KOI - (06)

101 6 3
                                    

Author Pov

-

-

Pagi harinya,Chanyeol lebih duluh bangun. Ditatap gadis yang masih terlelep dipelukannya dengan nyaman. Chanyeol mengecup kening kekasihnya dan perlahan melepaskan tangan putih dari perutnya.

Chanyeol lantas berjalan kearah kamar mandi untuk mandi. Menghabiskan waktu hampir 20 menit,Chanyeol keluar dan terkejut karna melihat dokter Mila,Kris dan suster Amel.

"Slamat pagi tuan muda Park." sapa dokter Mila.

"Slamat pagi juga dokter Mila..hyung dan suster Amel." balasnya. Chanyeol sudah memakai pakaian yang memang disediakan dari semalam oleh maid yang ditugaskan oleh nyonya Byun. "Apa yang kalian lakukan.? lanjutnya saat melihat dokter Mila dan Kris juga suter tampak sedang menyiapkan sesuatu.

"Kami harus memeriksa secara keseluruhan kondisi Queen." jawab dokter Mila.

"Tapi Bii belum bangun." ucap Chanyeol saat pangangannya berahli ke kekaihnya.

"Yeolie." suara lembut mengalihkan fokus mereka.

"Aku disini sayang." ucap Chanyeol dan berjalan kearah ranjang gadis itu dan membantunya untuk bangun.

"Queen kita akan melakukan pemeriksaan secara rutin. Semuanya sudah siap." jelas dokter Mila yang dibalas angkuhan dari gadis itu.

"Tolong ambilkan tab aku." pinta Bii dan langsung dilakukan oleh suster Amel.

Suster Amel menyerahkan tab entah merk apa,karna Chanyeol tak melihat adanya merk ditab sebesar telapak tangannya itu.

"Menatap kearah kamera." ucap Bii keChanyeol. Chanyeol yang tak paham hanya menuruti keinginan kekasihnya. Dengan lincah,jamari lentik itu mengetik dan memprogran sesuatu yang tak diketahui oleh mereke. "Tunggu aku 5 menit ya.." lanjutnya dan berlalu kekamar mandi.

Tak lama gadis itu kembali dengan jas mandinya berwarna putih berbahan bulu terbal.

"Ayo." ajak Bii dan mereka segera menuju kepintuh yang ada dibalik lemari kaca 6 pintuh,Bii menekan tombol ditabnya dan lemari kaca itu bergeser terbuka.

Chanyeol menatap pintuh yang terbuka itu. Sedangkan dokter Mila,Kris dan suster Amel sudah perna masuk kesana.

Ternyata dibalik lemari kaca itu,ada tangga kaca yang dibawanya didesain seakan kita menginjakkan kaki didasar laut denga ikan-ikan yang sibuk berenang menurun kebawa. Desaindnya 4D dengan keindahan bawa laut seakan nyata. Disepanjang sisi tangga yang lumayan banyak itu juga dipasang lampuh-lampuh putih yang bersinar terang. Saat mereka sampai dilantai dasar,masih ada pintuh kaca dengan akses yang tak dipahami oleh Chanyeol.

"Didalam ada laboratorium milik aku." ucap Baek saat melihat kebinggungan diwajah kekasihnya.

Benar,saat mereka masuk didalam ruangan yang serba putih itu terdapat alat-alat programer,dengan segala fasilitas yang aarr membuat yang melihatnya saja binggung. Bagaimana tidak.? layar monitor yang bercahaya diatas ala lcd yang hanya ditekan dipermukaan kaca saja yang tak memerlukan keyboard atau tombol apapun itu.

Ruangan tersebut,difasilitasi dengan ranjang khusus yang didesain untuk memeriksa kondisi Baek secara kesuruhan. Ada ranjang berukuran 125 4 buah berjejer rapi. Alat pengecekan tubuh,ala box besar disudut ruangan itu.

"Ini..?" tanya Chanyeol seakan lidahnya tak bisa berkata-kata.

"Disana." tunjuk Baek dan memegang tangan kekasihnya untuk berdiri didepan pintuh kaca yang didalamnya berbentuk persegi dengan lcd besar dan kaca mirror besar didepannya. Meja panjang,dengan kursi 6 biji didalamnya tentu saja semua didesain mengunakan berlian asli yang dipahat menjadi meja dan kursi yang terlihat menyilaukam mata. "Ini ruangan khusus yang hanya aku yang bisa masuk disini,ngak ada yang masuk kesini tanpa akses dari aku." lanjutnya menjelaskan dan mengesekan mata dan sidik jarinya,seketika pintuh kaca itu terbuka. "Ayo." ajaknya ke Chanyeol yang setia disampingnya.

KOI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang