Bandung With Love

139K 1.4K 61
                                    

Prilly membuka pintu kamarnya,

Tasya : Mama aku mau pipisss

Prilly : iya sayang, yuukk... (menggendong Tasya ke dalam kamar untuk pipis di kamar mandi yg ada di dalam kamar Ali dan Prilly)

Setelah itu Prilly memandikan Tasya, sedangkan Ali sibuk dengan gadgetnya, entah ia sedang nge game atau urusan kerja. Kini Prilly dan Tasya berada di kamar mandi, terdengar suara gemericik air dan tawa renyah keduanya yg membuat Ali memutuskan untuk melihat anak dan istrnya yang asyik mandi. Senyum Ali semakin melebar. kini dihadapannya, ia bisa menyaksikan bagaimana sikap istrinya saat memandikan buah hati mereka. Prilly terlihat sedikit kewalahan, Tasya benar-benar anak yang sangat aktif. Anak kecil yang baru berusia tiga tahun tersebut terus-menerus berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan sang ibu yang terus mencoba untuk menggosok punggung mungilnya. Tasya terlihat sengaja mengeliat kesana kesini, melembutkan tulangnya agar sang ibu kerepotan dan langsung melepaskan tubuhnya. Dari jauh Ali bisa melihat senyuman buah hatinya yang terlihat senang melihat sang mama kerepotan.

"Tasya, berhentilah bergerak seperti itu sayang. Ayoo ... Mama gosok punggung Tasya dulu ya?" Prilly berusaha untuk membujuk Tasya, berharap Tasya yang sedikit nakal tersebut akan mendengarkan perkataannya.

"Brrfffhhh!" Tasya terlihat tidak peduli, anak kecil tersebut masih tetap mengeliat. Mencoba untuk menggapai buih-buih sabun yang ada di air sambil mengeluarkan suara aneh yang keluar dari mulutnya.

"Ma!" Entah bagaimana, anak kecil tersebut bisa melepaskan tangan mungilnya dari gengaman Prilly dan langsung berhasil menjipratkan air ke wajah mulus Prilly.

"Tasya!" Teriak Prilly sambil tersenyum bahagia. Ibu muda tersebut benar-benar kewalahan menangani sifat Hiperaktif anaknya yang menurun dari suaminya.

"Eeeemmmm!" Tasya terlihat semakin senang , kini tubuh mungilnya sudah sepenuhnya bebas dari pegangan sang Mama yang sedang mengusap kedua wajahnya dengan kedua tangan. Tasya terduduk di bak mandi kecilnya. Anak pintar yang hiperaktif tersebut langsung mengambil sebuah gayung kecil, mengisinya dengan air dan langsung menyiramkan air tersebut ke wajah Prilly.

"Tasyaa....!"

"Hm ..." Tawa kecil kini terdengar, Tasya tertawa,wajahnya benar-benar terlihat lucu. Pipinya yang tembem, badannya yang mungil, matanya yang tajam dengan iris mata yang sama seperti ayahnya, warna rambut yang juga sama, Tasya yang terlihat benar-benar mirip sang ayahnya tersebut benar-benar membuat gemas semua orang.

"Tasya, kenapa semakin nakal sih?" kata Prilly dengan wajah yang sengaja dibuat kesal.

"Hm ..." Tasya masih tertawa, kali ini anak kecil tersebut tertawa sambil menutup kedua mulutnya dengan kedua tangan mungilnya. Benar-benar ... lucu. Melihat tingkah sang anak, mau tidak mau Prilly kembali tersenyum.

"Dasar anak pintar," gumam Prilly sambil mengacak pelan rambut Tasya. Seolah mengerti dengan apa yang dikatakan sang Mama, Tasya terdiam dan langsung menatap mata Prilly, beberapa saat kemudian anak mungil tersebut mengalihkan padangannya ke sekeliling kamar mandi yg cukup besar itu.

Mata Tasya terlihat melebar, dan tawanya kembali muncul.

"Pa ... Papa!" Tasya berteriak dan berusaha untuk keluar dari bak mandi khususnya.

"Eehhh Tasya mau ke mana sayanggg?" Prilly heran, ia  langsung mengambil kembali Tasya yang terlihat ingin keluar. Prilly langsung menggendong Tasya yang sedang mengapai-gapaikan tangannya,seperti meminta untuk digendong.

"Papa?" kata Prilly sambil menoleh kebelakang.

Ali yg berada di ambang pintu kamar mandi tersadar saat mendengar teriakan Tasya yang memanggil namanya, ia berjalan mendekat dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Melihat anak dan istrinya yang seperti ini benar-benar membuatnya bahagia.

OUR HONEYMOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang