan lurus ke depan.
Anggota Lucifer yang ada di basecamp menatap ke arah Devan yang terlihat emosi.
" Van lu abis di berantem sama siapa?sampai muka Lo babak belur kaya gitu". Tanya salah satu anggota Lucifer.
"Enggak ada". Singkat Devan dan melanjutkan jalannya menuju ruang tamu.
Di ruang tamu terlihat inti Lucifer yang sedang bersantai .
"Kenapa lu?". Tanya Yudha setelah Devan duduk di sofa yang sama dengannya.
Inti Lucifer pun menatap Devan dan menunggu jawaban darinya.
" Enggak papa". Singkat Devan dan mengambil handphone disaku nya dan mulai bermain game online.
Devan hanya berusaha untuk tidak meledakkan emosinya.
"Enggak papa gimana sih Lo, lihat tu muka Lo kenapa bisa bonyok gitu?". Kali ini yang bertanya Adalah Bian.
Devan hanya menatap sekilas ke arah Bian lalu kembali fokus bermain game online.
"Biasalah kenapa tonjok". Jawab Devan singkat.
"Siapa yang nonjok Lo?". Alex yang sedari tadi diam pun mulai membuka suaranya .
" Ini semua karena Bang Aaron". Devan menatap Aditya dan Bian yang terlihat terkejut saat mendengar nama abangnya yang disebut.
"Kok bisa bang Aaron nonjok lu?, Lu lakuin apa sampai bang Aaron marah". Tanya Yudha sembari memakan kacang.
" Gw bilang ke bang Aaron kalo gw pengen milikin Nasya lagi". Jawaban Devan membuat semua yang ada di sana membulatkan matanya.
" Lo apa-apaan sih Dev, ingat Lo udah punya Bella terus sekarang Lo mau milikin Nasya lagi? Gw rasa lu dah gila". Bentak Bian yang emosi setelah mendengar jawaban dari Devan.
Devan hanya tertawa sinis melihat respon Bian. Lagi pula ini semua tidak ada urusan nya dengan Bian.
" Kalo gw bisa dapat dua kenapa harus satu". Ucap Devan santai dan mengambil kacang yang ada ditangan Yudha dan memasukkan ke dalam mulutnya.
" Lo cowok brengsek ". Kali ini Alex yang emosi pun menarik kerah baju Devan dan menatapnya tajam. Diantara semua inti Lucifer hanya Alex yang tidak pernah membenci Nasya karena ia paling anti jika harus menyakiti perasaan perempuan.
" Apa urusannya sama kalian semua hah!!". Ucap Devan yang menghempaskan tangan Alex yang masih menarik kerah bajunya.
" Ini juga urusan gw Devan, Lo pengen milikin adik gw kan? Gw enggak bakal biarin Lo dekat sama adik gw". Tekan Bian sembari menunjuk wajah Devan.
Devan juga memberikan tatapan tajam ke arah Bian. Sedangkan inti Lucifer yang lainnya hanya melihat dan tidak ada yang berniat untuk melerai mereka.
" Adik? Sejak kapan Lo anggap Nasya jadi adik lu hah!!". Ucapan Santai Devan membuat Bian dan Aditya yang mendengar nya marah dan dengan tiba-tiba Aditya menghampiri Devan dan menendang perutnya yang membuat Devan langsung tersungkur di lantai.
Bugh....
" Gw perangatin ke Lo yah Van Mending sekarang Lo enggak usah berharap lagi sama Nasya. Nasya juga udah ngelupain Lo kan? Lo itu udah punya Bella setidaknya Lo jaga perasaan Bella". Kali ini Bian mencoba untuk berbicara santai dengan Devan .
Devan pun berdiri dan menatap tajam Bian dan memandangnya remeh.
" Heh, Bian Lo kira selama ini gw enggak tau kalo Lo sebenarnya punya hubungan kan sama Bella? ". Bian seketika bungkam saat Devan mengucapkan hal tersebut ia tidak menyangka ternyata Devan tau hubungannya dengan Bella yang sengaja ia tutupi.
" Disini yang brengsek itu Lo Bian, sahabat mana yang rela nikung pacar sahabatnya sendiri hah!!, Selama ini gw diam karena gw tunggu Lo sendiri yang ngakuin kalo Lo ada hubungan sama Bella, tapi apa? Yang gw lihat Lo bahkan terang-terangan memperlihatkan hubungan kalian secara tidak langsung di depan gw , Lo sering peluk-peluk Bella padahal Lo tau ada gw yang berstatus pacar Bella , jadi disini siapa yang BRENGSEK HAH!!!" .ucap Devan yang membuat inti Lucifer kini menatap Bian seolah meminta jawaban.
" Bian Lo beneran punya hubungan sama Bella?". Tanya Aditya dengan datar dan dijawab anggukan oleh Bian.
Devan hanya tersenyum sinis menatap Bian dan Aditya yang saling menatap tajam.
Keadaan di ruang tamu hening tidak ada yang berani mengeluarkan suara mereka.
" Dan satu lagi gw bakal buat Nasya jadi milik gw lagi dan tentang Bella? Gw ikhlasin dia ke Lo, karena gw sadar kalo Bella cuman perempuan murahan yang tidak sebanding dengan Nasya". Devan menepuk - nepuk pundak Bian yang tertunduk malu .
Devan pun berjalan keluar dari basecamp dengan tatapan datarnya.
Sedangkan Aditya dan inti Lucifer lainnya hanya diam dan berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.
Terimakasih atas kesediannya membaca cerita ini jangan lupa vote dan komen
_Hastina
14/4/21.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aisyah ( END)
Teen FictionAisyah zahra Anasya seorang wanita cantik yang selalu tabah dan sabar dalam menghadapi lika-liku dalam kehidupan nya, pengkhianatan sering kali ia rasakan dalam hidupnya hingga ia benar-benar lelah dan memilih untuk beristirahat. ia tak tau takdir...