It's Her

692 132 20
                                    

On collaboration with Wahahaha_20


"Minumlah, ini bagus untuk menghangatkan tubuhmu." Mina menaruh 2 gelas coklat panas di meja.

"Terima kasih." Angguk Jeongyeon.

"Lepaskanlah hoodiemu, itu sangat basah, kau akan kedingingan." Ucap Mina.

Jeongyeon pun membuka hoodienya dan terlihatlah kemeja putihnya yang tembus pandang karena basah. Pipi Mina benar benar memerah saat melihat otot otot Jeongyeon tercetak di balik kemeja itu.

"E-eum aku akan mengambilkan baju ganti." Mina pun pergi ke kamarnya.

"Ne." Angguk Jeongyeon.

Jeongyeon pun hendak membuka kancing paling atasnya namun ia sedikit kesusahan karena kancingnya tersangkut.

"Ah sial." Keluh Jeongyeon.

"Ada apa?" Mina kembali dari kamarnya.

"Ini tersangkut." Mina pun menghampiri Jeongyeon dan berdiri begitu dekat dengannya.

Perlahan ia membantu Jeongyeon melepaskan kancing yang tersangkut itu.

"Kau begitu kuat, tapi mengapa membuka ini saja kesusahan?" Tanya Mina yang masih berusaha membukanya.

"Itu sering terjadi, terakhir kali aku membuat kemejanya sobek dan aku harus membeli yang baru." Jawab Jeongyeon.

"Well.. sepertinya kau tidak memerlukan kemeja baru." Mina akhirnya berhasil membantu Jeongyeon.

Jeongyeon membiarkan Mina membuka kancing kancing lainnya hingga kemejanya terbuka.

"Bukankah ini begitu erotis?" Tanya Jeongyeon.

"Yeah.." Mina mengelus leher Jeongyeon lalu turun perlahan sampai ke perut.

"Apakah kau tau kemarin seseorang juga mengelus perutku?" Tanya Jeongyeon.

"Oh yeah? benarkah? well... siapakah wanita itu?" Tanya Mina.

"Bukan siapa siapa." Jawab Jeongyeon.

"Seseorang yang bukan siapa siapamu kau biarkan menyentuh perutmu. Hmm.. menarik.." Mina mengangguk angguk sambil mengalungkan tangannya ke leher Jeongyeon.

"Aku penasaran, kalau begitu apa yang bisa aku dapatkan? bukankah saat itu kau bilang kau mencintaiku?" Tanya Mina.

"Kau masih mengingatnya?" Tanya Jeongyeon.

"Tertata rapih selama 10 tahun di kepalaku." Jawab Mina.

"Well, sekarang kau sudah tumbuh menjadi wanita yang luar biasa." Ucap Jeongyeon.

"Kau juga lebih luar biasa dari yang aku ingat." Ucap Mina.

"Sekarang kau seorang wanita 25 tahun." Jeongyeon mengelus pinggang Mina.

"Itu artinya kau 27 tahun." Balas Mina.

"Kita sudah menjadi wanita dewasa." Ucap Jeongyeon.

"Lalu apa yang biasa 2 wanita dewasa lakukan?" Tanya Mina.

"Aku tak yakin itu adalah tatapan yang seorang adik layangkan kepada kakaknya." Jeongyeon menyeringgai.

"Aku wanitamu, bukan adikmu." Mina pun menarik Jeongyeon dan menciumnya dengan intens.

Mereka berdua benar benar menyalurkan kerinduan mereka masing masing. Malam dingin itu menjadi saat yang tepat untuk keduanya menyalurkan kehangatan.



.

.

.

*Cup

TopologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang