*Julie's POV*
Kak Yusa dan Kak Gaby berlari kencang meninggalkan restaurant, punggung mereka perlahan-lahan mulai hilang dari pandangan. Aku masih berpura-pura kesakitan akibat terjatuh. Fajar, orang yang akan bertunangan dengan kak Gaby itu sekarang sedang memegangiku dan membantuku berjalan. Ia nampak mengurungkan niatnya untuk mengejar kak Gaby dan membantuku untuk duduk di sebuah bangku dekat pintu. Suasana restaurant yang gaduh ini mulai berangsur reda, aku dapat melihat tante Vany yang masih berusaha meredakan amarah para tamu. Ia berdiri di tengah ruangan dan menyatakan bertanggung jawab untuk ini semua, ia berkata siap mengganti kerugian yang diderita oleh keluarga Fajar. Aku terkagum melihat betapa kerennya tante Vany saat ini, Om Edward hanya diam di bangkunya dengan wajah yang terlihat masih geram.
"Kamu gapapa kakinya?" Tanya Fajar padaku, ia berlutut di depanku untuk mengecek kakiku.
"Oh iya, udah mendingan kok." Balasku kembali melihat ke arahnya.
"Well, syukurlah kalau gitu... kamu namanya siapa?" Tanya Fajar padaku.
"Julie..." balasku singkat.
"Oooh, nama yang bagus... kamu ikut acara ini?" Tanyanya lagi.
"Iya..." aku berusaha menutupi bahwa aku menyelinap.
"Oooh gitu. Coba aku cek ya, aku pernah belajar ini di perancis untuk pertolongan pertama." Fajar menarik kakiku kiriku yang sebenarnya tak sakit, ia melepaskan sepatu hak tinggiku dan mulai memijat pergelangannya.
Pijatan tangannya benar-benar enak, aku tak mampu menghentikannya karena pijatan yang enak ini. Ia kemudian melepas sepatu kananku lalu memijat kaki kananku juga. Ia memijat-mijat pergelanganku dan memutarnya sedikit, sedikit geli namun begitu lega. Rasanya pegal di kaki akibat kegiatan-kegiatanku langsung sirna berkatnya.
"Aku tau kamu bohong..." Fajar bangkit berdiri dan tersenyum padaku.
"Ehhh bohong apa?" Tanyaku berlagak terkejut.
"Karena aku merhatiin semua tamu yang hadir dan aku gak liat kamu sama sekali..." katanya lagi.
"Jadi siapa kamu?" Tanyanya sekali lagi padaku.
"Aku... aku..." aku memutar otak berusaha mengelak.
Namun suara langkah kaki seseorang berjalan mendekati kami, ia berjalan sambil tersenyum ke arah Fajar dan aku lalu mengajakku pergi. Ia adalah Head Chef restaurant ini, ia mengajakku ke belakang menuju dapur. Ia sengaja melakukannya untuk menyelamatkanku.
"Nona, boleh ikut saya sebentar?" Ajak Head Chef itu, aku menoleh ke arah Fajar dan memberikannya lambaian pelan lalu mengikuti Head Chef.
Sesampainya di dapur, para koki dan pelayan yang sedang berada di dapur menyambutku gembira. Mereka bertepuk tangan dan menyapaku, ku balas sapaan mereka dengan senyuman lembut lalu memeluk Head Chef yang umurnya jauh di atasku ini gembira.
"Pak Doni apa kabar!" Aku masih memeluknya gembira, ia memeluk tubuh pendek ku hingga mengangkatnya.
"Baik Non Julie... Non Julie sendiri apa kabar? udah lama banget ya..." balas Head Chef yang bernama asli Doni itu padaku.
"Baik pak, iya udah lama semenjak Pak Doni gak kerja sama mama lagi..." balasku padanya.
Setelah melepas rindu dan sedikit bercerita, seorang pelayan memberikan minum padaku. Aku mengenal beberapa karyawan senior restaurant ini yang sejak lama menjadi bawahan Pak Doni dan ia adalah bawahan ibuku. Aku bersyukur bahwa acara ini diadakan di restaurant rekanan bisnis ibuku dan hampir seluruh karyawannya adalah bekas anak buah ibuku. Dulu saat ibu dan ayahku berpisah, ibu membawa hak asuh anak-anaknya dan berusaha hidup sendiri dengan uang yang ia miliki. Ia membuka cafe kecil di daerah pinggir Jakarta, ibuku memulai usahanya dan menyewa beberapa karyawan dengan modal dari tabungan dan uang perceraiannya. Karyawan-karyawan ini sangat setia dengan ibuku, mereka bertahan untuk bekerja di cafe yang tak terlalu ramai namun juga tak sepi itu. Sampai akhirnya suatu hari ibu harus menutup cafenya karena modalnya akan dijadikan usaha lain yang lebih menguntungkan, namun ibuku tak tega dengan mereka. Untung saja rekan bisnisnya membangun sebuah restaurant tak lama setelah penutupan cafe milik ibu sehingga karyawan cafe ini dapat bekerja di restaurant baru itu. Restaurant itu lah yang sekarang kita kenal dengan Olympia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekarang Sedang Jatuh Cinta Season 2
Romancekelanjutan dari cerita Sekarang Sedang Jatuh Cinta Konflik antara Yusa yang mengejar cintanya, dihalangi oleh banyak pilihan yang datang dan menghantui dirinya. apakah akhirnya Yusa akan bersama dengan gadis impiannya?