The Demon Lord

5 1 0
                                    

Ia mengambil mahkota hitam dari genangan darah yang terbentuk di bawah kakinya. Di hadapannya tubuh sang raja iblis terbujur kaku. Ia menggertakan giginya pada mayat yang kini tersenyum seolah mengatakan, "semoga beruntung"

Sang pahlawan berjalan meninggalkan jejak darah yang menempel pada sepatu besinya menuju singgasana yang menunggunya, singgasana sang raja iblis. Ia pun berdiri menatap sekumpulan ras iblis yang kini berkumpul, berdiri di hadapannya. Mereka tunduk, selayaknya hamba pada tuannya.

Ia menduduki singgasananya dengan berat hati. Seharusnya ada cara lain, dan cara lain itu ada di hadapannya. Pada saat itu ketika mereka berhasil menatap satu sama lain.

Mereka saling menatap, memahami satu sama lain. Sebilah pedang yang berkilau menembus baju zirah hitam yang melindungi tubuh lawannya. Darah menodai ujung dari pedang tersebut sementara darah mengucur dari dada lawannya.

Lawannya, sang raja iblis tak berkutik, atau lebih tepatnya menyerahkan diri.

Sang pahlawan menggenggam gagang pedangnya lebih keras. Seraya darah menetes dari tangannya, air mata mengalir membasahi pipinya. Sang raja iblis tersenyum. Mereka mencoba mengakhiri apa yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Ratusan tahun dimana nyawa melayang. Ratusan tahun dimana takdir telah menentukan apa yang terjadi pada dunia yang tak punya pilihan selain bertarung, membunuh satu sama lain.

Untuk apa selama ini ia bertarung? Menyelamatkan umat manusia dari kegelapan dan kejahatan raja iblis? Omong kosong dan candaan semacam apa ini?

Ia datang kemari untuk membalas dendam yang ia milikki semenjak kecil dan untuk melindungi dunia tempat keluarga barunya akan tinggal. Ketika orang tuanya dibantai dengan sadis di hadapannya oleh invasi para iblis yang meluluhlantahkan pedesaan di bagian terluar kerajaan sekarang hanyalah candaan belaka, ia tak ingin keluarga baru yang ia bangun menjadi korban gurauan sadis dunia ini.

Jika balas dendamnya hanyalah lelucon bagi dunia ini, maka akan ia lakukan segalanya untuk melindungi hal yang penting baginya. Biar dunia ini dilahap oleh perang lebih brutal dari sebelumnya. Jika mengorbankan lebih banyak makhluk adalah jalan untuk menyelamatkan dunia ini, maka itulah jalan yang akan ia tempuh.

Ia memberikan mahkota itu ada iblis yang setia menemani sang raja iblis sebelumnya. Mahkota itu pun berdiri di atas kepalanya. Darah mengalir di wajahnya. Matanya menatap tajam pada dunia.

"Aku bersumpah, akan kulindungi dunia ini; tempat di mana keturunanku, harta karunku akan hidup; bagaimana pun caranya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random Thoughts of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang