"Begini saja, berkumpul di pantai Dagoba nanti di jam 10 malam. Seperti waktu itu. Ingat, ini hanya bertiga saja. Oke?" Deku dan Midoriya mengangguk.
"Baiklah. Aku setuju,"
.
.
.
Chapter 10:Tak lama berselang bunyi bel di UA berbunyi. Itu menandakan bahwa mereka harus masuk ke kelas kembali.
"Ah~ padahal aku ingin makan es krim dari lunch Rush! Tapi istirahatnya cepat sekali!" Keluh Izuku.
"Ya namanya sekolah memang begitu, Izuku," sahut Midoriya.
"Memangnya di duniamu kau tidak sekolah?" Tanya Deku.
"Di duniaku, hanya para fake Hero lah yang bersekolah. Aku kesal dengan mereka," jawab Izuku.
"Ah, dan kalau tidak salah aku sempat membunuh salah satu pro Hero di sana," tambah Midoriya.
"Ya. Katsuki pernah menceritakannya padaku. Dan memberikan buku yang katanya di berikan olehmu itu," terang Izuku.
"Sudah, kita harus kembali ke kelas," mereka bertiga pergi ke kelas bersama. Sesampainya di ambang pintu kelas A, Izuku pamit untuk pergi ke kelasnya.
"Jaa! Sampai jumpa nanti saat pulang sekolah!" Ujar Izuku yang sedang terburu-buru ke kelasnya.
Midoriya dan Deku pergi ke kelas. Dan tak lama kemudian, guru killer bin males kita, Aijiwa Sensei datang.
"Keluarkan buku matematika halaman 100!" Baru masuk udah di suguhin matematika. Mantep emang.
"Tambah pusing dah ..." Keluh Midoriya.
"Sabar, ini ujian ..." -Deku.
.
.
.
.
Malam hari telah tiba, kini mereka bertiga akan berangkat ke Dagoba. Entah untuk apa."Kau kenapa mengajak kami kesini? Memangnya ada apa?" Tanya Midoriya heran.
"Ya. Aku juga bingung, Izuku-kun," sahut Deku.
Izuku menimpali mereka dengan senyuman, "lihat saja nanti,"
Deku dan Midoriya saling menatap heran dengan kelakukan brokoli yang satu itu.
"Aneh," desah mereka berdua pelan.
Tidak membutuhkan waktu lama, mereka sampai di pantai yang cukup bersejarah bagi para brokoli,
Pantai Dagoba. Dimana Midoriya-Midoriya lain di latih di pantai ini namun dengan bentuk dunia yang berbeda-beda.
"Um, sepi juga ..." Ucap Midoriya yang membasuh wajahnya dengan air laut yang ada di sana.
"Pantai ini dulunya pantai sampah. Namun, karena kita semua, pantai ini jadi indah kembali,"
"Sebab itulah aku memilih pantai ini sebagai tempat nanti dimana kita berpisah," perkataan Izuku membuat kedua temannya tidak mengerti.
"A--apa maksudmu?"
Izuku menghela nafasnya. Lalu menjelaskannya secara detail.
"Kalau misalkan Izuki tidak bisa mengembalikan kita, satu-satunya cara adalah mencari orang yang telah membuang kita ke sini. Atau bisa saja, orang itu yang menculik ayahmu, Hisashi. Jadi, ini bukan jalan buntu atau akhir dari kita. Kita masih bisa pulang."
"Ah ... pantas saja waktu itu aku merasa ada yang aneh pada saat aku ingin di bawa ke sini," timpal Midoriya.
"Apa dia punya alasan tertentu kenapa membuang ayahmu dan kita semua ke sini?" -Deku.
"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi," -Midoriya.
"Kalau kalian ingin tahu secara lengkapnya, sebaiknya tanyakan saja pada narasumber nya," Izuku memanggil seseorang dengan menggunakan bahasa isyarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You 2 (Midoriya Izuku : Verse World (The Red-Shoes-Broccoli))
Fanfictionbook kedua dari Midoriya Izuku: verse world (yang belum baca bukunya silakan di baca terlebih dahulu. Midoriya masih meratapi Deku, Izuku, Zuku, Mido-chan, dan Izuki yang sudah pergi ke dunia masing-masing. ia menatap langit malam itu di kamarnya...