Part 10

44.3K 4.5K 105
                                    

"cukup.. sudah cukup kalian buat Nasya sakit". Nasya melihat satya yang baru saja menampar dirinya.

Semua orang yang berada disana terkejut dengan tamparan yang baru saja menyentuh pipi mulus nasya.
Kalian tahu siapa yang menamparnya?
Aditya Abang Nasya terhitung sudah 3 kali ia menampar wajah adiknya ini.

"Abang begini kah perlakuan kalian ke nasya hah!! Nasya enggak tau apa yang terjadi disini . Tiba-tiba kalian datang marah-marah terus nampar nasya, Abang pernah rasain enggak gimna sakitnya jadi Nasya?". Nasya menatap manik mata Aditya .
Nasya hanya berharap abangnya ini akan meminta maaf pada dirinya namun apa yang ia dapatkan? Adit justru mendorong nasya .

" Lo emang enggak ada malu yah sudah berapa kali gw peringatin ke elo jangan pernah ganggu bella tapi apa hah!!! Lo malah ngelakuin hal rendahan seperti ini untuk menarik perhatian Devan ,cuih". Adit yang begitu emosi pun menendang tubuh nasya yang sudah terkapar di tanah.

Tidak ada satupun yang berniat membantu Nasya untuk berdiri, sakit itu yang Nasya rasakan dipermalukan di depan umum oleh Abang kandungnya sendiri.

Nasya pun berdiri dari duduknya yang awalnya terjatuh di tanah . Dan menatap Devan selaku tunangan.

" Terserah kalian mau percaya atau tidak tapi disini saya cuman mau tegaskan kembali ke kalian kalo aku tunangan Devan aku pantas akan diri Devan bukannya Bella yang hanya menjadi selingkuhannya ". Sudah cukup nasya bersabar dengan semua tingkah laku mereka ke dirinya.

" Heh, asal Lo tau yah gw enggak pernah Sudi punya tunangan cewek murahan kaya Lo, dan satu lagi Bella pacar gw dan dia punya hak untuk diri gw . Sampai sini paham kan loh!!!" .bentak Devan dan kembali mendorong Nasya hingga terjatuh.

Sakit itu yang dirasakan Nasya saat Devan membentak dan meneriaki dirinya entah itu perasaannya yang sekarang atau ini hanya sisa perasaan Nasya yang asli .

Nasya hanya tersenyum getir, ia kembali berdiri dan membersihkan sisa tanah yang menempel di baju dan rok yang ia kenakan.

" Baik jika itu mau kamu, dari awal disini hanya aku kan yang berjuang . Aku yang sering ngerasain sakit hanya untuk menggapai cintaku tapi apa? Aku enggak bisa menggapai nya bahkan aku mungkin tidak dapat memimpikan sebuah cinta.
Cukup Devan aku tau kamu memang tersiksa dengan pertunangan sepihak ini , tapi aku...aku yang lebih tersiksa Devan kamu masih mending karena memiliki sahabat dan Bella yang sekarang jadi pacar kamu yang selalu support kamu . Sedangkan aku? Siapa? Siapa yang mensuport aku? Enggak ada kan . Aku disini yang paling tersakiti tapi kenapa seolah olah kamu yang paling tersakiti." Nasya mengeluarkan semua keluh kesah yang ada di dalam dirinya, dia sudah lelah dengan drama ini dan ingin agar semuanya berakhir.

" Mari kita batalkan pertunangan ini". Ucapan Nasya membuat semua orang yang ada di sana kaget tak terkecuali Devan .

Mereka merasa ada yang salah dengan Nasya karena biasanya nasya akan menangis dan marah jika Devan ingin membatalkan pertunangannya tapi kenapa sekarang ?

" Maaf aku tidak tau kamu mengalami kesulitan seperti ini". Batin Adit yang tertegun saat mendengar semua ungkapan adiknya saat ini.

" Yah memang seharusnya pertunangan ini dibatalkan dari awal dan gw udah muak lihat muka munafik loh!!". Setelah mengucapkan itu Devan pun pergi dari taman dengan menarik tangan Bella di ikuti oleh Abang Nasya dan para sahabat nya.

Nasya hanya melihat kepergian mereka dengan tersenyum tipis ia tidak menyangka ternyata begitu berat hidup yang harus dijalani saudara kembarnya ini.

"Kalian akan aku hancurkan satu persatu". Batin seseorang yang terus memperhatikan nasya dengan tatapan sendu.

Terimakasih teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk baca cerita ini.

Kalo ada typo mohon di beritahu yah teman-teman

# Hastina
7/4/21

Transmigrasi Aisyah ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang