Apa kabar kalian? Semoga tetep sehat selalu ya.
Nah, sekarang waktunya bab selanjutnya. Gak kalah cringe dengan cerita sebelumnya kok. Ahahaha.
Jangan lupa vote dan comment ya, eits tapi gak perlu comment minta update. Pasti aku bakalan update kok, meski pun suka-suka aku aja waktu updatenya. Maklum, aku juga punya kesibukan lain.
Silakan klik tanda bintangnya ya. Gak bayar kok dan gak perlu keluarin biaya. Ehe.
Langsung aja yuk kita simak cerita ini dan sampai bertemu di bab selanjutnya!
N. Benibara
********
Kapan terakhir kali kamu merasakan sangat bahagia? Ketika kamu merasakan tak ada beban, dicintai, dimengerti, merasa hangat, dan penuh? Mungkin banyak dari kalian yang akan mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengingatnya dengan jelas, entah karena sudah lama sekali atau tidak pernah sama sekali. Sungguh, aku merasakan menjadi manusia yang beruntung karena merasakan hal ini sekarang.
Memang sebelum aku bisa merasakan hal ini, banyak duka dan kesakitan yang harus kulalui. Dimulai ketika aku harus menerima diriku sebagai penyuka sesama jenis, diusir keluar dari rumah, tak lagi dianggap sebagai anak dan keluarga, serta menjadi mandiri sepenuhnya. Sebelum aku diusir, aku merupakan anak manja yang sangat bergantung dengan kedua orang tuaku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan kekasihku sekarang, Carmen.
Aku belum pernah dan tidak sedang dalam sebuah hubungan asmara dengan seorang perempuan ketika aku mengakui tentang orientasi seksualku kepada keluargaku. Aku sudah merasakan bahwa aku berbeda sejak aku masih kecil. Bukan karena aku melewati masa kecil yang penuh trauma dengan lelaki, atau pernah sakit hati dengan laki-laki sebelumnya. Memang saja aku sudah seperti ini sejak aku lahir. Sayangnya, keluargaku tak bisa menerima diriku. Teriakan, hinaan, cacian, dan usiran yang kuterima.
Tentu saja aku merasa sangat terpukul, apalagi ketika itu aku benar-benar baru lulus kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan. Dengan uang seadanya yang berasal dari tabunganku, aku memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kost dan mencari pekerjaan apa pun itu. Beruntung, aku diterima bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket dengan gaji yang cukup untuk membiayai hidupku sehari-hari.
Berkat kerja kerasku, dalam waktu setahun aku mendapatkan kenaikan pangkat menjadi pengawas kasir. Namun tak bertahan lama karena aku mendapatkan pekerjaan baru sebagai staff di sebuah perusahaan. Nah, di perusahaan baru inilah aku bertemu dengan Carmen, seorang kepala divisi di kantorku yang juga adalah atasanku.
Karena kami sering bekerja bersama, tak terasa hubungan kami berkembang menjadi bagaikan seorang sahabat. Layaknya sahabat, kami sering menghabiskan waktu bersama. Mulai dari sekedar curhat hingga liburan keluar kota bersama. Hubungan persahabatan ini pun semakin lama semakin berkembang dan tumbuhlah bibit-bibit asmara di antara kami.
Beruntungnya lagi, perusahaanku memperbolehkan hubungan asmara antar-karyawan dan mereka tidak mempermasalahkan orientasi seksual dari para pekerjanya. Walau pun begitu, Carmen dan aku bekerja dengan sangat professional. Ketika kami berada di luar kantor, hubungan kami sangat mesra dan hangat. Namun ketika kaki kami menginjak ruangan kantor, hubungan kami adalah atasan dan anak buah.
Tak terasa, sudah empat tahun sejak Carmen dan aku menjalin kisah cinta. Aku pun sudah pindah ke apartemen yang dimiliki oleh Carmen dan tinggal bersamanya. Aku sangat mencintainya, dan Carmen juga sangat mencintaiku.
Hari ini, ketika aku bangun tidur untuk memulai hari, seperti biasa aku membangunkan kekasihku ini yang masih tidur dengan posisi meringkuk. "Pagi, Cinta. Bangun yuk," dengan lembut aku membangunkan Carmen sambil mengecup pipinya. Sekejap saja aku merasakan ada yang berbeda. Kedua alis Carmen saling bertautan, kedua tangannya memegangi perutnya, keringat membasahi wajahnya, dan tubuhnya terasa sangat panas. "Sayang, kamu kenapa? Kok demam gini?" tanyaku khawatir sambil menempelkan telapak tanganku di dahinya. Astaga, panas sekali tubuhnya! "Perut aku sakit banget, Babe. Aku gak masuk kantor ya," sambil merintih dan tanpa membuka mata Carmen mengatakan itu.
YOU ARE READING
Star Link
Short Story10 cerita pendek. 10 kisah berbeda. Mengantarkanmu ke dunia imajinasi yang penuh dengan warna, menggelitik asa, menabur suka. LGBTQ+ CONTENT! GXG! Semua cerita dilindungi hak cipta. N. Benibara