6

55 11 0
                                    

"lo pada jadi pulang lebaran ?" gadis itu bersuara, lagi.

tidak terasa, seminggu sudah jafar tinggal di kost-an ini.

lingkup yang membuatnya nyaman, dan rasanya ingin ia selama-lamanya ada disini.

"gue nggak pulang, di Bandung masih belum boleh keluar masuk kata mama" raya bersuara, dan di angguki kembarannya, eja.

ian yang sedari tadi diam asik menonton tv juga ikut bersuara "kalo ian kayaknya ga pulang deh, ayah sama bunda lagi ga di Indonesia" ucapnya.

dan diangguki oleh yang lain.

gadis itu termenung, bingung.

tia bimbang, ia ingin pulang, namun di lain sisi ia mau merayakan hari raya bersama keluarga keduanya disini.

arjo yang sadar akan ekspresi tia menepuk pelan pucuk kepala tia.

"kalo mau pulang, pulang aja, tapi kalo mau disini ya disini aja tia" ucapnya pelan.

tia hanya mengangguk mendengar ucapan arjo.


















kini, mereka semua sedang berada di depan rumah pak Surya.

sekarang pukul 17.15, anak kost di ajak pak Surya buat buka bersama di restoran.

kegiatan ini udah biasa banget dari jaman haris masih berdua sama arjo, pak Surya emang suka ngajakin anak kostnya buat bukber kalo lagi ada rezeki.

ya kayak sekarang ini.

mereka heboh banget, serasa bukber keluarga katanya.

aya sama kian rasanya gemes, kayak punya adek banyak.

aya dari tadi nyubit nyubit pipinya tia mulu sangking gemesnyaa, sama halnya kayak kian, dia bagian ngunyel ngunyel pipi tia, kadang dia juga mainin rambut nara sama raya.

bu Jena sama pak Surya ketawa aja liat kedua anaknya ini.

aya sama kian ga terlalu tau anak kost, paling tau haris, arjo, raya, eja, nara sama tia doang.

tapi ini kian ngerasa ga asing sama salah satu anak kost.

dia langsung nepuk bahu anak cewek yang di samping tia, "dea adeknya mayang bukan sih ?" celetuknya.

"eh, iya kak, adeknya mbak mayang" ucap dea sedikit tersentak.

"oalah pantes ga asing akunya" kata kian bersemangat, "inget aku ga sih, mbak yayan. yang sering bawa permen kaki kalo kerumah mayang" tanya kian.

kian akrab dipanggil yayan oleh teman dekatnya, tidak dengan keluarganya ia lebih sering di panggil kiki.

"iih aku inget mbak, yang kalo main ke rumah pake Ikat rambut pita biru kan" ucapan dea hanya di angguki oleh kian.



















"maaf ya, bapak sama ibu cuma bisa bawa kalian ke sini" sekarang mereka lagi di restoran yang di maksud pak Surya.

ucapan bu jena hanya di jawab gelengan cepat oleh mereka.

ya gimana enggak, pak Surya bawa mereka ke restoran bintang lima, tapi bu Jena nya ga enakan cuma bisa bawa ke sini.

wanda sedikit muak dengan kelakuan kakaknya ini, si aya.

masa dari tadi ngeceng-in dia sama jafar, kan ga enak takut jafar nya risih.

habis gitu kian sibuk sendiri sama tia, nara, raya sama dea.

serasa adek tiri wanda tuh.

mungkin sekitaran 5 menit lagi mereka bakal buka puasa.

menu buka nya banyak banget, pada takut ga habis, kan mubazir.

menu buka nya banyak banget, pada takut ga habis, kan mubazir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kost-an pak surya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang