Semestinya sedari dulu aku sadar bahwa yang pernah terbuang takan kembali pada tuan.
Pada akhirnya semua kepedihan terpaksa harus tertahan karena mencintai sosok yang hanya singgah dalam kenangan.
Kata orang, kamu begitu mencintai sosok puan-mu tanpa kamu sadari ada hati lain yang masih menyimpan namamu didalamnya.
Aku tahu, mustahil bagi semesta untuk menyatukan kita berdua. Menciptakan rasa kembali saat sang empunya telah memiliki pemilik hati.
Aku berusaha untuk menghempas segala rasa untukmu. Mencoba menghapus segala memori yang terlalui. Namun aku tak menemukan jawabannya; karena singgahmu, tak pernah luput dari ingatanku.
