"Hoaaam udah jam berapa ini? Harus ke kampus nyerahin berkas Internship..." aku duduk di atas kasurku sambil meregangkan tubuhku.
"Masih sempet sarapan ternyata..." aku turun dari kasur sambil mengusap mata dan menggaruk perutku, berjalan gontai menuruni tangga dari ruang tidurku untuk menuju ke kamar mandi.
Langkahku gontai menuruni anak tangga ini satu persatu, ku hirup angin segar yang masuk dari pintu halaman belakang yang terbuka. Seluruh lampu apartementku sudah mati dan berganti dengan cahaya matahari pagi yang menyinari, meskipun tidak secara langsung masuk karena halaman belakangku berlawanan dengan arah terbitnya matahari. Dengan tubuh berantakan, rambut acak-acakan dan wajah bangun tidur yg kumal aku menuju kamar mandiku untuk mencuci muka dan sikat gigi. Begitulah kegiatan sehari-hariku di apartement ini.
"Pagi! Kamu mau cuci muka dulu ya? Aku tunggu ya nanti kita makan bareng..." seseorang berkata dari arah dapur padaku.
"Iya..." balasku asal sambil menutup pintu kamar mandi.
Mencuci muka, menyikat gigi, dan buang air sebagai rutinitas pagiku berjalan dengan begitu lancar. Menyisir rambut yang berantakan karena tidur dan mengecek wajahku apakah masih kotor atau tidak. Setelahnya aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju dapur, berniat membuat sarapan. Aku melihat seorang gadis duduk di atas counter makan dengan 2 porsi nasi dan nugget di depannya, ia tersenyum begitu manis padaku. Ku balas senyumannya itu.
"Yuk makan." Ajaknya padaku.
"Ayo." Aku mendekati dan mengambil duduk di sebelahnya.
Aku mengambil sepiring nasi dan nugget yang terletak di atas meja dan menoleh ke arah kiriku, tempat orang itu berada. Sontak aku terkejut dan jatuh dari kursiku, menghantam lantai dengan keras.
"LOH GABY KAMU KOK ADA DI SINI?!" Tanyaku terkejut melihatnya yang menatapku dengan tak kalah terkejut.
"Hah?!" Iya balik bertanya dengan wajah bingung padaku.
"KAMU! NGAPAIN??!!" Aku bangkit berdiri dan membenarkan kursi dudukku.
"UDAH 2 HARI AKU TINGGAL DI SINI, UDAH 2 HARI JUGA KAMU KAGET LIAT AKU PAS BANGUN TIDUR. KAMU TUH BEGO YA?!" Ia balik marah padaku.
"Eh... Oh iya!" Aku tersadar.
Ya... sejak kejadian di restaurant Olympia, ia benar-benar kabur dari rumahnya dan tinggal bersamaku. Namun sudah 2 hari juga ada orang mencurigakan di sekitar apartementku yang seakan memantau kami berdua membuat kami harus kucing-kucingan.
"Bisa-bisanya aku sekarang tinggal sama pacarku sendiri begini..." pikirku sambil tersenyum.
"Ye malah senyum-senyum, ayo makan!" Gaby menyentil dahiku mengajakku makan.
Gadis cantik berperawakan tinggi semampai dengan rambut tergerai yang masih sedikit berantakan karena hanya di sisir ketika bangun tidur, lesung pipi yang begitu manis di wajahnya, mata yang memiliki tatapan tajam nan lembut, senyum dan bibir tipis yang selalu tersenyum padamu, dan piyama bermotif beruang yang melekat menjadi pemandanganku tiap pagi selama dua hari ini. Ia menjadi pendampingku saat ini, setelah aku dengan hanya bermodal keberanian melamarnya di depan ibunya secara tidak resmi.
*Flashback*
"Gabriela Margaret! Ayo balik ke dalam, lamaranmu sebentar lagi di mulai!" Suara ayahnya menggema memanggil Gaby.
Padahal kami sudah berencana untuk pergi dari pintu gerbang belakang, namun terlambat karena ayahnya sudah muncul terlebih dahulu dari dalam restaurant. Gaby nampak ketakutan, Ibunya berjalan lebih dulu memasuki restaurant. Gaby menoleh kearahku, tangannya gemetar karena ayahnya nampak begitu marah. Aku menyuruhnya untuk masuk ke dalam, dengan senyumanku ini aku berusaha untuk menenangkan dan meyakinkannya. Namun dalam hatiku sebenarnya aku juga takut akan kehilangan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekarang Sedang Jatuh Cinta Season 2
Romansakelanjutan dari cerita Sekarang Sedang Jatuh Cinta Konflik antara Yusa yang mengejar cintanya, dihalangi oleh banyak pilihan yang datang dan menghantui dirinya. apakah akhirnya Yusa akan bersama dengan gadis impiannya?