Part 38

28.4K 3.1K 393
                                    

Aaron tengah tersenyum puas melihat ukiran indah yang ia buat di tangan dan wajah Aurel.

Aurel Meringis kesakitan saat Aaron kembali menggoreskan pisau tajamnya ke wajah Aurel.

"Akhirnya gue bisa dapat mangsa baru yang bisa melepaskan hasrat membunuh gue". Ucap Aaron yang menarik kasar rambut Aurel dan membenturkannya kelantai.

"Le....pas....ini sakit". Aurel berusaha melepaskan tangan Aaron dari rambutnya tetapi hal itu sia-sia Aaron bahkan makin membenturkan kepalanya ke lantai hingga kepalanya mengeluarkan banyak darah.

"Apa Lo bilang, lepas? Itu Mustahil Aurel lo yang udah ngebangkitin sisi kejam gue jadi Lo harus siap untuk Nerima konsekuensi nya". Kali ini Aaron membuat sayatan panjang di lengan milik Aurel.

Aurel hanya dapat meringis kesakitan dan menangis merasakan perih yang sangat luar biasa ini..

"Akhhhhh......"

"Teriak Aurel teriak .... Suara kesakitan Lo  itu sangat terdengar merdu di telinga gue.

Aaron mengambil air perasaan jeruk lalu menuangkannya di luka sayatan milik Aurel.

"Tolong...hikss...hentikan". Aaron seolah menulikan pendengaran nya dan terus membuat sayatan-sayatan di bagian tubuh lainnya.

" bibir ini yang dengan lancang nya menyentuh bibir gue kan?. Maka ini yang akan bibir lo rasakan". Aaron mengiris bibir Aurel berulang kali yang menyebabkan darah merembes keluar dari bibir nya.

Aurel sudah tidak dapat mengeluarkan suara lagi. Tubuhnya terasa lemas seakan jiwanya sudah terpisah dengan raganya.

" Gue juga tau kok kalo Lo  bersekongkol kan sama Bella itu. Lo  pikir gue akan tergoda dengan tubuh Lo ni? Itu salah besar jika jalan pikir Lo  seperti itu . Asal Lo  tau istri gue lebih... dibandingkan dirimu ini , Lo  yang hampir buat gue mengkhianati Nasya , maka ini yang akan Lo  rasakan". Aaron langsung mengambil pistol yang tersimpan di meja kamarnya dan mengarahkannya ke kepala Aurel.

"Ucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya Aurel".

Dor...
Dor...

Aaron memberikan dua tembakan di kepala Aurel yang menyebabkan Aurel kehilangan nyawanya.

"Anton". Teriak Aaron yang memanggil tangan kanannya.

"Iya tuan ".

"Bereskan semua kekacauan ini. Kubur dirinya dengan layak dan jangan sampai ada yang mengetahui kematiannya . Kau paham". Anton pun mengangguk mengerti dan segera melaksanakan apa yang diperintahkan Aaron.

Setelah membersihkan dirinya tubuhnya dari darah milik Aurel .

Aaron berjalan keluar apartemen dan berniat untuk pulang ke mansion orang tuanya dan bertemu istri tercintanya .

Sebelum menjalankan mobilnya. Aaron pun Mengambil handphone yang ada di sakunya dan ingin mengecek keadaan Nasya.

Aaron menyadap Wa milik Nasya dan langsung saja mengeram marah saat melihat seseorang yang mengirim video dirinya sedang berciuman tadi di sekolah bersama Aurel.

"Argghhh..... Sial. Ini semua pasti kelakuan Bella . Tunggu giliran mu Bella nasib mu akan sama seperti Aurel". Aaron kembali melempar Handphone nya ke untuk kedua kalinya untung saja kali ini Handphone tidak hancur.

Aaron sekarang memikirkan perasaan istrinya . Ia tau pasti Nasya akan kecewa dengan apa yang ia lakukan tadi . Tapi ini semua juga karena jebakan Bella .

Aaron dengan kecepatan tinggi meninggalkan Apartemen nya menuju mansion.

Skip Mansion.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 12 malam Aaron yakin semua penghuni mansion sedang beristirahat.

Dengan langkah tergesa-gesa Aaron menuju kamar Nasya.

Ceklek....

Aaron mendekat ke kasur dimana Nasya yang sedang istirahat.
Di samping istrinya Aaron bisa melihat anak laki-laki yang mungkin baru berumur 3 tahun.

Aaron akan menanyakan hal itu kepada istrinya besok.

" Maafin mas sayang yang udah buat kamu kecewa". Ucap Aaron yang mengelus lembut rambut milik Nasya yang saat ini tidak lagi tertutup jilbab.

Aaron mengecup dahi Nasya dengan begitu lama . Air mata Aaron pun terjatuh karena merasa bersalah telah mengkhianati istrinya..

"Maafin ayah mu ini nak yang udah buat bunda kamu menangis". Kali ini Aaron beralih mencium perut Nasya yang saat ini sudah sedikit membuncit.

Setelah nya Aaron pun ikut merebahkan tubuhnya sembari memeluk Nasya dengan lembut.

"Good night sayang". Aaron pun ikut memejamkan matanya menuju alam mimpi.

•••••
Sedangkan disisi lain Fani saat ini kembali melihat video yang beberapa hari lalu ia dapatkan .

" Gue sebar video ini di forum sekolah aja deh". Fani langsung mengklik forum sekolah dan mengirim video Bella dengan om Rama.

"Jadi enggak sabar deh lihat reaksi Bella yang hancur". Ucap Fani diiringi smrik diwajahnya.

Setelah videonya terkirim Fani pun memejamkan matanya dan menikmati alam mimpinya. Fani sungguh tidak sabar menunggu drama yang akan terjadi besok.

Assalamualaikum teman-teman gimana nih sama puasanya hari ini? Semoga tetap lancar yah.

Terimakasih atas kesediannya membaca cerita ini dan jangan lupa untuk vote dan komen 🤗

Siapa nih yang tadi sempat salah paham sama Mas Aaron? Ayo minta maaf dulu .

_Hastina
16/4/21.

Transmigrasi Aisyah ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang