19'⸙

33 2 0
                                    

(ii).

Kini kurajut kisah denganmu. Berusaha membangun rumah yang belum tahu pasti akan kokoh dindingnya.

Sadarku, ketika banyak petaka datang menyentuh cerita singkat kita berdua. Entah dari masa lalumu ataupun sebuah harapan untuk berbahagia bukan lagi satu tujuan. Hubungan yang tak hidup dan tanpa arah. Terus mengikuti hembusan angin yang tak lagi sama.

Aku dan kamu berjalan beriringan dengan langkah yang berbeda. Meraraskan satu persatu pijakan namun tetap tak ada perubahan yang sesuai dengan harapan.

Keputusanmu untuk menjadikan kata kita membawa petaka yang belum terlihat jawabannya, tersebab aku dan kamu bertumpu untuk melanjutkan meski keinginan enggan untuk meneruskan.

Sebuah jawaban perihal perasaan pun terasa ragu. Darimu maupun dariku. Namun jalannya tak lagi disini. Kita tak harus memaksa lagi. Karena aku, telah sampai di ambang jurang tanpa ingin melangkah kembali. Berjalan mundur dan membawa serpihan rasa yang belum sirna.



Masih Tentangmu ❝ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang