6. Brooklyn & Everest

763 71 9
                                    

Kata orang, nama adalah doa dari orang tua. Banyak orang tua memberikan nama yang indah dan bermakna dalam, dengan sejuta doa tersembunyi di balik sederet aksara singkat. Tak jarang juga bagi para orang tua nyentrik memberikan nama yang tak kalah spektakulernya. Tapi juga tak sedikit yang memberikan nama berdasarkan kota yang bermakna bagi para insan lainnya. Dan itulah yang membuat Brooklyn bangga setengah mati.

Ya, namanya diambil dari sebuah daerah yang cukup terkenal di New York. Memang namanya cukup pasaran di luar negeri, tapi dia mencintai namanya itu. Konon, Mama mengandung dirinya ketika beliau sedang ikut tugas dengan Papa di Brooklyn. Dan dia pun lahir di kota yang namanya sama dengan dirinya itu. Sayangnya, Papa harus kembali ke Indonesia saat Brooklyn masih berusia dua tahun.

Seperti anak-anak kecil lainnya, sangat sulit baginya untuk menyebutkan namanya di awal-awal usianya. Maka, Brooklyn juga bisa dipanggil sebagai Okin oleh orang-orang terdekatnya. Tak ayal, banyak orang yang memuji namanya yang tak biasa nan indah itu.

Ketika tahun demi tahun berganti, Brooklyn tumbuh menjadi gadis yang periang, pintar, dan mudah bergaul. Obsesinya adalah New York, dia sangat ingin kembali ke sana suatu hari nanti. Dan impiannya terkabul. Dia berhasil masuk ke sebuah universitas bergengsi di New York. Setelah menjalani pendidikan selama lima tahun, akhirnya Brooklyn lulus dengan nilai memuaskan dan kembali ke tanah air.

Dengan berbekal nilai bagus dan lulusan dari universitas bergengsi, tentu saja banyak perusahaan yang menginginkan dirinya untuk bekerja. Tapi obsesi Brooklyn belum berhenti tentang New York walau pun dia pernah berkuliah di sana, tetap saja obsesinya belum terpuaskan. Dia ingin kembali ke New York dan bekerja di sana. Maka dari itu, Brooklyn sangat memilih perusahaan-perusahaan yang hendak dilamarnya. Jika tidak ada kantor cabang atau kantor utama di New York, maka dicoretlah perusahaan itu dari daftarnya.

Keberuntungan menaungi hidupnya. Dia diterima di sebuah perusahaan keamanan finansial yang berkantor utama di New York. Tapi dia masih ditempatkan di kantor cabang di Jakarta. Dan Brooklyn menyampaikan keinginannya untuk dipekerjakan di Big Apple, julukan bagi New York, dan perusahaannya pun mendukungnya asalkan dia memenuhi berbagai persyaratan yang diajukan oleh perusahaan.

Bekerja dengan sepenuh tenaga agar dia bisa mendapatkan apa yang diharapkan ternyata belum cukup. Bekerja melebihi waktu, terlambat makan, dan tidur hanya beberapa jam sehari sudah menjadi rutinitasnya. Belum lagi entah sudah berapa gelas kopi yang masuk ke dalam tubuhnya selama ini untuk memecut tenaganya. Tentu saja, ada harga yang harus dibayar atas pola hidupnya itu. Kesehatannya. Perutnya sering terasa perih belakangan ini, kepalanya pun terus menerus diterpa oleh rasa sakit yang menusuk, belum lagi dia sering merasa mual.

Dan hari ini, Brooklyn baru bangun dari tidurnya dan merasa mual luar biasa. Dengan cepat dia menyambar obat lambung, memasukkan dua butir ke dalam mulutnya, mengunyahnya dan segera meneguk segelas air putih. Biasanya mualnya akan berkurang dalam waktu kurang dari sepuluh menit saja. Tapi ini bukan hari biasa. Ini adalah hari dimana tubuh Brooklyn sudah tak sanggup lagi.

Tubuh itu kembali direbahkan, menunggu reaksi dari bahan kimia yang mampu meredakan ketidaknyamanan di lambungnya itu bekerja. Detik demi detik berlalu yang berubah menjadi menit. Rasa mual itu tetap ada di dalam lambungnya, tak kian mereda yang ada semakin parah. Hingga akhirnya Brooklyn tak lagi kuat dan secepat mungkin berlari ke dalam kamar mandi. Kepalanya hingga hampir masuk ke dalam cawan kloset ketika dia memuntahkan segala isi perutnya. Dia terus muntah, ditambah rasa sakit yang semakin menusuk perutnya. Air mata kesakitan tak terbendungkan. Dia menangis sambil terus mengeluarkan isi perutnya.

Hingga akhirnya tak ada lagi yang tersisa, Brooklyn duduk bersimpuh di lantai, menangis sejadi-jadinya sambil memegang perutnya.

*****

Star LinkWhere stories live. Discover now