Aku membuka mataku. Rasa sakit di tangan, tubuh dan wajahku masih terasa. Aku mengingat kembali apa yg terjadi semalam. Entah mengapa meskipun kemarin hariku benar-benar buruk, namun pagi ini aku bisa terbangun dalam keadaan segar dan serasa tanpa beban.
Matahari itu adalah aku~
Bayangan Feni muncul di kepalaku, suara dan sepenggal lirik yang ia nyanyikan itu terlintas di kepalaku.
"Aduduh!" Aku kesakitan saat mencoba meregangkan tubuhku.
Aku bangkit dari tempat tidurku untuk menuju kamar mandi. Aku harus kembali ke kampus untuk meminta surat pengajuan Internship kembali lalu mencari restaurant yang mau menerimaku. Jadi agendaku hari ini adalah menuju ke kampus dan mencari lowongan magang. Aku melihat ke sekeliling kamarku, kamarku begitu rapi dibanding biasanya. Saat aku melihat ke sisi lain tempat tidur, aku menemukan sesuatu yang janggal. Saat aku sudah dekat, ternyata itu adalah Feni yang tertidur dibawah dengan beralaskan 2 bed cover tebal dan memakai sebuah selimut.
"Feni bangun, kenapa tidur disini?!" tanyaku kaget.
Seperti biasa, agak susah membangunkannya. Sepertinya ia menemaniku dari semalam. Aku jadi tidak tega untuk membangunkannya. Kuangkat tubuh mungilnya itu dan kutidurkan diatas kasur. Lucu sekali melihatnya tidur meringkuk diatas kasur. Aku memandangi Feni yang tertidur, wajahnya saat tidur begitu cantik.
"aku pergi dulu ya." kataku sambil mengusap kepalanya pelan.
"jangan" balasnya, sepertinya ia mengigau.
"jangan tinggalin Feni" Tambahnya lagi.
"eh, aku mau mandi mau ke kampus haha" balasku tertawa melihat Feni yang mengigau.
Aku meninggalkannya yang masih terlelap dan bergegas mandi. Membasuh penat, debu dan darah yang menempel ditubuhku sejak kemarin. Luka-luka di tubuhku berdenyut ngilu terkena air, namun luka di hatiku lebih sakit lagi. Pancuran shower yang membasahi tubuhku membuatku kembali teringat akan kejadian kemarin, kembali mengingat rasanya terjatuh dan terpuruk amat sangat.
__________________________
Selesai mandi, aku menyiapkan sarapan yang mudah untukku dan Feni. Hanya dua potong roti dan dua buah telur dadar untuk kami berdua. Karena aku berniat mengajaknya ke kampusku lalu pergi makan siang sebagai rasa terima kasih untuk semalam. Selesai menyiapkan sarapan aku kembali ke kamarku diatas untuk membangunkan Feni. Ia masih terlelap dengan pulasnya saat aku sampai dikamar lalu duduk di tepi tempat tidur.
"Bangun" Aku mencoba membangunkannya pelan.
"hhmm..." ia hanya menggeram.
"Bangun Fen. Udah jam 11 loh" aku mencoba membangunkannya lagi.
"masih ngantuk~" balasnya tetap memejamkan matanya.
Lucu sekali melihatnya tertidur seperti anak kecil. Padahal dia adalah seorang gadis berumur 20 tahun yang tinggal merantau sendirian di Jakarta. Kalau dilihat dari statusnya, amat tidak cocok sekali dengan keadaannya sekarang. Aku mencoba mengguncangkan tubuhnya, namun ia masih terpejam. Kucoba mengguncangkan kembali agar ia terbangun, namun ia tetap memejamkan matanya.
"bangun heeei" Aku masih mencoba membangunkannya.
Saat aku masih mencoba membangunkannya, tak sengaja aku melihat bibirnya sedikit menyungging. Sepertinya dia sudah bangun dan hanya berpura-pura tertidur saja.
"bangun, kasian banget sih bumi. Udah jam segini tapi mataharinya masih tidur aja" kataku sambil meliriknya.
Aku dapat melihat Feni yang sedikit tersenyum mendengar kata-kataku. Namun saat aku menoleh kearahnya, ia kembali berpura-pura tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekarang Sedang Jatuh Cinta Season 2
Romansakelanjutan dari cerita Sekarang Sedang Jatuh Cinta Konflik antara Yusa yang mengejar cintanya, dihalangi oleh banyak pilihan yang datang dan menghantui dirinya. apakah akhirnya Yusa akan bersama dengan gadis impiannya?