TRUE LOVE | MARK LEE // 1

1.7K 215 208
                                    

Cuaca di Seoul hari ini sangat cerah karena musim panas tahun ini telah tiba. Banyak orang-orang berlalu lalang di jalan karena saat ini telah masuk jam makan siang.

Sosok gadis berhijab dengan balutan outfit Korea ala musim panas sedang duduk di salah satu meja di kafe kawasan Seoul tampaknya sedang sibuk  dengan layar laptop di depannya. Sesekali ia menyeduh coffee yang ia pesan. Ralat, bukan memesan tetapi ia yang membuatnya sendiri karena kafe ini miliknya.

Ya, dia Park Seana.

Ting!

Bunyi pintu kafe yang membuat sebagian pengunjung disana mengalihkan perhatiannya tak terkecuali Ana. Sesosok pria bertubuh tinggi ideal dengan kaos putih polos dibalut kemeja serta menggunakan celana jeans panjang tak lupa sneakers dan masker yang menutupi sebagian wajahnya menambah kesan tersendiri bagi sosok itu.

Ana mengamati sosok pria bertubuh ideal itu yang kini tengah memesan sesuatu dari tempat duduknya. Tak sadar, pria itu meliriknya sekilas sebelum kembali sibuk dengan handphone ditangannya.

Drrrtttt Drrrtttt

Ana melirik HPnya yang berdering diatas meja, rupanya Ibunya yang menelpon.

"Assalamu'alaikum Ma,"

"Wa'alaikumsalam. Apa Ana sibuk?", Tanya Park Aisara, Ibu Ana di seberang sana.

Ana melirik sekeliling kafenya sepertinya tampak lumayan ramai, "Enggak Ma, ada apa?", Lanjutnya.

"Bisakah nanti pulang lebih awal? Kakek sama Nenek baru saja datang dari Uzbekistan."

Tentu saja Ana terkejut, pasalnya terakhir bertemu Kakek dan Neneknya waktu ia masih di sekolah menengah atas. Sekarang ia sudah berumur 22 tahun bisa dihitung sudah berapa tahun sejak lamanya waktu itu.

"Serius Ma?, Ana akan segera pulang sekarang." Ia segera bangkit dan membereskan barang-barangnya yang berada di atas meja dan memasukkannya ke dalam tasnya.

"Ana! Nggak perlu buru-buru, Mama tau sekarang jam makan siang, pasti di kafe sedang ramai bukan?!" Sahut Ibu Ana cepat.

Ana menggelengkan kepalanya walaupun sang Ibu tidak bisa melihatnya. "Tapi Ma, Mama tahu kan Ana sudah lama nggak ketemu Kakek sama Nenek. Ana sangat kangen Ma, lagian juga kafenya bisa dihandle Kak Jisoo," terang Ana.

Jisoo adalah kakak tingkat Ana waktu SMA. Ana sendiri sudah menganggap Jisoo sebagai kakaknya. Ana tahu Jisoo dari keluarga yang tidak berada, maka dari itu Ana selalu membantunya dengan senang hati.

"Ya sudah, tapi hati-hati kalau naik taksi!," ucap sang Ibu di seberang sana dengan nada pasrah.

"Baik Ma, assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam."

Ana bergegas menuju resepsionis kafe dimana Kak Jisoo berada.

"Kak Jisoo, Ana tinggal ya. Dirumah ada Kakek sama Nenek baru saja datang dari Uzbek," jelas Ana.

Jisoo yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaannya kemudian tersenyum manis, "Iya, hati-hati di jalan Ana, titip salam buat Papa dan Mama," jawab Jisoo.

"Siap Kak, Ana titip kafe ya," pesan Ana sebelum meninggalkan kafenya.

"Iya."

Tanpa Ana sadari, sosok laki-laki bertubuh ideal itu sedari tadi diam-diam memperhatikannya dengan sangat berhati-hati sebelum akhirnya Ana menghilang dari pintu kafe.


***


Suasana rumah keluarga Park sangat ramai saat ini semenjak Ana menapakkan kakinya didalam rumah. Minus sang pemilik rumah, Park Hyun-Soo yang tengah bekerja untuk menafkahi keluarganya.

True Love | Mark Lee [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang