1. Audrey & Shiloh

1.7K 137 12
                                    

Halo semuanya!

Balik lagi sama aku di sini. Udah lama juga ya dari terakhir kali aku upload cerita. Hehehe. Maklum sibuk dengan pekerjaan, buat 2 cerita super panjang, dan pacaran hehe. Sama lebih sering di Instagram sekarang ini. Follow aku ya di (at)natsukibenibara.

Oh iya, aku sengaja menciptakan 10 cerita pendek karena sering banget dapet inspirasi belakangan ini. Dari 10 cerita pendek yang akan aku release ini, kasih tau dong kalian suka cerita yang mana dan comment aja kalau mau dibuat versi lengkapnya. Hehehe.

Aku akan slow update ya. Karena punya kesibukan di dunia nyata juga. Jadi gak usah minta update buru-buru. Author juga manusia genks!

Yang ini gak aku jadiin ebook kok, tenang aja. Sebagai gantinya, boleh dong kalo aku minta votenya. Gak bayar, gratis, effortless. Tinggal klik aja bintangnya aku juga udah seneng banget. Terus juga, kalian gak perlu malu untuk vote karena gak ada reader lain yang bisa tau kalian vote cerita apa, kecuali author dan pihak Wattpad. Hihihi.

Segitu dulu ya dari aku. Selamat membaca dan sampai bertemu di bab selanjutnya!

N. Benibara



New York City, masa kini.


Di saat semua orang terlelap, seorang wanita masih tetap terjaga. Dia bukanlah seorang pekerja yang bekerja di giliran malam. Bukan pula pekerja penjaja syahwat. Wanita ini termenung di depan meja kerjanya, di hadapannya terletak sebuah laptop keluaran terbaru, menyala begitu saja menunggu dengan sabar perintah selanjutnya dari sang pemilik.

Tapi kedua tangan sang wanita itu seakan membeku tak mampu bergerak, sama seperti otak yang biasanya bekerja keras dan hampir tidak pernah istirahat di balik tengkorak keras.

Entah mengapa dia membuka notifikasi sosial media yang muncul beberapa saat lalu di layarnya. Padahal dia seharusnya masih fokus kepada pekerjaannya yang harus sudah selesai besok pagi. Jarinya terlalu jahil sehingga dia dengan cepat membuka tautan notifikasi itu. Akhirnya pun ada rasa penyesalan. Biasanya ia hiraukan saja notifikasi sosial media yang masuk tanpa adanya rasa sungkan. Wanita itu biasanya baru akan membuka sosial media ketika dia merasa sudah sangat penat dengan pekerjaannya dan butuh sedikit hiburan.

Rasa penasaran tak terbendungkan dan sebuah firasat menuntun jemarinya untuk membuka notifikasi yang segera ia sesali. Ingin rasanya dia mengutuk jemarinya yang bergerak lincah tanpa berpikir dahulu.

Notifikasi yang memberitahu kepada seluruh pengikut akun bahwa ada sebuah foto baru. Dan ia pun mengklik pemberitahuan itu, saat itu pula dia merasa kebas. Telinganya menjadi tuli, dunianya terhenti, ototnya membeku, otaknya berhenti berfungsi, nalarnya setumpul batu kali. Dia dapat mendengar detak jantungnya.

Bukan pemberitahuan yang menyenangkan. Bahkan seharusnya dia tidak perdulikan lagi. Harusnya dia harus mengubur perasaan itu tahunan lalu, saat mereka berpisah secara mendadak tanpa adanya pemberitahuan. Sepatutnya pula dia berhenti untuk memiliki perasaan itu. Ribuan orang percaya dengan ucapannya bahwa dia sudah berhenti berharap dan mencintai. Sayangnya hati kecilnya tidak dapat dia tipu.

Foto dari seorang yang sudah membuatnya terluka dalam dan bersumpah bahwa cinta itu tidak ada, mampu membuatnya meruntuhkan benteng pertahanan dirinya yang sudah dengan susah payah dia bangun selama tahunan. Ya, itulah foto cinta pertamanya. Dan jangan harap jika jika pertamanya adalah seorang lelaki gagah dan perkasa, dengan penampilan yang sangat maskulin. Bukan sama sekali. Cinta pertamanya adalah seorang wanita cantik penuh kelembutan dan kehangatan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.

Star LinkWhere stories live. Discover now