EMPAT BELAS

22 4 0
                                    

Bagai hunian kosong. Begitulah kesan pertama yang Jeon Jungkook rasakan begitu dirinya memasuki rumah. Suasananya begitu sunyi. Bahkan belum ada satu pun lampu yang dinyalakan, padahal sekarang sudah lewat jam makan malam.

"Apa tidak ada orang di rumah?" Jungkook bergumam rendah sembari menyalakan satu per satu penerangan. Bukan Yoo Ra yang ia maksud. Jungkook jelas tahu di mana kakak perempuannya itu berada sekarang. Setiap pergi kencan, Yoo Ra baru akan pulang paling cepat pukul sembilan malam. Bukan pula Jimin, karena pria itu baru saja pamit pulang setelah mengantarnya sampai depan pagar. Yang Jungkook maksud adalah Kim Taehyung. Ke mana Daepyeonim-nya itu pergi?

Setelah meletakkan dua kotak makan malam —yang Jimin beli di perjalanan pulang— ke atas meja makan, Jungkook lantas melangkah meninggalkan dapur. Ia penasaran ada di mana Taehyung sekarang. Pria itu tak terlihat di ruang tamu, ruang tengah, bahkan di dapur sekalipun.

Di kamar? Bisa jadi dia ketiduran dan tidak menyalakan lampu. Pertanyaan itu masih bertengger di kepala Jungkook sampai ketika ia membuka pintu kamarnya dan tak menemukan Taehyung di sana.

"Atau mungkin sedang mandi?"

Meski kemungkinannya kecil, Jungkook tetap membawa langkahnya menuju kamar mandi. Ia mengetuk dan memanggil berulang kali tapi tak ada jawaban dari dalam. Dan itu membuatnya panik, takut kalau-kalau Taehyung jatuh terpeleset di dalam. Pikiran itu pula yang membuatnya memutar knop pintu dan mendorongnya dengan tergesa. Begitu melihat kamar mandi dalam keadaan kosong, Jungkook mendadak lega. Pikiran buruknya tidak terjadi.

Sayangnya, kecurigaan lain justru muncul begitu menyadari Taehyung tak terlihat di mana pun. "Mungkinkah orang suruhan kakeknya menemukannya bersembunyi di sini lalu menyeretnya pulang? Tuan Kim Ho Jin pasti belum merestui hubungan terlarang cucunya."

Apa yang dipikirkan Jungkook jadi semakin nyata saat ia mencari ke kamar Yoo Ra dan kamar tamu, tapi tidak juga menemukan Taehyung di sana.

"Ya ampun. Ini buruk!" Jungkook bergumam sambil dengan tergesa mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Ia harus menghubungi Jimin. Tadi Jimin sempat membeli makan malam untuknya dan Taehyung, jadi kemungkinan besar pria itu pasti belum tahu kalau pacarnya hilang.

"Ayolah, Hyung. Angkat..." Jungkook mengedarkan pandangan dengan cemas sambil menunggu Jimin mengangkat teleponnya. Di saat itulah tanpa sengaja sepasang maniknya menemukan pintu belakang yang sedikit terbuka. Ia buru-buru mematikan sambungan telepon lalu mendekat ke sana.

"Tae Hyung, kau di sana?" Jungkook memanggil lirih sambil mendorong pintu lebih lebar. Meski lampu belakang juga belum dinyalakan, tapi cahaya bulan cukup menjadi penerang bagi Jungkook untuk menemukan sosok Kim Taehyung di sana. Pria itu sedang duduk sendiri di kursi hias yang terbuat dari kayu di bawah pohon zelkova berukuran sedang. Pohon kesayangan Yoo Ra.

"Hyung," panggil Jungkook pelan, begitu berada di sebelah Taehyung.

Pria itu sempat terkejut menyadari kehadiran Jungkook, tapi kemudian ia buru-buru mengulas senyum. "Oh, kau sudah pulang rupanya."

"Iya. Baru saja. Hyung sedang apa di sini?"

"Aku..." Taehyung terlihat berpikir. Meski ia sendiri juga tidak yakin dengan alasannya, tapi ia tetap menjawab, "Aku menemukan taman kecil ini saat sedang mencari angin segar."

"Angin segar? Tapi sekarang sudah malam. Masuklah Hyung. Kau pasti belum makan malam."

"Kau duluan saja. Aku masih ingin di sini. Boleh kupinjam tamanmu sebentar, 'kan?"

Jungkook tidak langsung menjawab. Ia masih berdiri di tempatnya, memperhatikan Taehyung yang malam ini terlihat berbeda. Meski kondisi sekitar tidak terlalu terang, tapi ia bisa melihat senyum Taehyung terkesan dipaksakan. Pria itu seperti sedang menyembunyikan kesedihan. Pasti ada sesuatu yang menggagu pikirannya. Tapi apa?

Boss With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang