•||Feitan Portor

2K 189 19
                                    


Pair:Feitan portor x readers

Request: NeaaZenn

Warning:Ooc,ngawur,baku tak baku dan sebagainya

☆●●●●●☆

•||necklace||•

Puluhan mayat terkapar disertai cairan merah perkat berbau amis menjadi genangan ditempat itu. Tak hanya satu bagian yang terlepas dari tubuh pria itu,tapi mayat pria itu seperti daging cincang. Beberapa dari mereka tak tersambung dengan kepalanya.

"Ahh~ bertugas dimalam hari itu lebih  menyenangkan" ujar gadis bersurai (h/c) itu.

Tembok bangunan yang berlubang itu mengundang hembusan angin masuk kedalam bangunan tersebut. Membawa bau amis ketempat lain diluar sana. Masa bodoh jika seseorang menciumnya. Itu bukan hal serius bagi mereka.

"Apa kau mau membersihkannya?" Tanya gadis itu pada pria pendek dengan pakaian yang menutupi separuh wajahnya. Si pria mengerutkan alisnya lalu memandang sinis pada si gadis.

"Bercanda. Ini tugas Shizuku! Aku mau mengambil barangnya dulu. Bye!" Ucapnya berteriak lalu pergi kesalah satu ruangan terkunci ketat disana.

•••••

Bangunan bekas dengan banyaknya reruntuhan. Disana beberapa anggota buronan kelas A berkumpul.

"Seperti biasa,Pakunoda-nee terlihat mengesankan." Puji (name).

Yang dipuji terkekeh. "Haha,Trimakasih" balasnya lalu tersenyum sambil mengusap pucuk kepala (name).

"Dimana bos?" Tanya (name). Matanya dia edarkan mencari seseorang.

"Kau tidak akan menemukannya disini" ujar Machi.

"Heh? Pada bos pergi lagi? Padahal aku harus melapor" keluh (name) melemas dan memanyunkan bibirnya.

"Maa tonikaku,aku harus mengontrol semuanya. Aku akan jalan-jalan. Dadah" (name) turun dari baru reruntuhan itu lalu melambaikan tangannya.

"Jangan sampai tertangkap" peringat Shalnark sedikit berteriak.

(Name) berbalik menghadap Shalnark. "Aku tidak selemah itu,yaampun" ucapnya sambil memegang keningnya.

"Kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya." Ucap seseorang dibawah sana.

"Hah?! Apa kau lupa aku siapa? Kau meremehkanku,Feitan!"

Niatnya untuk berjalan-jalan menenangkan diri jadi terulur gara-gara para lelaki itu. Ya ampun,sepertinya mereka sengaja memancing amarah singa betina. (Name) memang gadis yang mudah emosi. Justru dengan emosinya,dia bisa melindungi diri. Larat,kuat maksudnya. Untuk apa melindungi diri jika dia kuat.

"Kalian yakin salah satu anggota Genei Ryodan tertangkap polisi? Itu hal mustahil. Mereka lemah" ucap (name) merendahkan. Pakunoda yang mendengarnya terkekeh.

"Ingat kata Feii." Ucap Phink sambil menunjuk Feitan dengan wajah malasnya.

"Ya ampun! Kalau begitu antar aku,maksudnya kawal. Aku ingin jalan-jalan ke kota dan berbelanja." (Name) melipat tangannya didepan dada dan memejamkan matanya.

Hunter x Hunter (One shoort)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang